Hidden Chapter 50: Biang Lala

158 22 0
                                    

Felix tahu kalo dia tiba-tiba mundur dari antrian jatohnya tuh pengecut banget. Apalagi ketika ada barisan bocil di belakangnya yang kelihatan bersemangat tanpa rasa takut. Meski malu buat diakui, tapi keringat dingin mengaliri tengkuk Felix dan membuat tangannya basah dari tadi.

Duhhhhhh. Ini cuma naik biang lala, batin Felix berusaha menenangkan. Tapi tetap aja sekelibat skenario terburuk lewat di kepala. Gimana kalo tiba-tiba mesinnya rusak? Gimana kalo besi yang menggantung kapsul mereka lepas? Gimana kalo—

Felix tersentak begitu merasakan jemari seseorang mengisi ruang di sela ruas tangannya, mengenggamnya erat dan terasa menenangkan. Rasa-rasanya Felix mau menjerit heboh dan memberitahu ke semua temannya kalau saat ini, tepatnya, Juhyeon memegang tangan Felix!!! SUKARELA.

Tapi sekali lagi, rasa cemas itu tetap nggak benar-benar hilang. Jadi satu-satunya yang Felix lakukan hanyalah tersenyum patah, hal yang membuat Juhyeon berakhir menatapnya cemas dan berkata, "Kak Felix? Nggak sekarang juga nggak pa-pa kok,"

Antrian mereka tinggal tiga orang di depan yang nggak membutuhkan waktu lama. "Loh kenapa? Aku juga penasaran, kalo ngeliatin kamu takutnya beneran hilang apa nggak."

"Kalo nggak hilang gimana?" Tanya Juhyeon panik. Lucunya itu terlihat menghibur di mata Felix yang usil, "Paling pingsan."

"HEI, JANGAN DONGGG!!" Teriak gadis itu spontan sebelum merutuk ketika beberapa orang meliriknya aneh. Jemarinya yang bebas memukul bahu Felix sebal, "Lain kali—"

"Kak, maju dong kak, udah nggak sabar nih!!" salah satu bocil berkata dengan muka tak sabar. Membiarkan Felix kini beralih menarik lembut jemari Juhyeon, "Sekarang aja. Lain kali belum tentu jadi,"

Juhyeon menghela napas pasrah, pada akhirnya memasuki kapsul tersebut bersama Felix.

Sejujurnya, langit udah nggak terlihat penuh jingga, malah tinggal segaris, dan semuanya nyaris berwarna biru tua menuju hitam kelabu. Tapi Felix tetap menikmati apa yang terlihat di matanya sebelum kapsulnya semakin melayang tinggi. Lampu-lampu dari para pedagang itu, aktivitas di bawah sana, dan suara gemerisik yang perlahan mulai meredup, semuanya.. sedikit membuatnya terbiasa, andai gejolak kecil pada kapsul mereka tidak terjadi.

Felix menatap Juhyeon spontan, ada ketakutan tersurat di matanya, dan Juhyeon tentu saja kembali mengulurkan tangan untuk membalut jemari Felix dalam genggaman hangat.

"It's okay. Nggak bakal terjadi apa-apa," tutur Juhyeon dengan senyuman hangat. Matanya berbinar meyakinkan, sedetik sebelum bibirnya kembali terbuka saat kapsul mereka sudah berjalan normal. "Dari dulu aku selalu punya kenangan sama biang lala, entah sama Papa, sama Kakak, sendirian, atau sama temen."

"Temennya cowok bukan?" Celetuk Felix sudah seperti biasa, pertanyaannya tentu bikin Juhyeon terkejut dan wajahnya memerah samar, tapi setelah berdeham, Juhyeon langsung merespon. "Semuanya ada, cewek-cowok."

"Woh banyak juga, ya, kenangannya." Felix bergumam sambil mengangguk-angguk, lalu kembali menceletuk, "Kalo yang di-friendzone-in ada berapa?"

"MANA ADA ITU." Juhyun melotot kaget sembari menarik jemarinya buat memukul bahu Felix lagi andai cowok itu nggak menangkap tangannya dengan parno. "Jangan dipukul, nanti kapsulnya goyang lagi gimanaa??"

"Abis nyebelin banget!!"

Felix mengangkat sebelah alis, "Loh kan cuma nanya..." katanya sebelum menurunkan pergelangan tangan Juhyeon yang melayang dekat bahunya untuk dielus.

DIELUS DOANG SIH. TAPI JUHYEON DEG-DEGAN GILA.

"Omong-omong ternyata bener ya," Felix kembali bersuara sambil memamerkan deretan giginya yang rapi. "Kalo ngeliat kamu, takutnya jadi hilang." Katanya begitu tersadar biang lala mereka nggak lama lagi akan turun.

"Aku nggak punya banyak kenangan sama biang lala kayak kamu sih, tapi makasih ya Juhyeon, udah jadi bagian terbaik dari kenangan biang lala pertama aku hari ini."

Kalo ada anak cowok HT di sini buat menonton, kemungkinan besar Felix bakal mendapati reaksi mual yang dibuat-buat dengan luar biasa oleh mereka. Tapiiiii... tapi kalo itu cewek HT, apalagi mbaknya sendiriiii, mereka pasti sudah bertepuk tangan dan berteriak dengan bangga,

"HARI INI ADALAH AWALMU MENJADI BUAYA SEJATI, BOIIIII."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

((akhirnya si dedek muncul lagi skskskskskks))

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

((akhirnya si dedek muncul lagi skskskskskks))

Hi-teenagers! ✅Where stories live. Discover now