39. Anomali

334 72 11
                                    

Haechan bingung deh kenapa akhir-akhir ini dia jadi uring-uringan. Kalo siang bawaannya cari ribut, kalo malem sukanya bikin snapgram galau. Temen-temennya bingung lah, ini anak gandengan kaga punya, tiba-tiba pundung aja.

"Orang tuh aneh deh." Seoyeon akhirnya bilang suatu waktu dia sama Haechan istirahat di kantin. Cewek itu membenarkan kacamata bulatnya, lalu bersungut. "Yang lagi aneh elu, yang ditanyain kenapa malah gue."

Haechan cuma aduk-aduk es teh manisnya nggak minat. "Oh ya? Ditanyain apa aja lu?"

Seoyeon menghela napas. "Kayaknya mereka salah paham deh sama kita, Chan. Gara-gara lo belain gue waktu itu, mereka jadi mikir lo pacar gue. Trus karena lo lagi uring-uringan, dikiranya kita lagi berantem."

"Sorry...." Haechan cuma bilang gitu. Waktu Seoyeon tanya kenapa, Haechan ya jujur dia juga bilang dia nggak tahu kenapa dia uring-uringan nggak jelas.

Sampai Yujin tidak sengaja menemukan rahasia besar waktu lagi dengerin spotify lewat hapenya Haechan.

"SIAPA NI CAKEP BET?!"

"KATANYA DENGERIN SPOTIFY DOANG?!" Haechan yang tadinya rebahan langsung teriak dari gazebo trus lari. Yujin buru buru menghafal username instagram cewek itu sebelum menyengir waktu Haechan datang sambil ngos-ngosan.

"Notifnya muncul sendiri, Kak! Suer!" katanya sungguh-sungguh, berbanding terbalik dengan Haechan yang sudah mengambil alih ponselnya sambil mengetikan sesuatu. "Itu ngajakin ketemu kok nggak ditanggepin sih? Jauh loh dari Kanada."

"Diem." balas Haechan galak.

Yujin harusnya bersyukur sih, Haechan nggak langsung mengusirnya dramatis karena secara tidak langsung sudah lancang membaca privasi. Cuma... Sebagai anak Hi-teenagers! rasanya kurang afdhol aja gitu loh kalau tidak mengulik sesuatu sampai akar-akarnya.

"Itu siapa sih?" tanya Yujin sambil menyengir. "Pulang sono lu!" balas Haechan sengit.

"Apakah bidadari itu yang bikin kamu uring-uringan?" ledeknya bikin Haechan menghela napas. "Mau keluar sendiri apa dilempar nih bocil?"

Yujin ketawa, bangun juga dari duduknya. "Jujur gue nggak keberatan dengerin lo nyanyi mulu tiap malem, Kak. Cuma... Kayaknya ya nggak ada salahnya juga kalo ketemu sama cewek itu. Walaupun gue nggak tahu siapa dia, kalo dia beneran bikin lo uring-uringan, artinya ada sesuatu diantara kalian yang belom selesai."

"Anak Kicil." Haechan bilang. "Mau jalan sendiri apa gua tendang?" tanya Haechan lebih serius.

Yujin tertawa, segera keluar dari sana sebelum melakukan pencarian. Mengetikan sebaris nama sambil mengulas senyum lebar, dan menekan following tanpa ragu.

"Oke. Somsomi, check."

Hi-teenagers!

"Somi?" Renjun berkata setelah Yujin laporan, cewek itu mengangguk cepat sementara Shuhua yang dari tadi ikut setia mendengarkan sembari mengerjakan tugas kelompok berkedok julid ini menimbrung. "Siapa tuh?"

"Konco mesranya Haechan jaman Putih Biru, Shaa." jawab Renjun sambil menoleh menatap Shuhua, ibu jarinya menaikkan kacamata gadis itu yang turun sambil berkata. "Aiguuu, cantiknya pacarku."

Yujin spontan memutar kedua bola matanya, sementara Shuhua bahkan nggak menganggapnya sama sekali. "Trus, apa hubungannya sampe Haechan uring-uringan deh? Ada masalah hidup apa emangnya?"

"Lho, udah jelas itu kok. Pisahnya nggak baik. Somi lanjut ke Kanada, trus Haechan bisa apa? Mereka juga nggak pacaran. Modal komitmen sekentang apa sih, Sha?" jelas Renjun yang bikin Yujin mendadak tersundul dari dalam. Ngena banget bos. Apa ini waktunya meminta kejelasan pada Seungmin, ya? Pikir Yujin was-was sendiri.

Hi-teenagers! ✅Where stories live. Discover now