OXYGENA - 2O

30.6K 2.3K 244
                                    

HEY GIMANA NIH KABARNYA? SEMOGA SELALU DALAM KEADAAN YANG BAIK YA <3

Anyways, makasih banget buat kalian yang masih nungguin update-an cerita ini. Love u !

Kepergian Knox menyisakan udara penuh canggung antara Lyvia dan Alster

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kepergian Knox menyisakan udara penuh canggung antara Lyvia dan Alster. Saat keduanya tengah terduduk di salah satu bangku panjang tepi taman. Yang lebih terlihat canggung di sini adalah Lyvia, terlihat dari pergerakan kakinya di atas deck skateboard ke kanan lalu ke kiri, begitu seterusnya.

Sedangkan Alster? Lelaki itu hanya menatap lurus ke depan, melihat lalu lalang orang datang dan pergi.

"For this, I will not thank you either. Bilang aja kalo mau balesan, anggep aja semua bantuan lo ke gue, sebagai utang." Lyvia berujar, sembari telapak tangannya ia gunakan untuk mengelus bulu halus Dog, yang duduk di pangkuannya.

Sama sekali Alster masih belum berniat untuk mengarahkan pandangannya pada Lyvia. "I only help people who need help."

Perkataan Alster sedikit membuat Lyvia merasa tak nyaman. Pasalnya memang di awal, Lyvia yang meminta bantuan kepada lelaki itu. Tapi tetap, Lyvia tak akan mengucapkan kata terima kasih atau apapun itu kepada Alster.

Sebenarnya ia bisa melakukan semuanya sendiri, tanpa bantuan seorang laki-laki. Tapi keadaan tadi, entah kenapa malah membuat Lyvia harus meminta tolong kepada Alster. Sungguh, satu pun tak ada sosok laki-laki yang Lyvia percaya, selain Noah sejauh ini.

Lyvia sedikit memainkan lidahnya sendiri guna membasahi bibir bawahnya. Diliriknya sekilas Alster tampak begitu tenang dengan wajah datarnya. "Lo ..., ngikutin gue?"

Pertanyaan itu berhasil mengalihkan atensi Alster untuk menatap Lyvia. Tak ada sama sekali kata yang keluar dari bibir lelaki itu. Hanya saja dagunya terangkat ke depan, menunjuk Rae yang tengah asyik berlarian dengan seekor anjing berbulu halus berwarna putih.

Ternyata sedari tadi Alster mengawasi pergerakan Rae. Bahkan Lyvia sendiri yang sudah terbilang lama berada di sini, tak menyadari keberadaan gadis mungil itu.

Harusnya Lyvia tak terlalu percaya diri. Sampai mengira Alster tadi mengikutinya. "Oh, sama Rae." Lyvia mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Oiya, soal setuju married tadi, gue cuma bercanda," lanjutnya.

"Hm."

"Yaudah bagus. Soal di kantin, itu cuma karena lo nolongin gue, dengan bilang kalo gue cewek lo, 'kan?" Tanpa ragu Alster mengangguk.

"Kalo ..., soal malem itu? You say I'm yours, gimana?"

"Lo tolak."

Kali ini Alster membalas cepat, seperti tak berpikir dua kali. Ada rasa lega dalam diri Lyvia. Alster bukanlah sosok yang akan gencar mengejarnya, bahkan sampai membuat kedepannya Lyvia merasa risih.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now