OXYGENA - 13

35.9K 3.3K 268
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN TINGGALKAN JEJAK KOMENTAR YA, MAKASIH <3

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN TINGGALKAN JEJAK KOMENTAR YA, MAKASIH <3

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Berkali-kali baik Lyvia maupun Ruth harus menenangkan Stevie. Gadis dengan rambut hitam sepinggang, juga poni panjang yang di cat warna ungu muda itu tak henti-hentinya melontarkan setiap kata-kata sarkasnya. Disertai dengan isak tangis yang tak kunjung mereda.

Bahkan sejak saat dalam kelas pembelajaran tadi, gadis itu tak bisa terfokus. Hanya menunduk malas, sampai pada bertukar bangku paling belakang. Agar tak ketara, menyembunyikan wajah sembabnya.

"Hiks ..., brengsek! I wanna kill him, gue juga bakalan potong pusakanya, fuck!"

Sepanjang koridor menggema penuh suara teriakan Stevie. Bahkan tak segan-segan gadis itu sudah ingin beranjak dari sana, menghampiri seseorang yang menjadi sumber amarahnya kali ini. Drake Carrington. Tapi pergerakan Stevie tertahan, ia masih belum merasa bahwa ia sanggup berhadapan dengan Drake untuk saat ini.

Laki-laki yang beberapa hari lalu masih tidur dengan Stevie itu ternyata baru-baru ini menjalin hubungan dengan Seona Evangeline. Teman SMP Stevie itu telah bermain di belakangnya bersama Drake.

Memang benar Drake tidak ada hubungan apapun dengan Stevie. Tapi lelaki itu hanya menjadikan Stevie mainannya, atau sekedar partner tidur. Sedangkan Stevie tulus dengan Drake.

Di tambah lagi, Drake menjadikan Stevie bahan lelucon. Bahkan secara diam-diam merekam video saat Stevie mandi di apartemennya. Memperlihatkan kepada teman-temannya. Bukankah lelaki seperti itu harus diberi sedikit pelajaran, agar tak semakin merendahkan perempuan.

Melihat Stevie yang biasanya ceria dan tak pernah terlihat selemah ini, membuat Lyvia maupun Ruth juga ikut tersulut emosi. Terlebih lagi Lyvia. Suasana panas karena gejolak amarah yang tak kunjung mereda, membuat gadis itu sontak berdiri dari duduknya.

"Fuck! Gue udah muak liat tampang kurang ajarnya, let me kill him." Langkah kaki Lyvia mulai berjalan penuh rasa kesal. Tujuannya saat ini adalah untuk menemui Drake.

Bahkan sedari tadi panggilan dari Ruth untuk menghentikan pergerakan Lyvia pun tak dihiraukan oleh gadis itu. Mau tak mau, akhirnya Ruth dan Stevie juga mengekor di belakang Lyvia.

Dapat dilihat pada tepi lapangan, Drake tengah bercanda dengan beberapa teman yang Lyvia yakini mereka sudah tahu soal video itu. Jangan lupakan pula keberadaan Seona yang dengan santainya terduduk pada paha kiri Drake manja.

Langkah Lyvia sempat terhenti kala kedua matanya menangkap keberadaan bola berbentuk oval dan berwarna cokelat menyapa kakinya. Sedikit menunduk lalu diambilnya bola itu. "Hey fucking Drake!"

Bugh!

Pada jarak yang tidak terlalu jauh, Lyvia berhasil melempar bola itu hingga tepat mengenai pelipis Drake. Tak mempedulikan raut terkejut dari Luther dan Ronan—kedua teman Drake—maupun Seona yang juga berada di sana.

OXYGENA [COMPLETED]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora