40. Perasaan terlarang Jeffrie

226 37 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



















































PRANG!

Suara barang terjatuh membuat semua atensi melihat ke sumber suara.

Joanne, ya Joanne yang menjatuhkan gelas yang dia pegang. Dirinya langsung mundur dan berjongkok mengambil pecahan gelas tersebut.

"Kakak!" Jeffrie terlihat khawatir langsung menghampiri saudara tertuanya, ikut berjongkok dan ingin membantunya.

"Kakak, biar mas yang bersihin, nanti kakak yang kena pecahan kacanya."

"Nggak usah! Kakak bisa sendiri!" Joanne menepis tangan Jeffrie yang ingin membantunya.

"Kok bisa jatuh sih?" Tanya Jeffran.

"Tangan kakak licin tadi." Balas Joanne.

"Kakak nggak kenapa kenapa?" Tanya Jessie yang sudah keluar dari dapur membawa 2 piring nasi goreng yang sudah jadi.

"Nggak kenapa kenapa, kalian lanjut aja kakak bersihin ini dulu."

Kedua adiknya menurut dan duduk di kursi meja makan, berbeda dengan Jeffrie yang masih terdiam di tempat.

"Ngapain? Ke yang lain sana!"

"Mas, ayo sini!" Ujar Jeffran memanggil Jeffrie.

Jeffrie menurut dan bergabung dengan dua saudaranya. "Ayo jawab pertanyaan tadi." Ujar Jeffran yang menyuapkan sesendok nasi.

Jeffrie sempat menengok ke Joanne yang masih membersihkan pecahan itu sebelum menjawab.

"Kakak, gue suka Joanne!"

Seperti tersengat listrik semua terdiam, Jeffran yang ingin menyuapkan makannya terhenti, Jessie yang sedang minum tersedak. Sedangkan Joanne yang masih membersihkan pecahan itu tanpa sadar jarinya terluka.

PLAK!

Suara tamparan itu terdengar keras menyadarkan semua yang cukup terkejut.

Jeffrie memegang pipi kirinya yang merasakan panas karena tamparan itu. Joanne yang menamparnya.

"Kakak?!" Kaget Jeffran dan Jessie yang sudah berdiri.

"Luka?" Jeffrie tidak memperdulikan pipinya yang mungkin memerah, karena saat dia menyentuh pipinya ada noda darah di sana, itu jelas bukan luka di pipinya.

Jeffrie menarik tangan Joanne yang di gunakan menamparnya dan benar darah itu dari salah satu jari perempuan itu yang mungkin terkena pecahan gelas.

"Lepas!" Joanne menarik tangannya. "Luka ini masih mudah untuk di sembuhkan."

Jessie langsung berlari untuk mengambil kotak P3K. Sedangkan Jeffran yang malah terus berdiam, otaknya tiba tiba tidak ingin bekerja.

"Jadi bener, foto yang gue temui di kamar lo?" Tanya Joanne yang sudah mengganti panggilannya menjadi lo-gue.

"Lo tau itu salah?! Dosa! Gue kakak lo inget itu, kalau sampai daddy tau gimana kecewanya dia? Hah?!"

"Masih banyak cewek di luar sana? Kenapa harus saudara lo sendiri?"

"Gila, lo udah gila!" Joanne mengeluarkan semua emosinya.

"Jadi kebaikan lo selama ini ada maksud tertentu, ya?! Gue jadi jijik sama diri gue sendiri tau kenapa Jeff, karena gue nggak becus jaga adik adik gue sampai salah satunya suka sama gue?!"

"Kak."

"Stop panggil gue kakak!" Bentak Joanne.

"Jeffran lo tadi nanya kan alasan gue pergi dan ambil kuliah di luar?" Tanya Joanne menatap adik terkecilnya.

"Gue, mau ngehindari ini, kakak laki laki lo ini udah gila, suka sama kakaknya sendiri!" Lanjut Joanne ssmbil menunjuk Jeffrie.

"Lupain perasaan lo sama gue! Gue juga bakal pergi secepatnya, soal daddy biar gue urus nanti."

"Kakak, mau kemana?" Teriak Jessie yang melihat kakaknya pergi dari rumah.

"Udah gue bilang kan mas? Ini terlarang perasaan salah, lihat kakak sekarang nyalahin dirinya sendiri padahal lo yang salah." Ujar Jessie.

"Jadi beneran lo suka sama kakak? Kak Joanne?" Sahut Jeffran. "Jadi cewek yang lo maksud itu kak Joanne bukan mbak Jessie?"

Jeffran benar benar tidak percaya, Joanne dan Jeffrie memang sangat lengket dan kompak, menurutnya itu untuk menjaga adik dan keluarganya tapi, ini di luar Pemikirannya.

"Lo harus jelasin sama daddy nanti, gue nggak tau semarah apa daddy nanti sama lo itu urusan lo!"

"Kalau kakak beneran pergi, gue nggak tau harus berbuat apa, biarin kakak pergi."

Jessie stress, dia sudah tau sejak awal perasaan Jeffrie, dia sudah menasehati dan menyuruh menghilangkan perasaan itu tapi, tidak digubris sama sekali oleh Jeffrie.

Jeffrie tidak menjawab apapun dan ikut keluar, Jeffrie harus menjelaskan semuanya pada kakaknya itu, dia tidak ingin Joanne pergi jauh meninggalkannya juga keluar karena kesalahannya.
























Jeffrie tidak menjawab apapun dan ikut keluar, Jeffrie harus menjelaskan semuanya pada kakaknya itu, dia tidak ingin Joanne pergi jauh meninggalkannya juga keluar karena kesalahannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

— vienyxxx


sorry telat, tadi fokus ngedit soalnya

Dreonvalent Twins ✓Where stories live. Discover now