1. Pertemuan (Pertama)

2.2K 205 17
                                    

"Dihapus?!"

Chanyeol melotot begitu Wendy selesai mengutarakan pendapatnya. Hari ini mereka janji ketemuan setelah dua bulan putus dan sengaja hilang kontak. Awalnya, Chanyeol pikir Wendy bakal memberinya undangan nikah hari ini. Melihat apapun bisa saja terjadi.

Tapi ternyata nggak begitu temen-temen.

Wendy mengajak Chanyeol ketemu karena mau membicarakan channel youtube mereka berdua yang dibuat sewaktu masih pacaran. Wendy merasa nggak nyaman karena beberapa hal, dan Chanyeol sudah selesai mendengarkan.

Jujur, Chanyeol kaget sekarang. Tapi dalam hati sedikit nggak rela aja mengingat kembali awal mereka membuat channel tersebut, dari ditonton belasan orang sampai jutaan. Kayaknya sayang.

Sayang dalam artian, kalo Chanyeol kangen nggak bisa lihat ulang video mereka lagi malam-malam.

"Jangan deh, Wen." tolak Chanyeol setelah bisa mengendalikan ekspresinya. "Sayang aja maksud gue. Kita kan bangun itu channel bareng-bareng, ada kenangannya juga, kalo perihal masalah komen netizen. Kita bisa non aktif komentar, kan?"

Wendy menatap Chanyeol sejenak, kelihatan menimbang sebelum akhirnya menyesap frappucino-nya pelan-pelan.

"Nggak boleh ya, Yeol?" tanya Wendy sambil tersenyum lurus. Chanyeol menghela napas, "Masalahnya bukan cuma di komen netizen ya, Wen?" tanya Chanyeol memberanikan diri.

Wendy terdiam, lalu mengangguk pelan. "Gue lagi deket sama cowok sekarang, Yeol. Kayaknya kurang enak aja kalo masih ada jejak kita kayak gini."

Sadar dirilah, Yeol. Dia tuh maunya ngelupain lo. Beda visi sama lo yang mau balikan lagi sama dia kalo bisa.

"Tapi kan udah nggak ada apa-apa lagi, Wen." kata Chanyeol pelan. "Lagian video kita juga nggak macem-macem. Nggak ada cium-ciuman. Pegangan tangan aja nggak."

"Ya, nggak pa-pa, Yeol. Kalo lo nggak mau dihapus." balas Wendy menenangkan. "Gue ngomong kayak gini buat jaga-jaga aja. Lagian bener juga kata lo."

"Kalo cowok baru lo salah paham, gue bisa bantu ngomong kok, Wen."

Wendy mengerjap, lalu tersenyum. "Ngapain? Santai aja kali, Yeol. Belom jadian juga. Hahaha, kalem."

Nggak bisa. Nggak bisa kalem kalo lo jadinya sama yang lain, Wen.

Wendy menghela napas,"Yaudah. Gue cuma mau bilang itu doang kok, Yeol. Gue balik ya? Masih ada gawe jam tiga."

Chanyeol mengangguk. "Hati-hati ya, Wen."

Wendy cuma tersenyum hangat sebelum benar-benar pergi. Sekarang, tinggal Chanyeol sendirian di sini.

Sedih nggak sih? Banget.

Kalo ditanya berapa persen maunya Chanyeol balikan sama Wendy, belom turun-turun dari 80% sampai hari ini.

Tapi karena alasan mereka putus gara-gara Chanyeol ketahuan selingkuh, kayaknya mau curhat kesiapapun ujungnya bakal dimaki-maki.

"Haduh, pusing gue."

Hi-teenagers!

Mama Park bingung banget kenapa anak bujangnya tiba-tiba pulang ke rumah hari ini. Padahal seringnya bertapa sampai kamar apartemennya bau keringet. Hari ini datengnya juga sambil bawa makanan lagi, beda banget sama biasanya yang dateng modal assalamualaikum sama cium pipi doang.

Makanya jadi penasaran, nanya deh Mama Park. "Kenapa sih, bang? Tumben amat."

"Mau nyenengin mama aja deh. Mumpung abang jomblo." kata Chanyeol bikin Mama Park geger. "WENDY-NYA ABANG APAIN?!!"

"Abang selingkuhin." jawabnya pundung. Tanpa tahu satu bungkus chiki dalam perjalanan menghajar mukanya.

"MAMA!!!"

"Udah cakep! Pinter! Baik! Cocok sama mama! Masih diselingkuhin?!!" Mama Park teriak. "Emang nggak tahu bersyukur!!"

"Assalamualaikum, Mama!! Wahh, hujan chiki."

Chanyeol menoleh, menyengir lebar mendapati adiknya datang sambil menenteng helm ke dalam rumah. Park Jisung menyengir, memunguti chiki tersebut tanpa sadar kalau Perang Dunia bakal terjadi sebentar lagi.

"ABANGG!!"

"ADEK TOLONG!"

Teriak mereka bersamaan.

"KKAMJAGIYA!"

Hi-teenagers!

"Ngatain abang kena denda nggak?"

Jisung menghela napas sambil bertanya, sementara Chanyeol sudah sangat :((((((

"Abang cuma kebawa perasaan karena sering nganterin Rosie pulang, adek. Akhirnya juga abang kena pukul June. Diputusin lagi. Masa udah kena hukuman kayak gitu, abang nggak boleh ngarep balikan lagi?"

"Ngatain abang kena denda nggak?" ulang Jisung bikin Chanyeol merengut. "Nggak."

Jisung baru membuka mulut.

"Tapi duit jajan kamu abang potong."

Anak lelaki itu melengos, "Sama aja dong." katanya sebelum membuka sosial medianya sekarang, barangkali ada sesuatu yang menarik perhatian selain curhatan miris Chanyeol tanpa henti.

"Bang, kalo cewek ngeread chat doang artinya apa, ya?"

"Jual mahal."

Jisung menoleh, bersamaan dengan Chanyeol yang berguling. Mata besar kakak lelakinya itu semakin membulat. "ADEK NGECHAT CEWEK?!"

"Hm." Jisung mengangguk pelan. Mengeluarkan akun sosial medianya untuk diganti akun bodong. Tangannya mengambil chiki lagi, tapi nihil.

Begitu menoleh, ada Chanyeol yang mengunyah sambil penasaran.

"Liat dong. Mana ceweknya? Kasih tahu dong. Cantik nggak? Kenalin ke abang." oceh Chanyeol bikin Jisung mencibir. "Nggak ah. Gatel."

Chanyeol melotot, "Masih SMA udah belagu!"

Jisung berdiri, "Daripada kayak abang. Udah bandot nggak tahu diri!"

"NGOMONG APA SEKALI LAGI?!"

Chanyeol berteriak waktu adiknya sudah kabur lebih dulu. "MASIH MENDING JADI BANDOT DARIPADA LABIL KAYAK KAMU!"

Lelaki jangkung itu mendumel, mengambil ponselnya sebelum tersadar satu hal.

"PARK JISUNG BUKA PINTUNYA!!"

Hi-teenagers! ✅Where stories live. Discover now