Dreonvalent Twins ✓

46. Puncak dari semua masalah

Waktu terus berjalan, Joanne sudah menyelesaikan studynya dan selama itu dirinya selalu diganggu oleh sang guru yang mengaku sebagai orangtuanya.

Joanne berniat pulang lebih cepat dari janjinya, dia ingin memberi surprise pada orang orang rumah.

Joanne bahkan sudah tiba di tanah kelahirannya, menyeret kopernya keluar dari bandara.

"Benar dengan mbak Joanne?" Tanya supir taksi yang di pesan olehnya.

Joanne mengangguk. "Iya."

"Mari mbak, saya bantu masukkan kopernya."

Supir tersebut memasukkan koper Joanne ke dalam bagasi mobil, sedangkan Joanne sudah masuk ke dalam mobil.

"Sesuai aplikasi ya pak."

"Baik mbak."

Mobil yang ditumpangi Joanne membela jalanan kota yang sudah lama tidak dia lalui.

Tersenyum mengingat semua kenangan yang terbuat ditempat ini.

"Bagaimana? Apa mereka sudah mengetahuinya?"

"Sudah tuan, sebentar lagi semua akan terbongkar, satu lagi putri tuan Joanne sudah mendarat dengan selamat dan sudah perjalanan menuju kediaman Dreonvalent."

"Kerja bagus, kita juga harus kesana untuk melihat dramanya dan tentu membawa Joanne juga."

"Baik tuan, akan saya siapkan mobil sekarang."

Kediaman Dreonvalent terdengar suara teriakan yang menggema disana, membuat siapapun akan tau jika ada perkelahian di dalam sana.

"Jadi, selama ini daddy udah bohongi kami semua?!" Tanya Jeffrie yang seperti menbentak pada sang daddy.

"Aku dan yang lain nggak nyangka sama perlakuan daddy ini! Gimana kalau kakak tau daddy yang udah bikin mommy meninggal?!"

BRAK!

Suara barang jatuh membuat atensi mereka beralih fokus ke pintu masuk, disana berdiri seorang Joanne.

Joanne berniat memberi kejutan pada mereka tapi, malah dia yang diberi kejutan.

"Apa yang kalian maksud? Daddy yang buat Mommy meninggal?" Tanya Joanne yang masih tidak percaya.

"Iya Joanne."

Jawaban itu bukan dari Daddy atau saudara saudaranya tapi, dari orang yang berada di belakang Joanne.

"Anda?"

"Jangan dekati putriku bajingan!" Teriak daddy.

"Siapa yang kau sebut bajingan? Dirimu tidak jauh berbeda denganku yang telah membunuh istrinya sendiri! Lagi pula Joanne adalah putriku bukan putrimu!"

Pernyataan itu membuat ketiga saudaranya yang tidak tau apapun sebelumnya kaget, tentu saja.

"Ya, kalian pasti kaget, kakak kalian ini adalah putriku, aku tau semua tentang kalian termasuk jika salah satu dari kalian ada yang menyukai saudaranya."

"Diam kau!"

"Jaafar jangan seperti itu, biarkan mereka tau seberapa buruknya daddy yang mereka bangga banggakan selama ini."

"Kau mencari masalah denganku karena tidak ingin menyerahkan hak asuh Joanne padaku! Jadi, biarkan mereka tau semua kebenarannya."

"Joanne putriku, walau bukan dari darahku, aku yang membesarkan dan memdidiknya! Seharusnya kau yang pergi sekarang!"

"Daddy, Jadi benar aku bukan anak daddy?" Tanya Joanne yang sudah berkaca kaca.

"Maaf."

"Jadi benar, orang yang berada tepat di sampingku adalah orangtua kandungku?" Tanya Joanne yang diangguki.

Detik itu juga tangis Joanne pecah, dirinya ternyata sama dengan yang lain bukan bagian Dreonvalent, mereka tidak ada hubungan darah satu sama lain.

"Joanne?"

"Jelaskan pak, semua yang anda tau tentang keluarga ini." Minta Joanne pada gurunya itu, ah ayah kandungnya itu.

"Kakak?"

"Daddy tidak mau menjelaskan pada kita jadi biar orang lain saja yang menjelaskan, nanti kita simpulkan bersama setelah selesai."

"Seperti yang kalian tau dari berkas itu, Mommy kalian memang meninggal karena overdosis obat tapi, apa kalian tau obat apa yang membuat mommy kalian nekat meminumnya?"

— vienyxxx