47. (Masih) Remaja

219 44 3
                                    

"I'm so gooood with you,"

Seungmin mengangkat kepalanya dan menoleh ke samping buat mendapati Yujin yang sedang menopang pipi kirinya sambil mengamatinya, dan bernyanyi. Tatapan penuh pujanya nggak pernah hilang, dan masih meninggalkan gelenyar aneh yang menggelitik rongga dada. Untuk beberapa saat, Seungmin merasa seperti menatap lubang hitam yang menyerap seluruh tubuhnya.

"Judul lagunya apa?" Tanya lelaki sembari mengedikan dagu, berusaha mengusir kecanggungan sembari meraih gelas es tehnya dan menyeruput dengan tenang sementara tangan Yujin memasangkan sebelah earphone itu ke telinga Seungmin. "After School-nya Weeekly."

"Ini... Korea?" Tanya Seungmin lugu sementara Yujin menyengir gemas. "Iya. Tapi jangan kasih tahu Kak Junkyu lo dengerin lagu ini juga, dikiranya gue kasih jampi-jampi lagi."

Lelaki itu terkekeh, lantas menyahut sembari membenarkan anak rambut Yujin. "Bukannya emang dijampi-jampi?"

"Bang Seungmin ngerasanya dijampi-jampi?" Sahutnya sambil menaikkan alis menantang. Wajah meledeknya, bikin laki-laki itu tersenyum geli. Seungmin mendengarkan lagu itu tanpa protes, ikut menikmatiny sembari memberikan pendapat. "Ini lagunya familiar di kuping loh, padahal nggak pernah dengerin lagu Korea. Mirip sama apa ya?"

"So Am I-nya Ava Max nggak sih?" Tanya Yujin menanggapi dan tidak merasa tersinggung sama sekali, Seungmin yang mendengar spontan membulatkan mulutnya. "Yang itu lagunya gimana?" Katanya mengingat-ingat sebelum melantunkan ragu.

"Do you ever feel like a misfit... Everything inside you is dark and twisted," Yujin setia menatapnya, dan rasanya lucu karena Seungmin berakhir kelabakan saat menatap matanya. "O-oh, yang itu?"

Gadis itu mengangguk, lalu lanjut melantunkannya sedikit. "Oh, but it's okay to be different. 'Cause baby, so am I,"

Seungmin tersenyum, benar-benar tersenyum sampai matanya membentuk bulan sabit ketika mengusap puncak kepala gadis itu sayang.

"Lagunya cocok buat lo,"

"Yang mana?" Tanya gadis itu tanpa sempat Seungmin balas ketika pesan masuk itu menginterupsi. Yujin mengecek ponselnya, dan Seungmin nggak tahu harus pura-pura nggak melihatnya atau bertanya sekarang juga.

"Aku," Yujin mengangkat kepala. Balik menatap Seungmin yang sedang menatapnya, "Aku pergi dulu ya.. Jisung sama Yuna lagi di perpustakaan sekarang,"

"Mau sama aku?" Tawar Seungmin membiarkan sepasang mata itu membesar, sebelum kembali normal.

"Boleh," jawabnya dengan cengiran manis sembari meraih jemari lelaki itu ke dalam genggaman.

***

Yena bersiul ketika mendapati Haechan dan teman-temannya bermain basket di lapangan sekarang, tatapan matanya beralih pada sosok gadis berkacamata yang setia menonton menyemangatinya. Namanya Seoyeon, orang bilang itu calon pacarnya Haechan. Padahal jelas sekali tatapan mata gadis itu hanya terarah pada satu orang di sana.

"Lo sebenernya tahu nggak sih?" Yena berkata pada gadis kutu buku di sebelahnya yang sedang menyeruput susu pisangnya tak ambil pusing. "Tau apaan?"

"Ada yang ngincer cowok lo."

"Oh itu.." Joyul membuka mulutnya, lalu mengangguk kalem sambil melirik gadis yang dimaksud. "Tahu. Yang itu kan, yang cantik. Jeno juga tahu, dia yang ngasih tahu gue malah."

Yena menatapnya takjub sebelum merespon tak percaya, "Trus cuma diem aja? Emangnya nggak cemburu?"


Hi-teenagers! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang