21. Mbak Jessie Kenapa?

320 52 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.































Semenjak kecelakaan yang di alami Jeffran semua kembali membaik, kembali ke aktifitas masing masing, daddy yang bekerja di kantor dan anak anaknya yang menghabiskan uang hasil kerjanya.

"Abang jangan petakilan lukanya belum sembuh total!" Teriak Joanne melihat Jeffran yang malah petakilan.

"Udah nggak papa kak, abang udah sembuh ko-aakh."

Kan baru juga di bilang Jeffran sudah terjatuh dan meringis memegangi kakinya, sepertinya lukanya kembali sakit karena ulahnya sendiri.

"Kenapa lo duduk di lantai? Mau jadi pengemis?" Tanya Jeffrie yang baru turun dari tangga dan melihat Jeffran yang terduduk.

"Jatuh mas!"

"Yaudah bangun, kenapa malah tetep duduk aja, kalau jatuh ya bangun, mau di gendong?"

"Boleh!" Senang Jeffran yang mendapat jijik dari Jeffrie dan langsung meninggalkannya tetap seperti itu.

"Mas bantuin, abang nggak bisa berdiri, sakit!" Teriak Jeffran.

Dengan terpaksa, Jeffrie membalikkan badannya dan membantu Jeffran berdiri dan membawanya ke sofa.

"Makanya jangan petakilan, udah tau belum sembuh, nyusahin."

"Kalau nggak gitu, abang nggak bakal cepet sembuh kalau diem mulu, kalau di gerakin gini kan mempercepat pemulihan kata dokter."

"Tapi ya nggak sampai lari, loncat sana sini. Sekalian aja kamu terjun bebas dari gedung tinggi biar cepet sembuh dan nggak sakit lagi." Omel Jeffrie.

Saat keduanya sibuk berdebat, Jessie baru saja datang dengan menangis dan berlari ke arah kamarnya.

"Mbak kenapa?" Tanya Joanne yang menghampiri kedua laki laki tersebut dengan membawa camilan.

"Nggak tau, biar mas yang susulin." Ucap Jeffrie dan menyusul Jessie.

"Mbak nangis? Siapa yang bisa bikin mbak nangis kecuali abang?" Guman abang penasaran.

"Nggak usah macem macem diem di sini, kakak susul mas." Peringat Joanne.

"Gini amat kalau nggak bisa jalan, mau ikut nyusul tapi, kaki gue sakit sama kram." Guman Jeffran.

Jeffrie berusaha mengetuk pintu kamar Jessie tapi, tidak ada jawaban sama sekali di sana.

"Mbak kenapa? Ayo buka pintunya, sini cerita sama mas."

Tidak ada sahutan.

"Anjing!" Kaget Jeffrie saat seseorang memegang bahunya.

Setelah tau siapa yang mengagetkannya tadi, Jeffrie hanya cengegesan. "Kakak ngagetin."

"Mbak nggak mau buka pintu?" Tanya Joanne yang di angguki.

"Mbak, ayo buka pintu ini kakak. Kalau ada masalah bicarain baik baik jangan kayak gini." Giliran Joanne yang membujuk Jessie.

"Memang kalian siapa? Sana pergi! Kalian bukan siapa siapa gue!" Sahut Jessie dari dalam yang membuat keduanya semakin bingung.

"Buka sekarang atau kita dobrak?!" Joanne mulai kehilangan kesabarannya, adik perempuannya ini mulai membuat masalah.

Joanne memberi kode pada Jeffrie untuk mendobrak pintunya, yang sekali lagi membuat kaget.

"Ya kali kak, badan mas sakit nanti." Jawab Jeffrie.

"Lo lakik bukan?!"

"Lakik lah!" Tegasnya. "Oke, mas dobrak!"

Jeffrie sudah ancang ancang untuk mendobrak pintunya, tapi sebelum dia melangkah tiba tiba.

Cekrek

Suara pintu terbuka, menampakkan kondisi Jessie yang kacau dan berantakan.

"Kakak." Panggilnya langsung memeluk Joanne.

Joanne yang mendapat serangan mendadak seperti itu langsung menyeimbangkan badannya dan mengelus kepala dan punggung adik perempuannya itu untuk menenangkannya.

"Bicara baik baik ya, tenang dulu baru ngomong nanti."






























— vienyxxx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— vienyxxx

Dreonvalent Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang