OXYGENA - 28

24K 2.4K 345
                                    

GIMANA HARI KALIAN AKHIR-AKHIR INI? SELALU JAGA KESEHATAN, YA, SWEETIE!

SEBELUMNYA MAKASIH BANGET BUAT KALIAN YANG MASIH STAY DI SINI, AKU MASIH BUTUH BANGET DUKUNGAN DARI KALIAN, LOVE U <3

SEBELUMNYA MAKASIH BANGET BUAT KALIAN YANG MASIH STAY DI SINI, AKU MASIH BUTUH BANGET DUKUNGAN DARI KALIAN, LOVE U <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasa malas menjalar memenuhi diri Lyvia. Hampa dan kosong menjadi kesatuan yang mengelilingi harinya. Setiap nada indah yang Noah nyanyikan bahkan tak sampai pada harus menggetarkan hatinya untuk antusias mendengarkan. Hanya terduduk dengan tatapan kosong jatuh pada lantai.

Ingatannya hanya sampai pada melihat Alster dari kejauhan, saat berada di apartemen Cleve. Selain itu, ia tak ingat apa pun. Jika menanyakan pada Ruth dan Stevie, jawaban keduanya sama. Bahwa Lyvia hanyalah mabuk berat seperti biasa. Bahkan pulangnya juga kata Wren, Lyvia diantar oleh taksi seperti sebelum-sebelumnya yang menolong gadis itu sampai depan rumah. Anehnya, ia tak pulang bersama Stevie. Padahal saat pergi, ia bersama gadis itu.

Lantas Noah menghentikan petikannya pada gitar, menaruhnya pada stand. Ruang musik selain kedap suara, juga menimbulkan lebih banyak sepi saat Lyvia tak mengoceh seperti biasanya.

"What do you want, Lyv?"

Sudah dalam beberapa hari, Lyvia disambut hangat dengan datang bulan. Untuk mood-nya yang kurang baik akhir-akhir ini, menjadikan dua kali lipat buruknya. Dan Noah, harus lebih sabar menghadapi sahabatnya.

Untuk sekedar mengangkat kepala menatap Noah saja, Lyvia malas bukan main. "Nothing," katanya.

Ini lebih sulit daripada soal apapun di sudut dunia, memahami perempuan. Mungkin dulu Noah bisa bertanya pada Mamanya. Tapi sekarang, Mamanya hanya bisa menyaksikannya dari atas sana.

"Yakali pulang sekolah nggak mampir ke es krim Sundae?" Noah berujar seakan ia pembina tour keliling dunia.

Sebuah gelengan menjadi respons dari Lyvia untuk Noah. Dalam pandangan Noah, lebih baik Lyvia tanpa henti mengoceh, daripada harus terlihat lemas tak bertenaga seperti ini.

Tampak Noah berpikir keras, berkelana mencari kesukaan dari Lyvia. "Nonton live musik, yuk! Atau nonton film di rumah lo nanti malem?"

"Enggak, Noah!"

Bentakan itu sama sekali tak membuat Noah marah, justru terkekeh. Karena pada akhirnya Lyvia melihat ke arahnya dengan raut wajah ditekuk kesal.

Kemudian hanya sepi yang mengambil alih suasana. Lyvia kembali menjatuhkan pandangannya. Oh, datang bulan seharusnya tak membuat ia sampai tidak jelas seperti ini.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now