31. Seperti tidak asing

142 33 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Hari ini adalah hari pengambilan nilai hasil ujian semester atau biasa di sebut pengambilan rapot.

Daddy datang ke sekolah untuk mengambil rapot keempat anak anaknya, sepanjang koridor banyak pasang mata yang melihat daddy, walau di umur yang sudah tidak muda lagi, daddy masih saja menjadi pujaan para ibu dan janda.

"Itu daddynya kembar Dreonvalent kan?" Tanya salah satu murid pada temannya.

"Iya, katanya daddynya itu duda, istrinya udah meninggal lama." Sahut yang lain.

"Serius? Masih cakep, mau deh gue daftar jadi emak tiri mereka kalau Jeffrie dan jeffran nggak mau."

"Gila loh! Cocok juga jadi sama emak gue, kan emak gue janda dah lama."

Bisik bisik itulah yang terdengar dari para siswa, ada ibu ibu juga yang terang terangan menggoda daddy.

"DADDY?!" Panggil gadis berlari mendekat laki laki paru baya tersebut.

"Kakak nggak usah lari lari." Tegur daddy.

Joanne yang baru sampai di depan daddy terengah engah karena kelelahan berlari.

"Daddy mau ke kelas siapa dulu?" Tanya Joanne setelah nafasnya teratur.

"Kelas mas sama abang dulu, terus kelas mbak terakhir kelas kamu, kenapa?"

"Nggak papa, yaudah kakak balik dulu. Dadah daddy." Pamit Joanne meninggalkan daddynya yang masih terdiam di tempat.

Selama pengambilan rapot murid murid di larang masuk kelas, membuat mereka bebas bahkan ada yang tidak masuk sekolah.

Joanne duduk di perpustakaan sendirian sambil mendengarkan musik lewat earphonenya.

Entah kenapa Joanne merasa ada yang berbeda, mungkin perasaannya saja. Joanne merasa lelah dengan hidupnya, menjadi anak pertama dan perempuan membuatnya memikul banyak tanggung jawab adik adiknya.

Kalau boleh jujur Joanne terkadang merasa iri dengan adik adiknya, Jessie yang selalu manja dan apapun selalu di turuti, Jeffrie yang bisa melakukan apapun tanpa memikirkan resiko dan Jeffran yang selalu tersenyum.

"Kakak?" Suara panggilan tersebut tidak terdengar oleh Joanne, membuat sang pemanggil mendekat dan menepuk bahu gadis yang masih asik dengan alunan musik yang terdengar melalui earphone.

Joanne melepas satu earphonenya dan menoleh, mendongak melihat siapa yang menepuk pundaknya. "Eh?"

"Kakak ngapain?" Tanya orang itu dan duduk di samping Joanne.

"Cuma di sini yang sepi, enak aja buat menenangkan diri."

"Aku tau kakak, kakak lagi ada yang mengganjal?"

Dreonvalent Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang