39. Hello! This Is Our Holiday

15.8K 1.6K 110
                                    

ah anjr gue jg fallinlove sm ni ff, bener2 gaa kebayang gtu anjr, ada alter ego yg giniii seru njjjrrr @sellyanggraini

/kipas-kipas/ njir.. aaaaaa gue seneng abis. pas harry langsung capcus buat ketemu sama britt. okay, fix gue cemburu

nextt asap!!! @_livajack

Jangan lama lama updatenya yah kak... Cerita kaka bagus.. gga mainstream. X @RH_aja

... dimohon banget ka cepet cepet di buka deh kedoknya harrold kadang suka kesel sendiri tau tau muncul harroldnya @ansksmniarryxx

Thanks guys!!! :* :*
-------+
Aku terbangun di dalam dekapan kekasihku. Aku membuka mataku dan menyaksikannya tidur pulas di sampingku. Aku tak mau membuat gerakan yang bisa mengganggunya. Ia begitu tenang dengan wajahnya yang seperti anak balita-sangat lucu dan menggemaskan.

Aku mengusap pipi lembutnya, lalu merembet ke rahang tegasnya. Leher jenjangnya, ke dada kokohnya, dan menyentuh tatonya. Ugh, aku merinding hanya dengan membayangkan menciumnya tepat di sana. Dia sering bilang bahwa aku menggairahkan, tapi lihat dirinya sendiri! Jika dia berada di posisiku-dia pasti takkan berhenti mencumbui dirinya sendiri dengan tubuh seperti itu. Mengingat sifatnya yang selalu ingin terpuaskan.

"Aku mencintaimu." Bisikku sambil terkekeh geli tepat di lehernya. Ia melirik ke arahku: oh! Mimik favoritku. Ia menutup kembali matanya dan tersenyum membuatnya seribu kali lebih tampan. Tubuhku tertarik ke arahnya saat lengan kekarnya mengelilingi pinggangku.

"Aku mencintaimu lebih dari apa pun." Responnya tanpa menghilangkan jejak senyuman di wajah tampannya. Aku mendaratkan kepalaku ke dada bidangnya yang sangat nyaman dan hangat.

"Harry?"

"Hmm..."

"Kau ingat ada di mana sekarang?" aku terkekeh di atas dadanya sambil menatap ke arahnya. Ia mengintip ruangan di sekitarnya lalu menyeringai.

"Sial! Aku ada di kampung halamanmu." Gumamnya dengan malas.

"Dan ibuku belum tahu kau di sini. Jadi..."

"Aku akan ke bawah dan memintamu untuk ikut denganku." Aku meninju lengannya ketika ia bicara seperti itu.

"Enak saja. Aku ke sini untuk berlibur dengan Ibu kau ingat?" tiba-tiba saja tangan besarnya ia taruh di punggungku membuatku terkesiap. Ia memutar tubuhnya sehingga kini ia yang ada di atasku. Memandang setiap inci wajahku ketika aku masih tertawa di bawahnya.

"Kau bisa berlibur dengan Angie saat kau mens lagi Brit. Aku tak mau melewatkan masa-masa bersihmu." Keluhnya seperti bocah kehausan.

"Tidak bisa. Aku bahkan tak tahu kondisi Ibu bulan depan seperti apa. Aku harus memanfaatkan situasi ini." Kataku sambil mengusap rambutnya. Aku senang saat Harry sedang bermanja-manja seperti ini. Sangat menggemaskan.

"Oh-" ia bangun dari atasku membuatku sekali lagi terperanjat karena kelakuannya. "Aku bisa menginap di sini kan?" ia mengedipkan sebelah matanya selagi aku menggelengkan kepalaku beberapa kali.

"Tidak. Kau harus bekerja. Ayah tirimu akan kecewa jika mengetahuinya." Demonstrasiku. Ia lalu menggelengkan kepalanya di atas dadaku membuatku kegelian. Entah maksudnya tidak setuju atau hanya ingin menggodaku.

"Ivan juga tidak marah saat aku memakai jet perusahaan."

"Sial! Pantas saja kau ke sini dengan mudah! Kau menyalahgunakan fasilitas perusahaan." Gerutuku.

"Ya ampun! Siapa peduli Brit? Dengar, tugasku hanya mengawasi para karyawan selama Ivan tidak ada. Dan aku akan merasa ada di neraka jika kau tak ada di sana. Belum lagi Louis, Liam, Kendall, dan orang-orang yang tak pernah mau kukenal. Lalu-"

(TERBIT) Alter EgoWhere stories live. Discover now