OXYGENA - 35

25.4K 2.3K 249
                                    

VOTE NYA JAUH BANGET SAMA YANG BACA:( BOLEH MINTA TOLONG VOTE DAN JEJAK NYA, YA, SWEETIE, LOVE YOU <33

Sang surya telah kembali pada pulangnya, dengan meninggalkan gelap yang ketara, juga tak lupa menyisakan atmosfer dingin memenuhi setiap celahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sang surya telah kembali pada pulangnya, dengan meninggalkan gelap yang ketara, juga tak lupa menyisakan atmosfer dingin memenuhi setiap celahnya. Kini Alster dan Lyvia memutuskan untuk menginap. Itu keinginan Lyvia yang Alster tak bisa menolaknya.

Sungguh, Alster benar-benar memperlakukan Lyvia bak seorang ratu.

Berakhir dengan hanya mengangguk, Alster menuruti kemauan gadis itu. Dengan persyaratan bahwa pagi-pagi sekali harus sudah dalam perjalanan kembali. Pasalnya sekolah tak akan menoleransi libur dengan alasan berkencan.

Sesudah Lyvia berganti dengan kaus santai kebesaran yang ternyata Alster menyimpannya dalam bagasi mobilnya, membuat keadaan lebih nyaman. Karena di dalam rumah sederhana itu hanya ada baju masa kecil Lyvia dan Wren saja, yang jika dipakai tentu tak akan muat, jangan konyol akan hal itu.

Perlahan mendadak sebuah tangan melingkar pada otot perut milik Alster yang memang sedang shirtless. Membuat lelaki yang sedari tadi berdiri pada balkon itu lantas mengabaikan sebatang rokok yang tersemat di antara kedua jarinya, memilih untuk mematikan, lalu membuangnya asal.

"Kebangun?" Suara berat nan lembut milik Alster berhasil menyapa kedua telinga Lyvia, membuat gadis itu mengangguk dengan kedua mata yang masih memejam menahan kantuk.

Tak mungkin jika Lyvia merasa lapar lagi, pasalnya sebelum matahari benar-benar bersembunyi pada gelapnya malam, Alster dan Lyvia sempat makan di tempat yang bisa terbilang sedikit jauh dari rumah tepi danau milik Jarome ini.

Sekilas dikecupnya punggung Alster oleh Lyvia, lalu mengeratkan pelukannya pada lelaki itu. "Soalnya nggak ada lo, yang tadinya peluk gue. Eh, ternyata lagi kencan sama rokok. Gue dicuekin. Lebih suka sama rokok, ya?" rajuknya.

Seulas senyuman terbit di bibir milik Alster yang tentu Lyvia tak bisa melihatnya dari arah belakang. Bahkan tingginya lebih rendah dari kedua bahu Alster.

Ibu jari Alster mengelus kedua tangan Lyvia yang masih memeluknya dari belakang. Lantas perlahan Alster membalikkan tubuhnya, guna menatap dengan jelas wajah Lyvia dalam remangnya lampu kamar.

Dikecupnya puncak kepala Lyvia cukup lama, lalu menggeleng. Sebelum akhirnya berujar, "Lo ... nikotin terbaik gue."

Mendengar hal itu, berhasil mengundang senyuman malu-malu terbit pada bibir Lyvia yang kini semakin erat memeluk Alster, menyandarkan kepalanya pada dada bidang lelaki itu, sangat nyaman.

"Jadi, maksud lo, gue bisa bahaya juga?" tanya Lyvia tanpa berniat untuk bergerak sedikitpun, terlebih lagi saat Alster balas memeluknya erat. Udara dingin tergantikan dengan pelukan hangat lelaki itu.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now