OXYGENA - 1O

46.9K 3.9K 294
                                    

HEY, KITA KETEMU LAGI, YA?

Dalam balutan selimut putih tebal, serta dekapan hangat yang tak kunjung beralih, membuat rasa nyaman singgah tanpa permisi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dalam balutan selimut putih tebal, serta dekapan hangat yang tak kunjung beralih, membuat rasa nyaman singgah tanpa permisi. Meninggalkan segala rasa hangat dalam sapuan angin segar pagi hari.

Malam nan dihiasi jutaan bintang, juga indahnya sinar bulan telah menjadi saksi, bahwa Lyvia telah memberikan semuanya pada Alster. Lenguhan demi lenguhan, bahkan erangan malam itu, berhasil meredam segala sepi yang mencoba masuk di setiap celahnya.

Dalam gelapnya malam, Alster masih tampak indah. Padahal hanya sebuah penerangan minim yang memancar. Setiap gerakan lembutnya seolah candu bagi Lyvia. Untuk pertama kali Lyvia merasakannya, dengan segala kelembutan tapi juga tak mengurangi detik kenikmatannya.

Sesuai perkataan Alster beberapa jam yang lalu, bahwa ia tak akan berhenti. Dan itu benar terjadi, Alster tak sama sekali berhenti bergerak di atas Lyvia sampai hampir menjelang pagi, berhenti pun karena Lyvia yang kelelahan, Alster tidak tega dibuatnya, bagaimanapun juga ini yang pertama bagi Lyvia.

Yep, Alster adalah orang pertama yang berhasil menerobos mendapatkan mahkota milik Lyvia. Bahkan bercak darah itu masih ada di atas ranjang.

Ternyata rasa sakit, perih, dan nikmat melebur menjadi satu. Lyvia benar-benar merasakannya di kali pertama. Tapi tak dapat dipungkiri, bahwa itu seperti candu.

Kekehan geli keluar dari bibir ranum Lyvia. Mengingat apa yang semalam mereka lakukan di ranjang kingsize milik Alster ini. Oh, bunyi decitannya saja masih teringat jelas.

"Als ...," panggilnya seraya memainkan jari telunjuk dengan pola abstrak pada dada bidang Alster yang tak terbalut dalam kain apapun. Dapat Lyvia rasakan setiap ototnya. Akhirnya keinginan Lyvia untuk menyentuh otot perut itu terkabulkan juga.

Sebuah deheman menjadi respons dari Alster yang sedang memainkan rambut panjang kecokelatan milik Lyvia. Wanginya memabukkan.

Baik Lyvia maupun Alster, keduanya masih sama-sama tak mengenakan apapun, cukup dibaluti dengan selimut. Hanya Alster saja yang sudah memakai bawahan boxer.

Lyvia akui, tidur dengan menenggelamkan kepalanya pada dada bidang milik Alster adalah tempat ternyaman. "Eumm ... laper, Als."

Sebuah pengakuan malam itu membuat Lyvia mengenyampingkan egonya. Lyvia mengakui, bahwa ia sedikit terpesona pada Alster. Lyvia yang telah masuk dalam permainannya juga tantangan konyol yang telah ia buat sendiri. Tapi soal pengakuan kekalahan, gadis itu belum sama sekali mengatakannya.

Elusan lembut Alster berikan pada pipi Lyvia. "Mau nyoba masakan gue?"

Sedikit mendongak guna menatap wajah Alster. "Can you cook? Gue nggak percaya." Dengusan remeh Lyvia berikan kepada Alster.

"Kalo enak?"

"Yeah, nggak gimana-gimana."

"Satu ronde lagi, ya?"

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now