OXYGENA - 19

27.9K 2.6K 236
                                    

BOLEH VOTE NYA? MAKASIH <3

Raut wajah kesal yang tercetak jelas pada gadis dengan rambut pirang panjang sepinggang itu, masih mengundang tawa dari Lyvia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raut wajah kesal yang tercetak jelas pada gadis dengan rambut pirang panjang sepinggang itu, masih mengundang tawa dari Lyvia. Terbesit rasa puas saat melihat Zola uring-uringan sendiri. Apalagi lambaian tangan Lyvia sengaja, saat terduduk santai, dengan memeluk Chester dari jok belakang motor. Membuat wajah Zola merah padam. Tampak seperti gunung merapi yang akan segera meletus.

Bahkan suhu panas yang ada pada diri Zola, terasa sampai pagi ini. Di hari libur saat matahari terik memberi sapaan hangat pada Lyvia, yang sudah siap akan berkeliling sekitar taman yang berada tak jauh dari lingkup rumahnya.

Dengan tangan kanan yang menggenggam buah apel, sudah tercetak beberapa gigitannya di sana.

"Beautiful morning, for our date," bisiknya pada si kecil manis yang duduk menurut, dengan menatap Lyvia pada pantulan mata indahnya. Jika tak berujar pelan, mungkin tetangga sebelah yang penuh khawatir itu akan ikut bergabung.

Anjing berjenis Maltipoo berwarna cokelat muda, hbyrid breed yang merupakan cross breed dari poodle dan maltese itu menjadi temannya untuk berkeliling. Oh, dan tentu dengan membawa deck skateboard kesukaannya.

Tatapan pada mata indah itu membuahkan senyuman di bibir Lyvia. Sedikit menunduk guna mengelus bulu lembutnya. "Oh, my little boy, don't look at Mom like that. Okay, I mean ..., sorry, baru bisa luangin waktu."

"Do you miss me?"

Sebuah respons berjalan semakin mendekat ke arah Lyvia menandakan ia merindukan gadis itu. Tak lupa dengan suara gonggongan tak terlalu besar, dan tak memekikkan telinga itu menyapa gendang telinga Lyvia.

"Uhm ..., good boy." Jari telunjuk Lyvia menyentuh hidung kecil itu gemas.

Setelah menghabiskan apel, Lyvia tampak mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda. Satu kakinya mulai menginjak deck skateboard.

"Okay, c'mon, Dog!" Bersamaan dengan seruan Lyvia, Dog mulai mengikuti pergerakan gadis itu dengan permainan skateboard-nya.

Karena Lyvia tak memiliki panggilan yang tepat untuk menamai anjingnya, jadilah gadis itu hanya memanggil dengan Dog. Tidak masalah katanya, selagi Dog menurut dan tak bertingkah nakal.

Sedangkan anjing itu hanya pasrah, melihat teman-temannya memiliki nama, sedangkan dirinya tidak. Sungguh anjing yang malang, memiliki pemilik seperti Lyvia.

Masih mengingat soal dress putih yang diberikan oleh mantan Lyvia? Iya, Dog yang memakainya setelah dikombinasi sendiri oleh gadis itu. Dibuat secantik mungkin dengan desain princess. Padahal Dog laki-laki, anjing itu lagi-lagi hanya pasrah, menuai protes pun tak bisa.

Pandangan Lyvia mengedar ke setiap penjuru taman yang luas. Tak terlalu ramai, juga tak terlalu sepi. Setidaknya Lyvia masih bisa menikmati udara pada celahnya.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now