53. Pensi (3)

248 47 4
                                    

"Emang mantep sih makan di sini,"

Haechan berujar ketika dirinya, Felix, dan Jisung memutuskan buat makan di Warung Babeh sepulangnya dari pensi Nabastala Raya. Felix menganggukan kepalanya setuju sebelum menggigit satenya dan berkata, "Kapan-kapan gua akan ajak Juhyun ke sini juga."

"Kayak dia mau aja diajak sama lu." Ledek Haechan nyaris dibalas timpukan kotak tisu. Lelaki itu tergelak, lantas menyeruput teh hangatnya sebelum menyambung. "Bercanda elah,"

"Udah jadian belum sih?" Jisung bertanya lugu sambil menikmati makanannya sementara Felix menyambar sewot.

"Emang harus jadian?!"

"Yeee, kalah lu sama Chaewon."

"Ngebangun hubungan tuh bukan perlombaan," balas Felix diiringi dengus sebal. "Kenapa gue harus balap-balapan, ha? Semua orang punya waktunya sendiri!"

"Etdah serius amatt lu dari tadi, bercandaa." Balas Haechan geli, ia kemudian melirik Jisung yang sangat menikmati makanannya sebelum teringat sesuatu. "Eh, tadi lu foto sama Wonyoung kan? Katanya udah nggak suka."

"Bukannya mereka habis ketemuan minggu lalu?" Sahut Felix tidak peduli Jisung yang sudah terbatuk-batuk sekarang.

Haechan mengangkat alisnya bingung, "Dih. Kok gue nggak tahu?"

"Kayaknya semuanya tahu, Yujin juga tahu."

"YUJIN KOK TAHU?!" Seru Jisung panik sendiri. Felix mengedikan bahu tak tahu menahu sementara Haechan merasa sangat salty. "Jadi gua doang yang nggak dianggap sama lu? Okelah, fine, Sung! Fine!!"

"Nggak gitu, bang. Yaelah," Jisung menepuk-nepuk dadanya menenangkan diri sebelum menjelaskan. "Ya emang minggu lalu ketemuan."

"Trus jadian?"

"Emang harus jadian?" Kata Jisung persis mengulangi Felix bikin yang bersangkutan menatapnya sinis.

"Trus minggu lalu ketemuan ngapain?"

"Ya, hang out lah. Maen. Apalagi?"

"Kirain gue dating!!"

Jisung menggeleng, "Nggak cuma berdua kok, ada temennya Wony juga. Gue juga bareng sama Bang Jaemin, cuma dia ngeliatin dari jauh."

"KOK JAEMIN GA BILANG SIH?"

"Emang lu minggu lalu ngapain aja?" Tanya Jisung sebal sendiri. "Bukannya sibuk teleponan sama Kak Somi nggak ada abisnya, ha? Udah deh bang nggak usah dramatis, makan aja nih, diem."

Haechan melotot, tapi tak urung meraih tusuk sate tersebut dan melahapnya sebelum bertanya lagi. "Jadi kelanjutannya gimana? HTSan lagi gitu?"

Jisung menggeleng, lalu mendecak pelan. "Temenan aja, kenapa sih? Nggak boleh?"

"Iya. Emang kenapa? Emang nggak boleh?" Sahut Felix dibalas toyoran Haechan, "Elu mah cupu, mau nembak tapi takut ditolak."

"NGGAK YA!"

Jisung mengunyah satenya lalu mengangguk lagi, dan berkata pasrah. "Iya. Temenan aja. Gue pusing bang kalo pacaran-pacaran,"

*

Yujin lagi asik mengecek hasil foto yang baru dikirim Yuna sembari menunggu Seungmin yang mengambil motor, ketika seseorang dari arah berlawanan menyentil dahinya. "Nggak mau foto sama gue apa?"

Gadis itu mendongak, "Wih. Si jomblo," ledek Yujin sembari melongokan kepala mengejek. "Mana ceweknya bro?"

"Nggak usah ngeledek."

Yujin tergelak, lantas mengulurkan tangan. "Sini, katanya mau foto."

"Pake hape lo aja. Mana?"

"Dih, nggak modal bangettt?"

Hi-teenagers! ✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora