OXYGENA [COMPLETED]

OXYGENA - 11

HEYY GUYS, TETEP JAGA PROTOKOL KESEHATAN YA <3

Sudah dalam beberapa hari ini Lyvia tak ambil absen untuk berkunjung ke mansion milik Alster. Entah hanya sekedar menemani lelaki itu, atau mungkin sampai berakhir di atas ranjang, bergerak tanpa henti bagaikan candu.

Beberapa kali Alster mengantarkan Lyvia pulang ke rumah, membuat Morana dan Wren mengenal siapa sosok laki-laki yang akhir-akhir ini selalu bersama Lyvia. Tentunya selain Noah.

Mengenai Noah, lelaki itu sudah berada di satu sekolah yang sama dengan Lyvia. Bahkan di hari pertamanya sudah mendapatkan banyak penggemar. Mendapatkan hadiah kecil, atau tak segan-segan dengan tawaran makan malam. Hal itu membuat Lyvia lebih ketat dalam mengawasi sahabatnya itu.

Noah tidak boleh lebih dulu memiliki kekasih. Katakanlah Lyvia egois, tapi ia memang masih belum siap saat perhatian Noah terbagi dua, karena lelaki itu sudah memiliki kekasih nantinya.

Semenjak Alster dan Noah bertemu di rumah milik Lyvia, keduanya sama-sama melemparkan tatapan sengit. Tapi tidak terlalu bagi Alster yang selalu setia dengan wajah tenangnya.

Sedangkan Noah, lelaki itu sudah banyak mewawancarai Lyvia mengenai Alster. Bahkan tak segan-segan bertanya keduanya sudah sejauh mana. Tentu saja Lyvia menjawabnya dengan jujur, bahwa kerap kali Alster dan dirinya tidur bersama.

Tidak ada hak sama sekali bagi Noah untuk melarang sahabatnya itu, bahkan Noah sendiri seringkali datang ke club malam hanya untuk tidur dengan gadis-gadis yang mengincar bayaran untuk sekedar bercinta.

Langit sore hari menjadi pelengkap suasana ramai di Skatepark. Padahal ini bukan hari libur, tapi tampaknya Skatepark tak jauh dari kata ramai. Sebenarnya Lyvia yang mengajak Alster dan Noah untuk kemari, paling tidak hanya untuk sekedar melepas penat.

"Hey, Als!" panggil Lyvia sembari mengangkat tangan kanannya ke atas. Memberitahukan keberadaannya.

Noah yang berdiri di samping Lyvia dengan membawa deck skateboard di tangan kanannya, hanya acuh dengan kedatangan Alster. Tampak sekali letaknya sedikit tergeser.

Dengan langkah kaki jenjangnya, Alster menghampiri Lyvia. Terlihat gadis itu mengenakan atasan crop berwarna putih tanpa lengan, dengan bawahan celana pendek jeans. Jangan lupakan pula topi hitam yang menjadi pelengkap rambut panjang yang dikuncir kuda.

"Lama nunggu?" tanya Alster seraya memeluk pinggang ramping Lyvia, sembari melayangkan kecupan singkat pada pelipis gadis itu.

Lyvia menggeleng. "Nah, barusan nyampe juga."

Noah tak lagi mempedulikan keduanya. Lelaki dengan headband putih yang terikat pada kepalanya itu fokus melakukan goofy sampai pada ollie. Tak berniat untuk menghentikan keasyikan pada dunianya sendiri.