OXYGENA - 24

25.4K 2.4K 233
                                    

Semburat jingga tampak terlukis indah, memenuhi ruang kosong langit dengan banyaknya gumpalan awan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semburat jingga tampak terlukis indah, memenuhi ruang kosong langit dengan banyaknya gumpalan awan. Para pemain basket tak langsung pulang, setelah mengganti jersey dengan pakaian bebas santainya.

Rencana ingin merayakan kemenangan dengan sebuah party kecil malam harinya di apartemen Cleve. Tapi seribu sayang, Alster tak ingin ambil bagian. Bukan karena Alster tak suka dengan party, tapi kakinya tak terlalu bersahabat untuk saat ini. Sebenarnya sudah jauh lebih baik, tapi tetap Alster menolaknya.

Para tim basket mengerti kondisi kaptennya itu. Sampai pada keputusan final, bahwa mereka untuk saat ini akan menikmati kemenangan pada cafe yang terletak tak jauh dari sekolah mereka. Untuk soal party, esok harinya. Dan Alster menyetujuinya.

Tak hanya Phoenix yang ada di sana, tapi juga beberapa anggota cheerleaders. Serta Lyvia, Ruth dan juga Stevie.

Sebuah senyuman Shea lemparkan pada Alster yang terduduk di depannya. "Als, masih inget nama gue, 'kan?" Sebelah alis Shea terangkat, seolah memberikan sebuah tanya di dalam sana.

Sama sekali tak ada respons dari Alster. Hanya sekilas melirik gadis itu, lalu kembali fokus pada segelas Americano miliknya.

Shea tertawa renyah. Menepis segala canggung yang bersarang penuh dalam dirinya. "Gue Shea, kalo lo lupa. Yang pernah kasih lo makan siang waktu itu di lapangan basket. Gimana masakan gue, enak nggak? Lo suka?"

Nada tidak sabaran itu membuat Alster mengalihkan pandangannya pada Cleve yang berada di samping kanannya. "Lo ditanyain." Alster berujar sembari menunjuk ke arah Shea dengan dagunya.

"Lo nanya sama gue soal apa, Shea?" tanya Cleve dengan tatapan tertuju pada Shea yang juga kebingungan.

Ragu-ragu Shea menimang banyak pertimbangan. Sebelum akhirnya berujar, "Barusan gue nanya soal rasa makanannya ke—"

Cleve sempat tak mengerti dengan situasi saat ini, karena ia sendiri sedang berbicara dengan Ruth. Sebelum akhirnya senyumannya mengembang, serta otaknya merespons cepat. "Oh, soal itu. Enak banget Shea, gue suka. Lain kali masak lagi, yang banyak. Biar bisa makan bareng-bareng."

Sebuah kerutan di kening Shea seketika menggantikan senyuman yang tadinya menghiasi wajahnya. Jadi, apa yang ia berikan pada Alster, ternyata justru masuk ke dalam perut milik Cleve? Sia-sia saja ia belajar masak seharian dari video online.

Mungkinkah Shea harus marah saat ini juga? Tentu tidak, justru hanya membenarkan letak rambut pendeknya ke belakang, ada rasa tak nyaman saat obrolannya didengar oleh Lyvia yang duduk di samping kiri Alster. Tampak gadis itu fokus dengan Pancake-nya.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now