OXYGENA - 21

26.9K 2.3K 313
                                    

KALIAN LAGI JALAN, APA DI RUMAH AJA NIH? KALO DI RUMAH AJA, FIX KITA SAMA.

VOTE DAN JEJAK KOMENTARNYA DEAR, MAKASIH <3

Surai kecokelatan yang sedikit kusut karena diterpa angin pagi hari, membuatnya mau tak mau harus merapikan dengan bantuan pantulan pada kaca spion motor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Surai kecokelatan yang sedikit kusut karena diterpa angin pagi hari, membuatnya mau tak mau harus merapikan dengan bantuan pantulan pada kaca spion motor. Sesekali bibirnya bersenandung lagu random yang sempat terlintas di pikirannya. Sebelah matanya mengerling kala ia sudah siap dengan tampilan sempurnanya.

"Lo keren!" Lyvia berujar sembari telunjuk dan ibu jarinya membentuk pistol, seolah sedang menembak ke depan. Merapalkan mantra yang membuatnya tak merasa turun untuk sekedar percaya diri.

Menolak untuk berangkat bersama Noah, lebih memilih untuk mengendarai motor kesayangannya yang sudah cukup lama tak bertegur sapa. Menikmati berkendara dalam jalanan beraspal sendirian, lalu juga bisikan angin yang menyambutnya.

Lantas tubuh itu kembali menegak, menatap ke arah sekeliling. Oh, sudah banyak siswa laki-laki memperhatikannya penuh. Lama tak terjadi saat ia dekat dengan Alster. Tapi saat ini, setelah mengikuti drama kantin lelaki itu, Lyvia mengatakan bahwa ia telah putus dengan Alster.

Jadilah para lelaki semakin gencar untuk kembali bersaing mendapatkan Lyvia. Gadis yang menjadi titik incaran itu kembali lagi, setelah menyelesaikan tantangannya.

Beberapa mulai mendekatinya, tapi juga ada yang masih menaruh jarak. Mengitari layaknya kedatangan seorang artis atau makanan lezat, mereka sudah bagaikan lalat.

Mengajaknya makan malam, piknik, menonton, atau apalah itu. Berkicau tanpa henti layaknya burung peliharaan tetangga. Keluar masuk gendang telinga Lyvia yang mulai mendengus kesal. "Stop! Lo semua berisik tau nggak! So, bisa kasih gue jalan buat lewat?"

"Lewat aja Lyv, biar gue yang urus mereka semua."

Lyvia menoleh dengan kening berkerut, melihat Kenneth mengulum senyuman yang menurut Lyvia itu pemandangan bodoh di pagi hari. Pantas saja saat di lapangan basket waktu itu, Kenneth tampak tak bisa menggerakkan lehernya guna mengikuti suruhan Cleve untuk pergi meninggalkan Lyvia dan Alster hanya berdua. Ternyata lelaki itu salah satu penggemar Lyvia, bisa dimengerti.

Bagaikan perintah sang ratu yang menyuruh pelayan untuk menurut dalam sebuah dongeng, itu terjadi pada Lyvia. Semua laki-laki itu patuh seolah tersihir. Termasuk Kenneth yang rela berdesakan untuk menghalangi yang lain. Memberikan jalan agar gadis itu lewat dengan tenang.

Saat setelah memerintahkan langkahnya melewati banyak laki-laki, Lyvia berbalik sembari melayangkan sebuah flying kiss pada Kenneth yang langsung memegang dadanya. "Thank you, unknown Boy!" serunya semakin membuat lelaki itu tersenyum lebar.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now