19. Perkara Baru

489 101 10
                                    

catatan bachan:

gais harusnya aku up sabtu minggu, tapi ini kemaleman banget nggak sih buat hari sabtu huhuhu

kemarin abis ngilang lagi, mianhae chinguu

____

Kalo ditanya gimana perasaan Haechan ke Yena, sebenernya ya masih suka. Lebih karena Yena itu tipe cewek yang selera humornya nyambung, sama-sama kompor, bisa ngomongin banyak hal, dan nggak gampang cemburuan. Tapi sekarang ya lebih ke arah udah sadar aja, sayang dan kerasa nyambung aja nggak cukup.

Pacaran sama Yena juga nggak selama Haechan pacaran sama mantan sebelumnya. Tapi lama-lama, Haechan juga sadar kalo mereka lebih cocok jadi temen bacot.

Karena... Karena apa ya?? Sama Yena emang bikin seneng. Cuma ada kalanya, Haechan atau Yena butuh serius, dan mereka nggak nemu titiknya.

Makanya kalo dibandingin galaunya Haechan sama Jaemin sebenernya jauh. Jauh banget kadarnya.

Ya karena Haechan lebih suka menyibukkan diri sama aktivitas lain daripada diam. Makanya dia have fun mau di OSIS mau di Hispala.

Cuma masalahnya, selalu ada nih, celah bagi setan-setan kampretos di sekeliling hidupnya. Contohnya Ibu Seoyeon ini.

"Gue harus gimana dong, Chan??"

"Ya kagak gimana-gimana. Kemaren kan udah gua bilang, Nyong. Lepaskannn woy lepaskannn." katanya sembari menghembuskan napas lelah. "Lagian lo nggak capek apa? Suka sama orang yang udah tahu sukanya sama orang lain?"

"Ya capek. Tapi namanya perasaan. Emang lo sama Teh Yena udah nggak ada suka-sukaan lagi apa?"

"Suka. Tapi gue nggak ngarep kayak lo. Udah tahu nggak cocok kenapa masih dipaksa?" balasnya sengak.

"Natrus kenapa masih jomblo?!"

Haechan menoyor cewek berkacamata itu. "Jomblo itu lo. Selektif tuh gua."

"Gue juga sibuk banget sekarang. Nggak ada waktu lah buat pacar-pacaran. Padet banget sama deadline. Baru pacaran sehari besoknya yang ada langsung putus." lanjutnya sebelum mendengus. "Kayaknya lo belom niat deh mau ngelepasin Jeno."

"Nggak niat gimana?!"

"Jadwal udah sebanyak itu, mau di Taekwon mau di PMR aja lo masih punya waktu buat galauin dia. Namanya apalagi tuh?"

Seoyeon menghembuskan napasnya pelan. "Lo nggak ada kenalan temen cowok apa, Chan? Gue kayaknya butuh satu deh."

"Banyak. Masalahnya nggak ada yang mau sama lo."

Seoyeon mendecak.

"Kalo mau gue kenalin gampang, Yeon. Tapi harus patenin dulu, mau move on biar nggak nambah perkara lagi."

Senyum dibibirnya terbit, dan Haechan menatapnya jengah. "Mau bilang makasih? Nggak usah. Petuahnya masih sama juga kayak Jumat kemaren."

"Hehehe." Seoyeon mengusap hidungnya. "Kudu bilang lah. Makasih, Echaann."

Haechan geleng-geleng kepala, menyeruput minumnya lagi sebelum mendapati notifikasi dari Jisung di layarnya.

jisungiee sent a photo

Demi Neptunus, Haechan benar-benar lupa caranya bernapas sekarang.

Hi-teenagers!

Yuna nggak pernah menyangka dia bakal setakut ini ketika melihat senyuman menenangkan di wajah seseorang.

"Muka lo pucet bengbeng anjir."

Hi-teenagers! ✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin