OXYGENA - 16

33.9K 2.7K 159
                                    

HOLA! KALIAN SEMUA SELALU JAGA KESEHATAN, YA.

HARUS. BIAR KITA BISA KETEMU LAGI DAN LAGI, LOVE YOU <3

Kesunyian mendominasi suasana, mengambil alih segala suara lalu menyisakan keheningan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Kesunyian mendominasi suasana, mengambil alih segala suara lalu menyisakan keheningan. Jutaan bintang tersebar guna memberikan pencahayaan, serta sinar bulan yang bersembunyi dalam gumpalan awan.

Menjelang tengah malam sebuah lenguhan membuat pergerakan. Tangan kanannya meraba ke samping, mencari sosok tinggi yang tak lagi terasa kehangatan tubuh saat tadi memeluknya.

Sedikit lagi ditariknya selimut sebatas dada guna menutupi tubuh polosnya. Kelopak matanya mengerjap, guna menyesuaikan pandangan dalam remangnya pencahayaan kamar.

Posisinya berubah menjadi terduduk. Saat menyadari Alster tak lagi berada di sampingnya. Pandangannya mengedar pada setiap sudut kamar, mencari sosok tinggi itu. Pada saat fokusnya tertuju pada kursi meja belajarnya, kaus yang dikenakan Alster tak ada di sana.

"Als?" panggilnya seraya beranjak dari atas ranjang dengan balutan selimut miliknya, berjalan mendekati lemari. Mengambil kaus kebesaran asal lalu segera memakainya. Tak peduli jika dua buah pucuk itu sedikit mengintip, menerawang pada kaus berwarna putih yang dipakainya.

Lampu telah Lyvia nyalakan, memberikan penerangan di setiap titik. Langkah kaki itu membawa Lyvia menuju balkon. Kosong. Tak menemukan sosok Alster ada di sana.

·̩̩̥͙*•̩̩͙•̩̩͙*˚ *•̩̩͙•̩̩͙·̩̩̥͙

Satu per satu kakinya melangkah menuruni anak tangga. Membawanya pada meja makan yang sudah tampak sibuk. Dengan Maminya yang mengoleskan selai Nutella pada roti yang muncul dari mesin pemanggang. Sedangkan Wren cukup terduduk, sembari memasukkan beberapa butir kacang pada mulutnya.

"Hey, morning Dear." Suara sapaan dari Morana saat putri keduanya itu mengecup pipi kanannya.

"Morning, Mi." Beralih pandangannya pada sang Kakak. "Oh, Morning Wren," sapanya malas sembari terduduk di samping Wren.

Morana tak menuai teguran, pasalnya memang—Jarome Grover—mendiang Papinya selalu membiarkan Lyvia memanggil Wren saja. Bukan masalah besar, hanya saja kadang Morana sengaja sedikit menggoda Lyvia untuk memanggil dengan embel-embel Kak. Berakhir dengan kadang Lyvia sedikit terbiasa akan panggilan itu.

Ayolah, Morana ingin sedikit bergurau. Agar tak terlalu bosan, hanya berkutat dengan banyaknya tumpukan dokumen. Berisi kasus yang belum tuntas. Dan dengan menggoda kedua putrinya itu membuat Morana sedikit melupakan penatnya pekerjaan.

"Yeah, pagi Tapir." Bagus, suasana pagi hari yang baik berhasil dirusak oleh Wren. Untungnya Lyvia tak ingin memperpanjang perdebatan. Atau sekedar menuai protes, lidahnya pun malas.

OXYGENA [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora