OXYGENA - 17

30.5K 2.7K 221
                                    

FOLLOW, VOTE DAN JEJAK KOMENTARNYA? MAKASIH <3

Seharian kemarin sama sekali Lyvia tak mendapatkan penjelasan apapun dari Alster

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Seharian kemarin sama sekali Lyvia tak mendapatkan penjelasan apapun dari Alster. Bahkan suhu memanas antara Alster dan Lyvia masih terasa sampai pada hari ini. Alster tak kunjung berbicara atau hanya sekedar mengalihkan perhatiannya pada Lyvia. Menyisakan kesenjangan jarak yang tak menemukan temunya.

Bagi Lyvia, itu tak terlalu penting. Sampai pada para laki-laki yang sudah kembali mengantre untuk bisa dekat dengan Lyvia. Bahkan juga beberapa mantan yang meminta kembali menjalin hubungan dengan gadis itu.

"Lyv, lo lagi ada masalah sama Als?" tanya Ruth saat mereka tengah duduk di salah satu kursi kantin.

Melihat betapa ramai suasana kantin, sedikit membuat Lyvia jengah. Pasalnya jika Noah tak berada didekatnya saat ini, mungkin laki-laki lainnya tanpa rasa malu akan mendekat padanya. Menawarkan makan malam bersama, menonton, atau hal membosankan lainnya.

Tapi jika itu sebuah party, mungkin Lyvia akan berpikir dua kali untuk menerima ajakannya.

Setelah meneguk susu dalam kotak berukuran kecil yang tinggal setengah, Lyvia mengalihkan pandangannya pada Ruth. "Nah, baik-baik aja kok. Lagian, tantangan gue udah selesai. Als kalah, dia suka sama gue. Dia sama kayak cowok-cowok lainnya, cuma lebih sedikit munafik aja."

Tentu dalam pengucapan Lyvia, Noah menjadi pengecualian. Sejauh ini hanya kepada sahabatnya itulah Lyvia percaya dengan yang namanya laki-laki. Selain Noah, belum ada sama sekali.

"Gue pikir tantangan itu batal. I mean ..., lo udah tidur sama Als, 'kan? Dan lo pernah bilang, bakal lakuin ciuman or making love cuma sama orang yang lo suka aja. Okay, gue ngerti, lo langgar ucapan lo sendiri cuma buat tantangan lo biar berhasil, gitu?"

Kedua telinga Stevie hanya mendengarkan perkataan Ruth saja, sedangkan mulutnya penuh dengan satu gigitan buah pisang yang baru dikupasnya.

Ada sedikit kebingungan dalam diri Noah, ia pikir sahabatnya itu benar-benar menaruh rasa pada Alster. Tapi ternyata itu hanyalah sebuah pemikiran sepihaknya saja, mengingat seberapa antusias Lyvia dalam menceritakan tentang Alster, membuat Noah masuk dalam tipu daya gadis itu.

Sebuah anggukan Lyvia berikan guna merespons perkataan Ruth. "Yep! Faktanya, semua cowok pasti jatuh ke pelukan gue," ujarnya menyombongkan diri.

"Are you sure? Bukannya lo masuk ke permainan yang lo buat sendiri?" Stevie kali ini angkat bicara.

"Astaga, nggak mungkin. Buktinya aja, seorang Alster Blais yang katanya susah buat dideketin, takluk juga tuh sama gue." Di akhiri dengan sebuah kekehan.

Tak ada lagi yang perlu Stevie tanggapi mengenai hal itu. Memang benar adanya bahwa Lyvia dengan mudah dapat menaklukkan hati laki-laki.

Suara pergeseran kursi tempat Noah terduduk menandakan lelaki itu bangkit dari posisi sebelumnya. Tangannya terulur guna mengusak gemas ujung rambut milik Lyvia.

OXYGENA [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora