04. Manjanya mbak Jessie

585 70 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



























































Seperti malam malam sebelumnya keempat kembar itu berkumpul di depan televisi, dengan Joanne yang fokus pada acara yang mereka tonton, Jessie yang merengek pada Joanne dan kedua laki laki lainnya terus berusaha mengusili Joanne.

"Mas sama abang lama lamaku tendang ya!" Emosi Jessie karena kedua orang itu terus mengganggunya.

"Kalian diem, atau masa depan kalian kakak potong sampai habis?!" Ancam Joanne yang juga ikut geram dengan keduanya.

"Kakak, mbak pengen martabak."

Jeffrie dan Jeffran yang sudah duduk anteng tiba tiba saling menatap merasakan akan ada sesuatu yang tidak di inginkan.

1

2

3

"Mas sama abang beliin mbak martabak sekalian sama kakak, kayak biasa ya."

Benar kan, pasti mereka berdua yang akan di suruh, mana mager lagi.

"Abang aja sana beli, mas mager nih." Sahut Jeffrie menjerumuskan adiknya.

"Kok abang? Abang mau ke kamar dulu, baru inget ada tugas yang belum selesai!" Balas Jeffran langsung berlari ke kamarnya dan mengunci pintu.

Jeffrie memandang kedua kakak dan adiknya yang menunjukkan tatapan yang berbeda, Joanne yang menatapnya tajam dan Jessie yang menatapnya berbinar.

"Hm, telepon daddy gimana? Daddy kayakan bentar lagi dateng, titip daddy aja ya?!" Ucap Jeffrie takut takut dengan menunjukkan senyum andalannya.

"Oke, kakak ambil ponsel di kamar dulu!" Putus Joanne dan beranjak dari duduknya. "Kalian berdua jangan berantem!"

Peringatan dari Joanne sebelum dia pergi ke kamarnya.

Jeffrie dan Jessie mengangguk bersamaan sebagai jawaban.

"Lah? Kakak mana?" Tanya Jeffran yang baru datang saat Joanne sudah berada di kamarnya.

"Telepon daddy, karena lo nggak mau beliin mbak martabak jadi, kakak telepon daddy." Balas Jeffrie.

"Abang juga mau, Kakak!"

"Nggak usah teriak, berisik!" Ujar Joanne yang baru datang dan kembali duduk di sebelah Jessie. "Udah selesai tugasnya?"

"Hehehe, nggak ada tugas ternyata kak." Sahut Jeffran cengegesan.

"Daddy kapan pulang kak?" Tanya Jessie antusias.

"Bentar lagi, daddy udah di jalan sekarang."

"Asik!" Senang Jessie.

"Mbak mau?" Tanya Joanne menyodorkan camilan yang baru dia buka.

"Mau!" Jessie langsung mengambil alih makanan tersebut dari tangan Joanne ke tangannya.

"Mas/abang nggak di bukain juga?" Jeffrie dan Jeffran bertanya bersamaan.

"Buka sendiri!" Balas Joanne dan fokus ke ponselnya.

Jeffrie dan Jeffran yang merasa iri, menatap Jessie yang asik memakan camilannya dan menonton televisi, memiliki ide jail.

"Kalian jangan jail." Sebelum Jeffran mengambil bungkus cemilan Jessie, Joanne terlebih dahulu memergoki mereka.

"Mau ganggu mbak lagi?" Tanya Joanne mengintimidasi.

"E-enggak kok kak, kita mau ambil camilan di depannya doang." Balas Jeffrie agak gagap dan mengambil camilan itu agar Joanne tidak curiga.

"Daddy pulang!"

Suara itu mengalihkan fokus keempat kembar itu, mereka beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu depan.

"Daddy, martabak mbak mana?" Tanya Jessie yang terlebih dahulu berlari menghampiri daddynya.

"Ini." Balas daddy dan menyodorkan sekantong plastik. "Makan sama yang lain, daddy ke kamar dulu."

"Makasih daddy!" Jessie langsung memeluk daddynya sangat erat, sedangkan yang di peluk membalas pelukannya.

"Daddy mau makan atau mandi dulu? Kalau mau makan kakak angetin dulu makanannya."

Jessie melepas pelukan pada daddynya saat pertanyaan Joanne itu terlontar.

"Daddy mandi dulu aja, udah gerah juga."

"Mau kakak siapin air angetnya?"

"Nggak usah, kakak makan aja martabak bareng yang lain." Balas daddy dan menunjuk Jessie yang sudah berlari dan di belakangnya ada Jeffrie dan Jeffran yang mengejarnya.

"KAKAK, MAS SAMA ABANG MAKAN MARTABAKKU!" Teriak Jessie.

"Kakak temui mereka dulu ya dad, keburu hancur nanti di sana." Pamit Joanne yang di angguki daddy.

Daddy tersenyum melihat kelakuan anak anaknya itu dan setelah itu pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.

























































Daddy tersenyum melihat kelakuan anak anaknya itu dan setelah itu pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

— vienyxxx

Dreonvalent Twins ✓Where stories live. Discover now