20. Lembaran Usang

498 100 8
                                    


catatan bachan:

okurr sampai ketemu sabtu depann!!

___

Changbin lagi kumpul sama temen-temennya dulu minus Lino, Lily dan Felix sebelum mendengar kabar kalau Yujin kecelakaan.

"Gue salah nggak sih?" Bangchan akhirnya bertanya setelah mereka membahas beberapa hal kecil tentang kelakuan Felix beberapa hari lalu, juga interaksinya yang canggung dengan Lily.

"Namanya juga perasaan, Bang." Hyunjin berujar. "Lo jadian sama Lily kan karena suka sama suka. Felix juga udah dikasih pengertian dari kapan tahu. Tapi anaknya emang lama prosesnya."

"Nyoba sama Shuhua aja kemaren nggak berhasil kan?" tanya Hyunjin kepada Seungmin sementara yang ditanya justru menatap Changbin.

"Nggak tahu." Seungmin bersuara. "Tahunya udah dimusuhin aja Shuhua-nya."

"Ya namanya nggak jalan." balas Hyunjin membenarkan. "Pasti karena seputar Lily natrus Felix nggak bisa jelasin deh. Lagian satu urusan belom kelar udah nambah lagi."

Hyunjin menghembuskan napas pelan. "Gue bukannya nyudutin dia atau gimana. Cuma kita semua kan tahu sifatnya dia kayak gimana, semuanya ya balik ke dia. Kita akhirnya cuma jadi penonton doang."

"Maksud gue bang, lo nggak perlu merasa bersalah gitu udah suka sama orang. Lo juga nggak nikung karena kalian sukanya barengan. Kalo akhirnya Lily maunya sama lo, itu juga karena kalian saingannya fair." ocehnya panjang lebar.

"Iyakan?"

Seungmin mengangguk pelan, "Iya. Ini Masalah waktu aja.. Lama-lama juga balik lagi kayak dulu."

Bangchan melirik Changbin sementara yang ditatap hanya fokus menatap layar ponselnya.

"Kenapa?"

"Yujin kecelakaan. Lututnya sampai robek. Anak-anak mau jenguk sekarang—" Changbin memutar pandangan sebelum melanjutkan ketika dirasa teman-temannya sudah bisa mencernanya. "Gue.. Gue balik duluan."

Changbin baru mau beranjak sewaktu seseorang menyodorkan helm ke arahnya.

"Ayo. Gue mau balik sekalian."

Padahal Changbin tahu tujuannya dan rumah lelaki itu tidak searah.

Hi-teenagers!

Shuhua rada ragu gitu waktu Chaewon nawarin buat bareng, malah sempat kepikiran buat nggak jadi ikut aja, cuma nanti malah jenguk sendiri nambah malu. Malah si Renjun lagi nggak bisa dihubungi.

Makanya waktu mobil merah yang udah dia hafal di luar kepala sampai di depan rumahnya.

Shuhua bersyukur banget udah ada Lia yang duduk di belakang. Tapi rada gimana waktu Felix ngelirik sinis dari kaca rear-view gitu.

Gimana ya, Shuhua tuh udah mau ngajakin baikan, tapi Felix mukanya kayak gitu. Jadi alih-alih sedih kayak biasanya, Shuhua bales menatap sinis.

"Udah pada di jalan nih." Chaewon membuka obrolan. Kepalanya menoleh ke belakang dan memamerkan senyuman manisnya. "Seneng deh kalo kompak gini."

"Orang kecelakaan kok seneng."

Chaewon mendesis, "Gue kan nggak bilang seneng deh Yujin kecelakaan. Gue bilangnya seneng deh kalo kompak gini. Lo tahu nggak artinya apa?" semburnya galak.

Felix melirik kembarannya tak peduli dan membalas hal lain. "Jalan Maruna IV macet, gue mau lewat jalan tikus."

"Terserah."

Hi-teenagers! ✅Where stories live. Discover now