10. Kantin

325 49 0
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.





























































Baru saja Jeffrie dan Jeffran ingin masuk ke kelas, bel tanda istirahat sudah berbunyi, membuat keduanya berbalik badan untuk ke kantin.

Tapi, sebelum itu mereka melempar tas ke kelas dan langsung kabur sebelum guru yang masih berada di dalam mengomeli keduanya karena sudah bolos dan malah juga sekarang membuat kaget dengan melempar tas.

"Huft... huft... huft...." keduanya sudah berhenti berlari dan nafasnya yang terengah engah karena capek.

"Gila lo main lempar, padahal di kelas masih ada guru." Ujar Jeffran yang masih mangatur nafasnya.

"Lo juga ikutan, bajing!" Emosi Jeffrie.

"Iya juga sih, hehehe."

"Cepet ke kantin kakak sama mbak pasti udah nunggu di sana."

Keduanya kembali berjalan santai menuju kantin, mereka menjaga image sesekali menebar pesona, bahkan Jeffrie tidak segan menggoda gadis gadis yang berada di kantin.

"Lama banget kalian berdua." Kesal Jessie setelah kedua kembarannya tersebut sampai dan duduk begitu saja.

"Sorry, tadi di kelas ada guru." Balas Jeffrie sambil tangannya mengambil makanan Jessie.

Sedangkan Jeffran mengambil minuman yang berada di samping Jessie dan menyeruputnya sampai tinggal setengah.

"Mas sama abang biasaan, itu punya mbak!" Marah Jessie karena makanan yang dia pesan sudah di makan oleh dua curut itu.

"Bisa pesen lagi nanti." Balas Jeffrie santai sambil terus memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Kakak mana?" Tanya Jeffran selingak selingukan mencari keberadaan kakaknya.

"Mana gue tau, kita kan bareng sampai sini."

"Telen dulu kali mas, jorok!" Jessie menandang masnya dengan tatapan jijik karena cara makanya yang tidak elegan.

"Nggak tau, tapi tadi mbak tanya ke temen sekelas kakak katanya kak Joanne masih ke kantor anter tugas."

Jeffran mengangguk angguk paham.

"Kalian buat masalah lagi?" Tanya Jessie. "Bang gue denger lo berantem tadi? Kenapa?" Lanjut Jessie dan mengalihkan pandangnya pada Jeffran.

"Bukan urusan lo!" Balas Jeffran ketus.

"Lo nggak kasian sama kakak dan mas? Lo hampir tiap hari bermasalah mulu, nggak capek apa?!"

"Nggak usah bawa bawa kakak sama mas kalau lo nggak tau masalahnya, bilang aja lo bilang kayak gini karena cowok yang gue pukuli itu orang yang lo suka."

Perkataan itu membuat Jeffrie yang sejak tadi diam terkejut, hampir saja dirinya tersedak.

"Maksud lo apa bang?" Tanya Jeffrie memastikan kebenaran.

"Cewek depan lo itu suka sama cowok yang udah bilang daddy kita gila."

"Beneran mbak?"

"Ada apa?!"

Sebelum Jessie menjawab pertanyaan Jeffrie, pertanyaan lain terlontar dari orang yang baru datang dan menatap ketiga manusia tersebut.

Jeffrie, Jeffran dan Jessie menoleh dan melihat kakak mereka berada di depannya, Joanne berdiri dengan tatapan bertanya tanya.

"Mas, abang sama mbak ada masalah apa?" Tanya Joanne pada Jeffrie.

"Nggak ada kak, biasa tadi abang minum punya mbak jadi berantem gini deh."

"Tidak apa berbohong demi kebaikan kan? Maaf banget mbak, mas bohong" Batin Jeffrie.

"Hm." Joanne duduk bergabung dengan ketiga saudaranya. Bahkan tidak ada perdebatan lagi di antara mereka membuat Joanne merasa bingung ada apa sebenarnya dengan kedua orang ini.

"Kakak udah bicara sama bu Rini tadi buat bimbel kita mulai dari nanti sepulang sekolah, jadi jangan asa yang kabur apalagi kalian berdua." Jelas Joanne sambil menunjuk kedua laki laki yang berada di depannya dengan tatapan tajamnya.

"Nggak bisa di undur nggak kak?" Tanya Jeffran.

"Nggak bisa, emang kenapa?"

"Nggak papa sih."

"Nggak usah bikin masalah terus, kita harus fokus sama ujian terus tes masuk universitas."

"Bener kata kakak, inget tujuan kita buat banggain daddy nggak usah mikirin yang lain."

"Lo juga mas, jangan bikin masalah!" Sindir Joanne sedangkan yang di sindir hanya tersenyum.

"Juga nggak usah mikirin tentang cinta apalagi kalau orang yang kita suka itu jelekin keluarga." Ujar tiba tiba Jeffran berniat menyindir.

Joanne dan Jeffran yang mendengarnya merasa bingung dan saling berpandang sedangkan, Jessie menatap Jeffran setelah mendengarnya, Jessie sadar perkataan itu tertuju untuknya.




















































Joanne dan Jeffran yang mendengarnya merasa bingung dan saling berpandang sedangkan, Jessie menatap Jeffran setelah mendengarnya, Jessie sadar perkataan itu tertuju untuknya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

— vienyxxx

Dreonvalent Twins ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora