5. Menjadi Bagian

805 137 23
                                    

"LIA!"

Changbin meraih lengan gadis itu yang terbakar sebelum mengeceknya segera tanpa menyadari apinya hilang secepat kilat. Masih terasa debar jantungnya yang menggebu ketika mendapati api besar menyambar tangan kiri gadis itu beberapa saat lalu. Lagaknya mirip pemain debus profesional dengan cengiran bodoh di wajahnya sekarang.

"Nggak luka, kan?! Mana yang sakit!?"

Lia mengatupkan bibirnya, "Nggak pa-pa kok Changbin."

"Nggak pa-pa gimana? Tadi jelas banget gue liat tangan lo kebakar whuuuuus gitu!" cerocos Changbin cepat, ia terlalu sibuk mengamati lengan Lia sampai pemiliknya mencibir pelan. "Perhatian banget sama mantan."

"Elo tuh!" Changbin kehabisan kata-kata, matanya menatap Lia tak habis pikir sebelum melepaskan lengannya segera. "Ngapain sih pake aneh-aneh?" tanyanya diakhiri desah panjang.

"Gue lagi eksperimen, Changbin."

"Eksperimen apa?! Debus?!"

"Fire hand." Lia menjawab tanpa tersinggung, ia menunjukkan meja berisi baskom penuh busa dan korek api di dekatnya. "Eksperimen buat pertemuan KIR selanjutnya. Fire hand." kata Lia menjelaskan.

"Lo mau coba nggak?"

"Nggak,"

"Nggak sakit sumpah!"

"Nggak mau, Lia." balas Changbin malas. "Gue ke rumah lo niatnya mau have fun ya, tapi ujungnya malah tambah pening kepala gue sekarang."

"Ih, cobain dulu." ajak Lia pantang menyerah. "Nggak sakit. Nggak panas. Nggak bahaya. Ayoo! Seru kok."

"Nggak mau."

"Yaudah gue aja. Awas iri lo!"

Changbin menahan tangan gadis itu, "Udah... Jangan main kayak gitu, Lia." ucapnya kentara letih sekarang. "Lo sih biasa aja, gue yang deg-degan takut lo bakal kenapa-napa tahu nggak?"

Lia menarik kaos Changbin gemas. "Dari tadi ngomong mulu!! Kalo mau main ayo! Kalo nggak mau main yaudah diem aja sana, Changbeannn!"

"IYA! IYA! YAUDAH AYO!"

Hi-teenagers!

"Shit."

Soobin mengumpat pelan sebelum mengatupkan bibir ketika seseorang mengguyurnya kurang ajar dengan segelas jus alpukat. Kepala dan baju bagian depannya spontan menjadi sangat menjijikan sekarang.

"Babe, are you okay!?" Aisha, pacar barunya bertanya panik sementara pelaku utamanya sedang menatap sinis mereka berdua. "You trash, Soobin. Aren't you?"

Soobin menatap Yuna tak percaya. Namun tetap mempertahankan wajah baik-baiknya sampai detik ini. Yuna takjub, pantas banyak orang mempercayai lelaki itu lebih dari hitungan jari ketika rumor tentang alasan mereka selesai adalah Yuna yang berselingkuh.

"Kamu kenapa lagi?" tanya lelaki itu halus, berbanding terbalik dengan pacarnya yang sudah mendorong bahu Yuna kasar. "Heh. Cabe! Lo tahu sopan santun nggak sih?! Maksud lo apa guyur cowok gue kayak gini di depan umum?!"

Soobin menahan Aisha, menjadi pemisah diantara keduanya sebelum menatap pacarnya menenangkan. "Calm down. Aku nggak pa-pa, kamu jangan ikut emosi ya, sayang? Semua bisa diselesaikan baik-baik tanpa adu—shit!"

Soobin memaki ketika Yuna menjambak rambutnya kurang ajar.

"Fuck you!" seru Aisha emosi. Soobin membelalak, menahan serbuan Aisha sambil memuntahkan berbagai kata menenangkan.

Hi-teenagers! ✅Where stories live. Discover now