49. Main Api (2)

247 49 0
                                    

catatan bachan:

Wiuwiwiuu, sebentar lagi mau puasaa, kalo selama aku nulis HT ada yang bikin nggak enak hati, aku minta maaf ya temen-temen, apalagi aku sering menghilang huhuhu maaf ya banyak kurangnya, yang menunaikan semangat yaa puasanyaa, jaga kesehatan jugaa buat semuanyaa luvv<3

____

"KATANYA DI RUANGAN LAIN KOK JADI DI DEPAN MATA GINI, MBAKKK?!"

Yujin teriak heboh waktu dia udah disuruh selimutan dan tiduran sementara sebelas orang lainnya duduk di seberang sambil cengengesan. Cewek itu duduk lagi buat protes, "Kalo 3 menit tapi jadinya kayak gini, nggak pa-pa deh serius nggak pa-pa langsung 10 menit di ruang sebelah aku jabanin, Mbak Wenn!!" Katanya dengan totalitas sebelum Wendy kembali menidurkan tubuhnya cepat.

"It's okay it's okayy. Peraturannya simple banget, Jin, nggak perlu panik. Kamu cuma perlu tidur selama 3 menit, kalo berhasil minggu depan kamu bisa libur syuting! Win-win solution, kan?" Balas Wendy menenangkan, Yujin menelan ludah, ia menatap teman-temannya yang memasang muka seolah bisa dipercaya sebelum merapatkan bibir.

Sumpah rasanya nyesel banget nawar durasi kalau tau jadinya bakal begini. Makin nyesel lagi waktu Felix nyahut, "Chill. Chill. Anggap aja kita lagi syuting Gose episode Insomnia Zero."

Wendy mengangguk setuju, lalu menepuk bahu Yujin setelah memasangkan heart rate meter. Lalu menjelaskan ulang peraturannya sembari memastikan semua kamera terpasang baik.

"Rulesnya ada 3 ya. Satu, tidur selama 3 menit pake heart rate meter. Dua, 3 teratas yang heart rate-nya stabil minggu depan libur syuting. Tiga, kalo ngomong atau buka mata berarti kalah. Oke?"

"Berarti tugas kita cuma bikin dia nggak bisa tidur kan, Mbak?"

"Betul, Lia."

Ceye yang dari tadi cuma diam jadi memberi aba-aba, "Udah siap? Kita mulai sekarang ya? Three, two, one, actionn!"

****


"Gue tuh awal ketemu Yujin karena ni anak hebring banget gila."

Jisung memulai sembari menatap temannya yang uget-uget nggak nyaman di dalam selimut.

"BEH, belom rasain kan jadi tetangganya? Cobainnnn. Tiap malem dia karaokean di balkon serasa jadi Beyonce, nggak ada abis tenaganya!" balas Haechan yang bagi Yujin sangatlah tidak sadar diri. Yuna mengangguk semangat di sebelahnya, "Validd. Inget nggak waktu pertemuan pertama HT, dia kan maksa ikut padahal kakinya abis dijahit."

"Ohh, ini yang dijenguk Ketua Paskib itu ya?" Kata Felix dibalas ekspresi muka asdfghjjkpl-nya Yujin di kamera, sementara yang lain memanasi. "Behh, padahal baru putus sama yang dulu ya, Jin."

"Lah, masa? Perasaan dinomorduain mulu."

"Kan duluuu... DULUUU dinomorduain, sekarang mah prioritas number hiji-nya Kakak Paskib, Njunn."

"Sekarang aja PP-nya sama Kakak Paskib padahal Njess udah sehat!!1!"

"JANGANKAN NJESS, YUN, dunia aja serasa milik berdua, lurr. Ibaratnya tiap makan ku ingat kamu, tiap minum ku ingat kamu! Bucinn sumsum tulang belakangg," Haechan mengibaskan jemarinya pura-pura letih. "Tapi Seungmin tahu nggak sih dulu lu tuh ditolak sama Ji—"

"A ECHAN DIEM ITU KAN DULUU!!!!" Pekik Yujin segera bangkit dari tidurnya. Mukanya kusut ketika tersadar yang lain sudah berseru girang, "OUTTTTT JIN OUTT!!"

***

"Inimah diem aja nggak sih,"

Changbin berkata ketika Felix sedang bersiap dengan selimutnya seolah tidak punya ketakutan apapun setelah kesepakatan bersama di mobil sementara Ceye memberi aba-aba sebelum mereka memulai syuting.

Hi-teenagers! ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora