12. Hati yang Menua

586 91 24
                                    


catatan bachan:

maap gengs, tadi pagi kepencet


__________

Wendy baru kembali dari dapur sambil membawakan makanannya waktu seekor lutung sudah berbaring di ranjangnya sekarang.

"Astagfirullah!"

"E COPOT!" Gadis bertubuh kurus itu berseru, melempar ponselnya ke atas dan untungnya masih tertangkap lagi. Joyi menoleh ke arah kakak sepupunya tak percaya. "Apasih mbakkk??"

"Muka lo kenapa mendadak item semua?!"

Joyi mendecak, menatap cermin besar yang berhadapan dengan kasur sebelum protes sambil kabur ke kamar mandi. "Ini tuh namanya masker charcoal, Mbak Wen!!"

Wendy melengos, meletakan camilannya di atas karpet dan membiarkan Joyi segera menyusulnya dengan cengiran juga muka basahnya.

"Asiiikkk, kuping Chanyeol."

"Aish blegug!" Wendy menyahut terkejut lagi sewaktu Joyi berseru sembari mencomot sekeping kuping gajah dari toples bawaannya. "Hehehe, mirip mbak."

Wendy menuangkan es sirupnya sebelum menyeruput tenang. "Lagian tumben banget lo mau nginep disini? Biasanya juga kabur ke rumah Sungjae."

"Udah jadi mantan nggak enak lah!" sembur Joyi cepat. Lalu tiba-tiba menatap kakak sepupunya jahil dan meledek kurang ajar. "Gue kan nggak kayak lo, mau nikah tahun depan tapi ngambil proyek sama mantan."

"Ya trus?" Wendy membalas tak peduli. "Emangnya kenapa? Taeil aja nggak ngelarang. Masalahnya sama lo apa? Apa haaa?"

"Ya nggak ada." jawab Joyi geli. Ia menepuk pahanya gemas dan berujar. "Cuma kayaknya emang lagi musim kerja sama mantan gitu ya nggak sih?"

"Hah?"

"Loh, Mbak Wen emang belum denger? Nayeon sama Jeka kan buka distro bulan lalu. Masa kabarnya belom sampai sini? Mbak Irene yang lagi babymoon di Seoul denger."

"Kok bisa???"

"Mbak Irene? Ya bisa lahh mata-matanya banyak!! Ini tembok juga kayaknya bisa denger kalo kita lagi ngomongin!"

"Ihhh, si Nayeon sama Jeka maksud gue, Joy."

"Ya bisa lah!! Lo sama Ceye aja bisa???"

"Bukan gitu, Joy." sungut Wendy dongkol. "Nayeon sama Jeka kan putusnya dahsyat banget dulu kan?? Masa sih?? Udah balikan kali!!"

"Ih nggakk. Orang si Jeka kemaren lagi nyiapin lamaran buat ceweknya."

"Ya itu kali, ceweknya tuh si Nayeon." balas Wendy sembari mencomot kuping gajahnya.

"Ih nggak. Ceweknya blasteran Thailand tapi gue lupa namanya siapa. Pokoknya anaknya gemes gitu, tapi pendiem banget."

"Kerjanya apa, Joy? Lebih tua dari Jeka ya? Tante-tante?"

"Ih kurang ajar, elu tuh yang tante-tante." Joyi langsung mingkem waktu Wendy udah siap-siap menggaplok manja mulutnya. "Nggak kok, seumuran sama Jeka. Kurator dia tuh, Mbak Wen. Cakep deh, suaranya juga bagus, dreamy-dreamy gimana gitu. Gue kemaren udah follow-followan, coba bentar deh gue buka hape dulu."

Wendy melotot, buru-buru menahan pergerakan Joy sebelum obrolan mereka menyebar kemana-mana. "Ih, nggak usah. Lanjutin si Nayeon aja sama Jeka gimana. Kok bisa buka distro bareng??"

"Ohhh." Joyi menggaruk rambutnya yang mendadak gatal. "Katanya si Nayeon iseng ngajakin natrus di approve sama si Jeka."

"Masa tiba-tiba?"

Hi-teenagers! ✅Where stories live. Discover now