14. Kebersamaan Dreonvalent

271 42 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
























Daddy dan Jeffrie sudah sampai di rumah dan sudah di sambut dengan perkelahian Jeffran dan Jessie di ruang tamu.

"Daddy!" Teriak Jessie yang membuat Jeffran terkejut dan hampir terjungkal.

"Kalian kenapa lagi?" Tanya daddy pada kedua anaknya tersebut.

"Nggak papa dad, biasa kita mengalirkan kasih sayang aja." Balas Jeffran cengegesan.

"Ng-" baru dua huruf yang keluar dari mulut Jessie sudah di potong oleh seseorang.

"Kok daddy sama mas pulang barengan?" Tanya Joanne yang baru turun dari kamarnya.

"Kebetulan daddy ketemu mas tadi dan dia ikut ketemu klien sebentar, setelah itu baru pulang." Jelas daddy.

Tentu saja sedikit berbohong, jika anak anaknya tau dirinya sempat datang ke Pemakaman Tanpa mereka pasti nanti akan marah dan pasti akan mengambek.

Jeffrie yang tau hanya diam dan menertawakan saudara saudaranya karena tidak tau apa yang telah daddynya lakukan hari ini.

"Yaudah daddy bersih bersih dulu, mau kakak siapin makanan?" Tanya Joanne.

"Nggak usah, tadi pas ketemu klien juga sambil makan bareng Jeffrie juga." Balas daddy sambil melihat anak keduanya.

"Hm, kalau daddy butuh apa apa kasih tau kakak aja."

Sambil menunggu daddy membersihkan diri keempatnya duduk santai di depan televisi, dengan Jessie dan Jeffran yang berebut remot dan acara tv favorit, Joanne yang sudah sangat capek menghadapi kedua saudaranya itu tidak memperdulikan lagi, sedangkan Jeffrie hanya melihat keributan keduanya bahkan mengabadikan momen itu.

"Bang gue mau nonton MC!" Teriak Jessie sambil menarik remot yang berada di tangan Jeffran.

"Apasih Nonton orang masak sambil marah marah, lebih baik nonton yang makan makan aja." Sahut Jeffran dan tidak mau kalah.

"Udah sini, nonton maunya kakak." Joanne merelai dan mengambil remot, menggantikannya dengan drakor.

"Kak..."

"Udah diem, nikmati yang di tv!" Potong Joanne dengan tidak lupa tatapan tajamnya.

Joanne menyembunyikan remotnya agar tidak ada yang mengambilnya lagi dan berujung pertengkaran.

"Kok pada diem?"

Tanya daddy yang baru turun dan ikut bergabung dengan anak anaknya.

"Mbak sama mas tumben diem."

"Kehabisan baterai dad." Balas Jeffrie asal yang fokus dengan ponselnya.

"Kalian gimana sama sekolahnya? Udah nentuin mau lanjut di mana dan jurusan apa?" Tanya daddy memulai pembicaraan serius.

"Baik, kita semua juga udah mulai bimbel buat tes masuk universitas." Jawab Joanne mewakili.

"Iya, soal jurusan mbak mau ambil fashion di salah satu universitas favorit." Sambung Jessie yang menjawab.

"Abang mau ambil hukum di tempat yang sama kayak Jessie." Sahut Jeffran.

"Kakak ambil kedokteran, tapi..." Ucapan Joanne menggantung.

"Apa?"

"Joanne mau lanjutin di luar negeri, apa boleh? Daddy nggak perlu khawatir kakak udah cari beasiswa."

"Kamu nggak perlu cari beasiswa, daddy pasti biayain, tapi apa nggak papa kamu lanjut di luar?"

"Kakak kepengen banget ya, kakak udah yakin banget pengen di universitas itu."

"Yaudah, tapi kamu juga cari universitas lain di sini ya?" Joanne mengangguk.

"Mas gimana?"

"Mas ambil bisnis, karena nanti mas mau bantu daddy urus perusahaan." Balas Jeffrie mantap.

"Memang tadi mas sempet ragu dengan jurusan, dan berfikir nggak mau lanjut kuliah tapi, setelah lihat kerjaan ayah dan ketemu klien tadi mas yakin mau ambil bisnis."

"Yakin? Nggak bakal terbebani?"

Jeffrie menggeleng mantap. "Nggak, mas sangat yakin, mas pengen jadi kayak daddy."

"Yaudah kalau itu mau kalian, daddy akan selalu dukung keputusan kalian dan selalu ada di belakang kalian buat nyemangatin, paham?!"

"Paham!" Sahut keempatnya bersamaan.





















































"Paham!" Sahut keempatnya bersamaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

— vienyxxx

Dreonvalent Twins ✓Where stories live. Discover now