12. Alter Ego

23.1K 1.9K 31
                                    

Setelah kupingku cukup panas ketika mendengar adu mulut di dalam, mereka selesai juga. Aku mendengar suara kenop pintu yang terbuka dengan tenaga yang terlalu besar digunakan hanya untuk membuka pintu. Itu Kendall! Dia keluar dengan air mata yang bercucuran dan langkah yang terburu-buru meninggalkan ruangan Harry. Apa yang telah dilakukan bajingan ini kupikir?

Setelah itu aku melihat Harry yang keluar dari ruangannya. Tatapannya segera menangkapku yang memang sedang memerhatikannya dalam-dalam. Ia masih Harry yang tak terkontrol. Atau yang dia sebut dengan 'aku-yang-tidak-beres'. Dia menghampiriku dan dengan seenaknya mencengkram lenganku. Ia membawaku ke ruangannya dan melempar tubuhku sehingga aku terdorong cukup jauh dari hadapannya. Apa lagi setelah ini?

"What the hell?" teriakku. Harry masih berada di seberang sana memerhatikanku.

"Kau masih tidak menuruti kemauanku. Aku ingin kau telanjang!" pintanya dan aku pun terbelalak kaget dengan pemaparannya yang terkesan memerintah.

"Kenapa kau tidak meminta pada kekasihmu saja?" aku mengelak.

"Aku sudah memutuskannya. Sekarang lakukan perintahku!" katanya dan-APA? Dia memutuskan Kendall begitu saja? Bahkan ini adalah kesalahannya. Ia telah membuat Kendall marah atas perlakuannya padaku tadi dan sekarang ia memutuskannya? Betapa bajingannya lelaki mesum ini. Ya! Mulai sekarang aku akan mengatainya lelaki mesum!

"Kenapa kau melakukannya? Dia tidak salah! Jangan seperti brengsek!" aku merutuki dirinya yang hilang kontrol. Benar-benar hilang kontrol. Matanya memicing ke arahku menyiratkan pandangan tidak suka dengan sangat signifikan. Ia menghampiriku tanpa melepas tatapan iblisnya.

"Karena aku lebih menyukaimu! Dan sekarang kau adalah pacarku!"

"Maaf?" aku mengerenyit sekaligus kesal atas keputusan bodohnya. Tidak! Tentu aku tidak mau. Nanti setelah aku menjadi kekasihnya dan ia melihat gadis yang lebih menarik perhatiannya, ia akan meninggalkanku sama seperti yang ia lakukan pada Kendall. Sangat tidak jantan!

"Aku tidak mau menjadi pacar bajingan sepertimu!" bentakku menunjuk-nunjuk dirinya yang tengah berkobar emosi. Secara mengejutkan, Harry mendorong tubuhku hingga aku terbawa ke dalam pelukannya yang hangat-ralat! Panas! Sangat panas! Ia menyudutkan tubuhku ke meja kerjanya lalu mendekatkan wajahnya ke arahku dengan agresif. Aku menghindar. Menggerakkan wajahku ke sembarang arah melawan gerakan Harry. Aku takut! Kurasa ia bersungguh-sungguh dengan ucapannya yang akan memerkosaku jika aku tak mau melayaninya.

Ia mencengkram kedua pipiku dengan sebelah tangannya untuk menghentikan aksiku. Aku pun memejamkan mataku karena tak sanggup menahan cengkraman kuatnya yang kurasakan membuat tulang rahangku remuk seketika. "Diam atau aku akan melakukan hal yang lebih buruk dari ini!" ancamnya. Aku mengangguk perlahan tanpa bisa menahan satu tetesan air mataku yang keluar.

Harry menggereak bibirnya maju sambil melepas cengkramannya dari wajahku. Dengan lembut ia mengecup air mataku dan menghapusnya seketika. Aku sedikit terkejut dengan perlakuan manisnya. Tapi sekali lagi kutekankan-aku tak bisa terbuai dengan semua tingkah bajingannya. Dia melakukan itu karena ingin aku juga menginginkannya, bukan memang karena perasaannya. Ia mulai menggerakkan wajahnya ke leherku dan mengecupnya dengan lembut. Penuh perasaan meski kini kurasakan gairahnya sedang membabi buta. Tangannya memeluk pinggangku dan bibirnya menggigit leherku bergantian. Kiri, dan kanan. Kumohon jangan! Jangan bergairah! Aku ingin berubah! Jangan hormone! Kumohon!

Deleted

"Keluarlah dan katakan pada lelaki di luar kalau Harry akan segera menemuinya." Bisik Harry. Kenapa ia menamakan dirinya sendiri sebagai Harry kembali? Ini begitu membingungkan.

(TERBIT) Alter EgoOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz