OXYGENA - 3O

25.7K 2.4K 259
                                    

HEY, I LOVE U <3

Tak ada sama sekali alunan musik yang sampai membuat Lyvia harus menggerakkan kakinya di bawah meja dengan gelisah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak ada sama sekali alunan musik yang sampai membuat Lyvia harus menggerakkan kakinya di bawah meja dengan gelisah. Apalagi merasa ingin buang air kecil, ia tak sedang dalam keinginan untuk menuju toilet. Tapi pada sosok lelaki tinggi yang baru saja tak sengaja tertangkap oleh ekor matanya, melewati samping kelasnya.

Penjelasan materi yang terus-menerus keluar dari bibir Ms. Isabel di depan kelas sama sekali tak menjadi fokus utama bagi Lyvia.

Alster Blais, alasan utama Lyvia ingin segera kabur dari jam pelajaran. Semalaman memikirkan Alster, membuat Lyvia tak ada tenang-tenangnya. Rasa bersalah akan penyesalan selalu menghantui malamnya.

Terlebih lagi perkataan Wren membuat Lyvia semakin dibuat overthinking. Katanya bahwa lelaki akan cepat beralih perasaan jika terlalu lama tak ada kejelasan. Wren sialan, Lyvia jadi gugup sendiri.

Pandangan Lyvia beralih menatap ke arah Stevie yang berada di samping kiri tempat duduknya. "Stev, jam berapa selesainya?"

Sekilas Stevie melihat pada jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangannya, menunjukkannya pada Lyvia. "See? Masih lama. Lo sabar dulu."

Ini lebih dari sekedar lezatnya makanan kantin, tapi mengenai Alster yang selalu mengganggu kerja otak Lyvia. Benar bahwa Lyvia memiliki banyak mantan, tetap saja ia amatir jika soal percintaan.

"Kenapa Miss Isabel harus masuk hari ini, sih!" serunya setengah berbisik, di akhiri dengan dengusan kesal.

"C'mon, Lyv. Orang udah jadwalnya. Lo kenapa, sih?"

Bisa saja Lyvia izin untuk sekedar ke toilet atau sakit, tapi mengingat kembali bahwa Ms. Isabel bukanlah seseorang yang mudah percaya pada muridnya, membuat Lyvia susah. Terlebih lagi sebelum keluar, harus mengerjakan soal lebih dulu, dan itu bencana bagi Lyvia yang tak pernah berteman baik dengan mata pelajaran.

"Gue mau—"

Bunyi heels tak terlalu tinggi itu mendekat, lalu berdiri tepat di antara bangku Lyvia dan Stevie.

Sial! Ini bukan pertanda baik.

"Mau mengerjakan soal di depan, Lyvia?" Ms. Isabel lebih menakutkan dari hantu-hantu dalam film horor. Kacamata yang sedikit turun pada pertengahan hidung mancung itu menandakan bahwa dunia Lyvia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Sebuah senyuman penuh dengan rasa terpaksa Lyvia berikan pada Ms. Isabel. "That's not my forte, Miss."

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now