35. Perasaan Jeffran sekarang

173 41 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













































Jeffran membawa motornya entah kemana tujuannya sekarang, pikirannya kosong membuat Jeffrie yang mengikutinya dan berusaha menghentikan dia khawatir.

"BANG BERHENTI!" Teriak Jeffrie yang berusaha menghentikan Jeffran.

Jeffran sudah seperti ingin mati, dirinya membawa motornya dengan kecepatan tinggi, Jeffrie tidak bisa menghentikannya, dia takut dia tidak ingin mati dulu.

Berhenti di tempat sepi, Jeffran menstandar motornya dan turun, begitu juga dengan Jeffrie.

Jeffrie berjalan mendekat ke adiknya yang terduduk di pinggir jalan.

"Lo mau mati hah?! Kalau kakak tau habis lo!" Kesal Jeffrie yang tidak di gubris.

"Berisik! Ngapain sih ngikutin gue?!" Balas Jeffran yang juga kesal.

"Kalau nggak di suruh kakak yang ogah gue ngikutin lo, mati ya bodo amat."

"Bener kata lo, lebih baik gue mati aja ya." Sahut tiba tiba Jeffran.

"Hey!" Tegur Jeffrie.

"Pantes di cerita daddy pas itu gue nggak ada, cuma lo sama kakak gue anak di luar nikah, anak haram, zina dari dua remaja SMA." Jeffran menertawakan dirinya.

"Nggak ada yang kayak gitu, siapa bilang? Nggak ada namanya anak haram, perbuatan mereka yang haram atau zina bukan lo ya."

"Gue bilang Jessie anak pungut, padahal gue juga anak pungut. Karma ini ya? Padahal gue kan bercanda waktu itu."

"Bang, udah di bilang berapa kali Dreonvalent itu empat bersaudara, nggak peduli kalian lahir dari siapa, kita berempat Dreonvalent."

"Jadi anak kandung daddy cuma kalian berdua kakak sama lo." Omongan Jeffran mulai melantur. "Apa gue ikut orang tua kandung gue aja ya? Tapi, nanti gue bakal di bilang anak haram, apa dunia bisa terima itu?"

"Gue hubungi kakak dulu, biar dia nggak khawatir lagi."

Jeffrie mengambil ponselnya dan mengirim pesan bahwa Jeffran sudah aman bersamanya.

"Kata kakak mereka udah pergi dan nggak bakal menampakkan diri pada keluarga kita lagi, mereka cuma mau minta maaf sama lo dan daddy."

"Pergi? Lucu banget. Setelah mereka datang dan bilang orang tua gue sekarang dengan seenaknya mereka pergi sekarang."

"Seenggaknya mereka udah ada niat temui dan minta maaf buat kesalahan mereka, mereka juga udah dapat karmanya nggak bisa punya anak lagi. Dan sekarang mereka nggak bakal ganggu hidup lo, nggak bakal maksa lo buat tinggal sama mereka, dan lo tetep jadi Jeffran Dreonvalent dan selamanya begitu."

"Kalau gue bisa bandingin, lo lebih beruntung dari Jessie, kenapa? Karena orang tua kandung lo mengakui kesalahannya dan nggak maksa lo buat ikut mereka, sedangkan Jessie? Kemarin kita harus lihatin pihak berwajib bikin Jessie drop."

Jeffrie mengeluarkan semua pikirannya.

"Koklo tumben bijak? Kerasukan apa?" Tanya Jeffran yang mulai kembali pada sifat aslinya.

"Udah lah, gue gini salah juga!"

"Kok ngambek, kayak cewek lo."

"MAS, ABANG?!" Suara itu menghentikan aksi jail Jeffran yang terus menggoda Jeffrie.

Kedua lagi lagi itu menoleh dan mendapati Joanne yang turun dari motornya, menghampiri kedua laki laki yang merupakan adiknya.

"Kok nyusul?" Tanya Jeffrie.

"Khawatir sama kalian berdua."

"Mbak kemana, nggak ikut?" Giliran Jeffran yang bertanya.

"Nggak di bolehin sama daddy, suruh jaga rumah sama temenin daddy."

"Kalian nggak kenapa kenapa?" Tanya Joanne.

"Nggak papa, cuma tadi mas sempet ngambek sama abang mana kayak cewek." Jeffran mulai meledek Jeffrie lagi.

"Syukur deh, abang udah balik ke sifat aslinya. Berarti abang udah baik baik aja, udah terima semuanya kan?"

Jeffran mengangguk.

Jeffrie yang hanya diam sambil menatap kakaknya dan sesekali tersenyum kearahnya. Jeffran yang menyadari itu merasa ada yang aneh dan memandang keduanya bergantian.

Jeffran menyenggol lengan Jeffrie yang membuatnya tersadar dari pikirannya. "Ngapain senyum senyum lihatin kakak?" Tanyanya membuat Jeffrie sedikit kaget dan langsung menggeleng.

"Ayo pulang." Ajak Joanne.

"Bawa motor semua kan, gimana kalau kita balapan sampai rumah yang kalah teraktir seminggu?" Usul Jeffran.

"Jangan aneh aneh, males gue." Sahut Jeffrie.

"Cupu lo, kakak setuju kan?" Tanya Jeffran meminta persetujuan Joanne.

"Boleh juga, kakak mau cek motor kakak juga, udah lama nggak di pake kan." Joanne menyetujuinya. "Ayo mas."

"Terserah!"
























"Terserah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— vienyxxx

Dreonvalent Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang