(TERBIT) Alter Ego

22. Only Harry, Okay?

"Hai." Ia menyapa ketika aku masuk ke ruangannya. Ia bergegas menutup pekerjaannya dengan kedatanganku. "Apa yang sedang kaulakukan?" aku bertanya.

"Memikirkanmu." Aku memutar bola mataku dan diam di hadapannya. "Kemarilah." Aku menghela napas dan mengikuti permintaannya. Ia menarik pinggangku begitu aku sampai di hadapannya dan membimbingku ke pangkuannya.

"Apa ada sesuatu yang ingin kauceritakan? Aku bisa membantu." Tawarku, tapi ia mengerutkan keningnya.

"Sesuatu apa?".

"Apa pun." Balasku.

"Kau mendengar percakapanku dengan Mrs. Humer?" tanyanya. Aku mengangguk inosens. Hanya ingin tahu tentang apa semua ini. Ia menelan ludahnya membuat jakunnya bergerak-terlihat sangat gugup dan tak mau menatapku.

"Katakan saja. Aku takkan marah." Jelasku. Ia mengangguk dan kembali menatapku.

"Baiklah." Ia menghela napas membuka penjelasannya. "Mrs. Humer adalah adik ayah tiriku, Ivan Menezes. Ia menikah dengan Sam Humer setahun sebelum ibuku menikah dengan Ivan. Mrs. Humer adalah seorang dokter psikologi yang bersedia menyembuhkan penyakitku. Aku ingin Harrold hilang dari tubuhku. Untuk itu aku membutuhkan bantuannya. Ia menyayangiku selayaknya keponakan kandungnya. Aku bisa melihat itu. Keluarga Menezes memang sangat baik. Itulah mengapa aku membiarkan Ivan menikahi ibuku. Aku senang melihatnya senang." Jelasnya membuatku berpikir. Seserius inikah masalah kepribadiannya? Mengapa ia sangat...

"Harry aku sampai! Kau-oh." Kami terkesiap menyadari kedatangan seseorang yang tak terduga itu dan aku langsung turun dari pangkuan Harry. "Maaf apa aku mengganggu?" ia terlihat kaget dengan apa yang baru saja ia lihat. Mrs. Humer menatap kami bergantian yang enggan menjawab pertanyaannya karena jujur lidahku mendadak menjadi kelu.

"Ah. Maafkan aku." Kataku gelagapan. Aku tersenyum ke arah Mrs. Humer dan ia membalasnya. Ia berjalan ke arah Harry sementara aku melangkah keluar. Aku menutup pintu ruangan dan...

"Brittany, bisa kita bicara?"

Aku terbelalak dan tak tahu harus melakukan apa ketika berhadapan dengan si cantik ini.

***

"Kau belum mengenalnya. Dulu juga aku sepertimu." Jelasnya. Apa yang Kendall maksud itu adalah melakukan seks pertama dengan Harry? Apa ia ingin memberitahuku bahwa aku bukanlah gadis pertama yang ditiduri Harry? Aku hanya terdiam tak mau menanggapi penjelasan bodoh ini. Jika ini memang menyakitkan, aku tak mau mendengarnya. Biarlah ini menjadi cerita mereka. Antara Harry dan Kendall.

Semenjak obrolan kami tadi, Kendall tak mau menatap bahkan untuk melirikku saja. Dia hanya memerhatikan kondisi taman yang sepi seperti tak memiliki kehidupan. Begitu pun denganku, terlebih obrolan ini membuatku merasa tersudutkan.

"Aku menyatakan perasaanku kepadanya. Aku tahu ia menyukaiku tapi ia adalah pemuda yang kurang percaya diri untuk menyatakan perasaannya itu. Aku tahu dan aku mengenalnya jauh lebih baik dari siapa pun. Waktu itu ia hanya tertunduk malu mendengar pernyataanku. Ia hanya mengangguk kecil saat aku menanyakan kesetujuannya terhadap kelanjutan hubungan kami. Aku menunggu-menunggunya menciumku. Ia begitu manis dan polos. Tapi itu tak pernah terjadi-" Ia tergelak. "Sampai pada suatu hari, aku mengajaknya ke rumahku. Ia... kau tahu. Ia melakukan seks denganku. Sampai aku tahu itu bukan dia. Ceritanya sangat panjang-hingga akhirnya Harry membenciku karena aku terlalu sering melayani Harrold. Sulit dibedakan memang mana Harry mana Harrold. Dan kau akan mengalami itu Brit." Ia menoleh ke arahku. Memperingatiku dengan segala jurusnya. "Kau akan ditinggal pergi olehnya jika ia tahu kau pernah melayani Harrold."

"Aku tidak-"

"Kau pernah. Tempo hari saat aku memergokimu keluar dari toilet Harry. Dan tiba-tiba saja Harrold memutuskan hubungannya denganku karena ia sangat ingin menidurimu. Lalu tak lama setelah itu ia memanggilku lagi bukan?" ia tergelak ironi. Menggelengkan kepalanya seolah tidak percaya bahwa ia seperti itu. "Aku bahagia. Meskipun aku tahu itu bukan Harry yang kucintai." Tambahnya.