4. Pergerakan

835 145 6
                                    

Kalo ditanya apa aja yang bisa dibanggain dari Choi Yena, sebenernya ada banyak. Tapi ketutupan sama kelakuan bobroknya yang nggak nanggung-nanggung.

First impression temen-temennya ke Yena ya nggak jauh-jauh lah dari itu.

Otaknya otak usil, ambil contoh aja kayak makrab kepengurusan OSIS sabtu kemarin, baru seminggu bebas dari jabatan bendahara, dia udah buat ulah corat-coret alisnya Changbin waktu tidur di BPM pake alat make up - nya Shasha yang disita tadi pagi.

Changbin loh ini.

Orang yang paling galak satu sekolahan, padahal cuma diem doang. Gimana nggak geger anak sekolahan waktu videonya lancar jaya naik ke first account instagramnya sendiri?!

"Nggak takut apalu?!"

Haechan yang duluan ngomong waktu mereka lagi jalan berdua. Yena cuma garuk-garuk kepala. "Ya takutlah! Tapi takutnya pas gue asik corat-coret natrus dia buka mata. Anjirrrr, itu jantung gue kayak merosot sampe perut, Chan!"

"Natrus dia marah tuh?"

Ya kalo diinget-inget lagi, Changbin emang nggak marah. Waktu buka mata ngelihat Yena dia malah nggak ada ekspresi apa-apa. Padahal bocahnya lagi nahan ketawa sambil megangin hapenya heboh sendiri.

"Ngapain?" cuma gitu. Ya sambil ngucek-ngucek mata juga sih. Beda banget sama jantung Yena yang dag dig dug der waktu suara beratnya masuk ke kuping.

"Hehehe. Marah ya, Bin?"

Emang bodoh banget si Yena.

"Emang-nya lu ngapain?"

"Berkarya."

Eh!!

"Jidat gue disentil. Nggak kenceng sih, tapi pedes." kata Yena selesai mengingat-ingat apa yang terjadi, natrus Haechan melotot. "Udah? Gitu doang?!!"

"Iya!! Dia ngambil hape gue, natrus nyentil jidat gue. Abis itu minta gue ngapus make up-nya, untung aja Shasha bawa remover juga tuh!"

Yena mengambil alih minuman Haechan ketika lelaki itu bertepuk tangan takjub. "Memang beda lu punya nyawa."

"Tapi kok dia pasrah aja ya, Chan? Nggak minta gue hapus videonya juga lagi. Kayak biasa aja. Jangan-jangan dia suka sama gue lagi." celoteh Yena bikin sang mantan melengos keras.

"Emang ya, nggak ada berubahnya lu dari dulu. Pedenya luar biasa kebangetan, nyet."

"Ya gini-gini juga lu bucin setengah mati sama gue dulu." balas Yena sembari menyengir jumawa. "Kalo gue putus sama Lucas mau balikan nggak?"

"Sampurasun, next."

Yena tergelak, tapi nggak lanjut membalas ketika ponselnya di balik sweater sudah berbunyi. Ringtone khusus untuk orang-orang terpenting. Beberapa bulan lalu, Haechan termasuk di dalamnya tapi tempatnya sudah digantikan sekarang.

"Siapa?"

Yena menoleh, "Bang Ceye nih. Kayaknya mau bahas channelnya, gue angkat dulu ya, Chan. Lo duluan aja kalo berani."

"Ya berani lah, jangan ngadi-ngadi lu."

Yena melambaikan tangan, segera pergi mengasingkan diri untuk menjawab panggilan pentingnya.

Hi-teenagers! ✅Where stories live. Discover now