33. Kebenaran lagi?

156 37 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















































Kediaman Dreonvalent sudah rusuh di pagi hari, apalagi di hari libur. Keempat kembar itu sudah menghancurkan rumah.

Jessie dan Jeffran berlarian kesana kemari, Jessie sangat sangat marah pada Jeffran karena dengan sengaja cowok itu mematahkan lipstik dan memberantakkan kamarnya.

Joanne tidak mau ambil pusing, biarkan saja mereka keduanya berkelahi, nanti kalau capek akan berhenti sendiri.

Duduk di teras dengan secangkir teh, menemani paginya, jangan lupakan juga novel yang dia pegang.

"Kakak."

Joanne menoleh melihat siapa yang memanggilnya dan tersenyum sebagai balasan.

"Mereka kenapa lagi?" Tanya Jeffrie yang sudah duduk di kursi sebelahnya.

"Biasa, sehari nggak berantem mereka bisa gila." Sahut Joanne. "Mas, gimana tidurnya? Masih mimpi buruk?"

Jeffrie menggeleng. "Nggak, berkat kakak."

"Kamu emang mimpi apa, beneran nggak inget sedikit pun?"

"Nggak, tapi mas ngerasa itu pernah terjadi sama mas pas kecil."

"KAKAK!" Teriak Jessie dari dalam rumah, berlari menghampiri kedua kakaknya yang berada di teras.

"Abang, cari masalah mulu sama mbak." Rengeknya pada Jeffrie karena memang Jeffrie yang duduk dekat pintu dan paling dekat dengan Jessie.

"Nggak usah alay!" Jeffrie mendorong Jessie agar menjauh darinya dan langsung mengelap pakaian yang sempat do tempeli Jessie.

"Di kira Jessie kotoran?"

"Iya."

Joanne hanya tertawa kecil dengan kelakuan mereka, tanpa sadar Jeffrie itu tersenyum tipis.

"Kenapa lo senyum senyum?!" Tanya Jeffran yang mulai ikut menimbrung.

"Ada masalah sama lo?"

"Senyum lo aneh!" Balas Jeffran dan menatap Jeffrie yang kembali menunjukkan raut biasanya.

"Udah jangan berantem."

"Eh ada apa itu?" Tanya Jessie menunjuk ke depan tepatnya gerbang.

Ada orang yang seperti memaksa masuk tapi di halangi oleh satpam rumah.

"Kita lihat."

Joanne dan Jeffrie sudah berdiri dari duduknya, Joanne berjalan terlebih dahulu memimpin mereka.

"Gue suka keributan." Senang Jeffran yang mendapat geplakan dari Jessie.

"Diem sih!"

"Ada apa ya pak?" Tanya Joanne setelah berada di hadapan satpam.

"Begini nona, kedua orang ini memaksa masuk." Tunjuk satpam pada pasangan di depannya itu, sepertinya pasangan suami istri.

Keempat anak Dreonvalent tersebut mengalihkan pandangannya pada kedua orang tersebut.

"Kalian siapa dan tujuan kalian kemari untuk apa?" Tanya Jeffrie sopan.

"Ini benar rumah Dreonvalent?"

"Iya bu."

"Kami ingin bertemu dengan pemilik rumah ini dan juga anak anaknya."

"Saya anak tertua di sini, daddy sedang berada di kantor, jadi kalian bisa berbicara dengan saya."

"Kalian semua?"

"Saya Jeffrie anak kedua, ini Jessie anak ketiga dan Jeffran anak terakhir." Jeffrie memperkenalkan diri dan kedua adiknya.

"Biar kita bicara di dalam, tidak enak dengan tetangga." Ajak Joanne. "Pak, biarkan mereka masuk."

Joanne mengajak keduanya masuk ke dalam rumah, mempersilakan mereka untuk duduk.

"Jessie bikinin minum." Suruh Joanne pada adik perempuannya tersebut.

Jessie mengangguk dan berjalan menuju dapur,meninggalkan ketiga saudaranya bersama tamu mereka.

Joanne duduk di single sofa, di samping kanannya kedua saudara laki lakinya dan sebelah kirinya kedua orang itu.

"Bisa bapak dan ibu perkenalan diri terlebih dahulu?"

"Saya Anastya dan ini suami saya Mario."

Sebelum Joanne kembali bertanya Jessie datang membawa dua cangkir minuman juga cemilan.

"Silakan di nikmati bapak, ibu."

"Terima kasih."

"Bang Geseran!" Suruh Jessie dan mendorong Jeffran agar sedikit bergeser.

"Duduk situ!" Suruh Jeffran menunjuk single sofa di depan Joanne.

"Nggak mau! Pengen duduk situ."

Jessie dan Jeffran kembali berdebat, apa mereka tidak ingat ada tamu sekarang, malah berbuat masalah lagi.

"Mbak, duduk!" Suruh Joanne tegas.

Jessie yang mendengar suruhan Joanne terdiam dan langsung duduk di single sofa depan Joanne, Jessie takut untuk memandang mata kakaknya itu.

"Maaf, adik saya memang suka begitu." Jeffrie meminta maaf atas kelakuan Jessie dan Jeffran.

"Mam to the pus, Mampus!" Ejek Jeffran.

"Abang Juga, bisa diam?!"

Jeffran ikut kicep mendengar bentakan Joanne, dan menunduk. Joanne menatap kedua adiknya itu bergantian dengan tatapan tajamnya.

"Jadi tujuan kalian kemari apa?" Tanya Jeffrie melanjutkan obrolan ini.

"Kami ingin mengambil kembali anak yang pernah tuan Jaafar ambil."





















— vienyxxx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— vienyxxx





Tebak anaknya siapa?

Dreonvalent Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang