05. Kejahilan bang Jeffran

415 56 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



























































Baru saja membuka mata di pagi hari, Jeffran sudah berlarian keliling rumah karena dirinya di kejar oleh Jessie.

"Kenapa lagi mereka?" Tanya Jeffrie yang baru turun.

"Biasa, setiap pagi gimana emang?!" Balas Joanne yang menyiapkan sarapan di meja makan.

"Kakak ganti baju aja, biar mas yang siapin ke meja makan." Jeffrie menawarkan diri.

"Yaudah, hati hati itu masih panas, kakak ke atas dulu."

Joanne menaiki tangga dan menuju tangga, sedangkan Jeffrie melanjutkan pekerjaan Joanne, yang dua lagi? Masih saling kejar kejaran.

"Selamat pagi!" Sapa daddy yang juga baru keluar dari kamarnya. "Kok mas yang nyiapin?"

"Pagi daddy, kakak lagi ganti baju jadi aku nawarin buat bantu siapin ke meja makan."

"Kenapa lagi mereka?" Tanya daddy melihat dua anaknya yang lain masih kejar kejaran, Jessie yang mulai kelelahan sedangkan Jeffran terus mengejeknya.

"Daddy, abang jahilin mbak lagi."

Jessie berlari mendekat ke arah daddy dan bersembunyi di belakangnya.

"Apa lagi abang?" Tanya daddy terkesan santai baginya tapi, tidak dengan Jeffran yang mendapat pertanyaan tersebut.

"Abang tadi tiba tiba masuk kamar mbak terus pas mbak lagi ngikat rambut, abang jambak dan ngambil ikat rambut mbak." Jessie menceritakan semuanya.

"Abang kalau nggak jail bakal mati?" Tanya daddy sarkas.

"Ng-nggak gitu dad, tapi ya gitu..."

"Gimana?"

"Seru aja dad, tanya mas Jeffrie deh, mas juga sering jail bareng abang." Balas Jeffran sambil membawa bawa nama Jeffrie.

Jeffrie yang sudah duduk manis di tempatnya, langsung menoleh dan menatap tajam pada Jeffran.

"Mas juga sama?!"

"Ng-nggak kok dad..."

Sebelum Jeffie selesai berucap, Joanne sudah turun dan duduk di tempatnya, seakan tidak melihat kejadian di meja makan tersebut.

"Kenapa pada diem? Ayo makan, nanti pada telat sekolah, daddy juga nanti telat ke kantor."

Pertanyaan Joanne melihat satu persatu pada mereka, tatapannya seolah bertanya tanya ada apa? Kenapa jadi pada diam semua?

"Ayo makan! Abang udah laper nih." Jeffran mencairkan suasana sebelum pertanyaan daddy semakin bertubi tubi nanti.

Setelah itu semua duduk di tempat masinh masing, menyantap masakannya dengan tenang, bahkan daddy sepertinya telah melupakan masalah tadi.

Jeffrie dan Jeffran harus berterima kasih pada kakak tersayangnnya itu nanti, karena sudah menyelamatkan keduanya dari amukan sang kepala keluarga.

"Akh!" Teriak jessie saat semua masih tenang dengan sarapannya.

"Kenapa mbak?" Tanya daddy terlihat khawatir.

"Apa ada kerikil di makanannya?" Giliran Joanne yang bertanya.

Jeffrie dan Jeffran saling bertatapan mereka berbicara lewat matanya, mengkode agar segera pergi.

"Abang injek kaki mbak!" Adu Jessie.

Daddy dan Joanne langsung menatap sang pelaku yang hanya tersenyum tidak merasa berdosa sama sekali.

Tatapan kedua orang itu sangat tajam, membuat Jeffran menciut.

"MAS, AYO KABUR!" Teriak Jeffran dan berlari terlebih dahulu dan di susul oleh Jeffrie.

"AWAS KALIAN YA!" Giliran Joanne yang meneriaki kedua laki laki itu.

"Udah kak, jangan teriak teriak, lanjutin makan." Peringat daddy. "Mbak juga lanjutin, biar mereka daddy yang urus nanti, seoertinya mereka rindu dengan hukuman daddy."

"Kakak berangkat ya dad, mbak mau bareng kakak nggak?"

"Nggak, mbak mau di anter daddy aja."

"Kakak duluan aja, biar mbak daddy yang anter, bawa mobilnya hati hati jangan ngebut."

"Siap kapten!" Balas Joanne dengan posisi tangan hormat.






























































"Siap kapten!" Balas Joanne dengan posisi tangan hormat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— vienyxxx

Dreonvalent Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang