43. Orang tua kandung Jeffrie

189 33 9
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









































Sudah tiga bukan tanpa Joanne dirumah, semua berjalan baik walau terkadang kedua Jeff masih sering mengganggu Jessie.

Siang ini Jeffrie diminta untuk datang ke kantor membantu daddy disana mengurus kantor.

sekalian belajar untuk meneruskan perusahaan dan menggantikan daddynya nanti.

"Selamat datang tuan muda." Sapa satpam yang menjaga di depan, Jeffrie hanya tersenyum sebagai balasan.

"Kamu udah sampai mas?"

Jeffrie berpapasan dengan daddynya saat baru beberapa langkah masuk ke gedung perusahaan.

"Daddy mau kemana?"

"Rapat di luar, mas mau ikut?" Tawar daddy.

"Boleh, lagian aku disini ngapain kalau nggak ada daddy."

"Yaudah tinggalin motor kamu disini aja, kita naik mobil bareng."

Jeffrie mengangguk setuju.




































































































Mobil yang membawa ayah dan anak itu berhenti di sebuah restoran italy, sekertaris daddy mengarahkan menuju tempat klien.

"Dengan tuan Pratama benar?" Tanya sekertaris daddy memastikan.

"Benar, dengan tuan Dreonvalent?"

Tuan Pratama berdiri dan menyalami daddy begitu juga dengan wanita di sebelahnya.

"Benar, saya Jaafar Dreonvalent." Daddy memperkenalkan diri, karena ini pertama kali mereka bertemu dan menjalin kerjasama.

"Perkenalan ini putra pertama saya Jeffrie Dreonvalent, dia juga yang akan meneruskan perusahaan saya." Jeffrie juga Diperkenalkan.

Tuan Pratama juga menyalami Jeffrie. "dia adalah istri sekaligus sekertaris saya."

Tuan Pratama memperkenalkan perempuan yang bersamanya.

"ah, begitu. Silakan duduk, mau langsung bahas pekerjaan atau makan makan dulu?"

"Bahas pekerjaan dulu bagaimana? Setelah itu kita bisa makan siang bersama." Usul Daddy.

"Bakk lah."

Jeffrie mendengarkan semua yang dibicarakan daddy dan kliennya, sesekali menyahuti jika dia ditanya juga paham dengan yang mereka bahas.

Sesekali istri tuan Pratama melirik Jeffrie yang fokus mendengar dan melihat rapat ini.

Jeffrie yang tersadar sedang diperhatikan ikut menoleh dan melihat perempuan di depannya itu.

Serasa tidak asing, begitulah pikiran Jeffrie sekarang sast melihat kedua orang di depannya, seperti pernah bertemu tapi, dimana?

Setelah acara rapat selesai, mereka melanjutkan dengan makan siang bersama. Sesekali melempar obrolan satu sama lain.

"Jeffrie kamu seperti tidak asing." Ujar nyonya Pratama yang melihat Jeffrie fokus pada makanannya.

Jeffrie mendongak, melihat wanita didepannya. "Mungkin ibu pernah bertemu saya sebelumnya." Balasnya sopan.

"Kamu orang yang sempat menabrak kami bukan? Waktu di sekolah, saat pengambilan rapot?" Tanya tuan Pratama menyahuti.

Jeffrie terlihat berfikir sambil mengunyah makanan yang berada di dalam mulutnya.

"Dua orang yang membuat saya kesal itu? mengatakan saya dengan kakak adalah pacar dan mengatakan kita tidak mirip?"

Jeffrie memastikan yang di angguki tuan dan nyonya Pratama.

"Kamu pernah ketemu mereka?" Tanya daddy.

"Iya dad, ketemu di sekolah pas sama kakak."

"bukannya kalian tidak memiliki anak kenapa datang ke sekolah?" Tanya daddy mengalihkan pembicaraan.

"Kami mengambil rapot keponakan saya karena kebetulan saudara saya masih berada di luar negeri waktu itu jadi, dia meminta saya yang datang."

Daddy dan Jeffrie mengangguk paham.

"Sebenarnya kami memiliki anak tapi, dia di culik oleh musuh dan membawanya pergi. saat pihak polisi datang markas mereka sudah meledak karena bom dan mengatakan tidak ada yang selamat termasuk anak kami."

Jeffrie menghentikan pergerakannya dan melihat kearah daddy.

"kalau boleh tau umur berapa anak kalian yang di culik?"

"Mungkin sekarang kalau dia masih hidup sudah seumuran dengan putra anda Jeffrie, saya waktu pertama kali melihat Jeffrie seperti melihat anak kami." sahut nyonya Pratama.

"Mama, papa?"

Ujar tiba tiba Jeffrie membuat sepasang suami istri itu mendongak dan melihat Jeffrie.

"Jeffrie bukan anak kandung saya, dia ditemukan oleh istri saya saat hujan di pinggir jalan. Waktu itu istri saya membawanya pulang dan merawatnya, saat itu kami tidak tau orang tua kandung Jeffrie, dirinya tidak bisa memberitahukannya karena rasa trauma yang dialami jadi, keluarga saya mengangkatnya menjadi anak kami."

Daddy berusaha menjelaskan.

"Tiga bulan yang lalu Jeffrie sering mendapat mimpi yang sama berulang kali, kejadian saat dia masih kecil, saat dirinya di culik dan mungkin Jeffrie anak kalian yang di culik itu."

nyonya Pratama sudah menangis, melihat putranya masih sehat dan hidup bahagia bersama dengan keluarga barunya.

Jeffrie langsung menghampiri kedua orang tua kandungnya itu dan memeluknya, Daddy yang melihat tersenyum, terharu sampai air matanya menetes.

anak anaknya sudah mengetahui siapa orang tuanya, entah mereka sekarang akan seperti apa, tinggal sendirian? Membiarkan mereka kembali pada orang tua masing masing dan dirinya menyusul sang istri tercinta?























anak anaknya sudah mengetahui siapa orang tuanya, entah mereka sekarang akan seperti apa, tinggal sendirian? Membiarkan mereka kembali pada orang tua masing masing dan dirinya menyusul sang istri tercinta?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

— vienyxxx

Dreonvalent Twins ✓Where stories live. Discover now