33. Yang Patah Tumbuh

458 79 21
                                    


"Eh, Won. Lo duluan aja deh, gue mau ke toilet dulu nih. Kebelet pipis."

Yena lagi jalan sama Chaewon buat nonton Haechan sama Jaemin main futsal sama yang lain di lapangan. Niatnya sih emang Yena yang ngajakin Chaewon gitu, tadi ketemu di koridor perpus soalnya. Abis anaknya gengsi banget perkara mau nonton mantan. Yaudah si Yena ajakin aja. Tapi pas udah sampai pinggir lapangan yang ngajakin malah mau kabur.

"TUH KANN!" Chaewon udah melotot, khatam banget kalo Yena mau ninggalin dia sendirian. Malah spot-nya tuh udah pas banget agak ke tengah tapi masih bisa ketutup pilar kalo mau sembunyi.

"Ikut ah gamau tahu!!" katanya nggak mau ditinggal. Yena balas melotot. "Ih, ntar nggak ada yang jagain tempatnya! Udah lo disini aja, Won. Bentar doang kok!!"

"Tapi malu Teh Yenaa!"

Yena jadi celingukan tuh, nyariin orang. Untung aja nemu Sunwoo yang lagi nonton sama temen-temennya.

"Sun-"

"Nggak usah dipanggil!" sela Chaewon galak. Yena jadi mengerjap, melihat temannya sebentar sebelum menyengir. "Sunnnn~~~"

"Ihhh nggak jelass!! Udah kalo mau pipis ya pipis aja sana!!"

"Hehehehe okurr!!"

"Jangan lama-lama!!"

Yena mengacungkan jempolnya, langsung kabur sebelum dia mempermalukan diri dengan mengompol di celana. Cewek itu jalan sendirian, udah siul-siul asik waktu ngelewatin ruang guru apalagi waktu papasan sama Renjun yang lagi ngobrol berdua sama Shuhua.

Ih posisinyaaa.

"Kok kamu marah sihhh??" Shuhua yang lagi duduk di bangku panjang koridor nanya sama Renjun yang lagi jongkok di depannya.

Aduh aduh, syuting apaan sih?

Eh, bentar anying-KAMU?!!!!

"Nggak marah, Sha. Aku kan cuma nanya doang tad-"

Renjun mingkem waktu Shuhua menyenggol sepatunya, spontan menoleh melihat Yena yang lagi membuka mulutnya tak percaya.

"APENI? APAAN NI???"

"Yena."

Ekspresi mukanya langsung berubah, kepalanya mengikuti sumber suara sebelum muka dramatisnya sirna. Shuhua memanfaatkan situasi itu buat menarik Renjun kabur, walaupun cowok itu kentara mau menonton sampai habis.

Yena menghela napas, mendekati orang itu sebelum menyalimi tangannya.

"Mama... Ngapain ke sekolah a-oh, baru ambil rapot semester kemarin." katanya sembari menggaruk dagunya tak ambil pusing.

"Dapet rangking berapa?" tanya Yena berusaha mencairkan suasana. Namun wanita itu lebih dulu melengos pelan. "Masih pingin tahu?"

Yena mengedikan bahu.

"Sepuluh."

"Waw."

"Terakhir."

Yena meringis. Membiarkan Mamanya menarik napas dalam, sepasang matanya memutar pandangan sebelum bertanya. "Masih pacaran sama Lucas?"

"......"

"Oh, masih?"

"Ma. Jangan di sini." Yena menarik tangan Mamanya menuju bawah tangga, membiarkan mereka setidaknya tidak terlalu terlihat jelas orang lain.

"Sampai kapan kamu mau main-main kayak gini, Na? Kamu tuh udah besar, sebentar lagi lulus. Kalo nilai kamu pas-pasan kayak gini, kamu nggak bisa masuk PTN kayak Mas Jaebi."

Hi-teenagers! ✅Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum