OXYGENA - 39

21K 1.9K 230
                                    

Pengumuman ujian menjadi berita paling horor Minggu ini bagi Lyvia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pengumuman ujian menjadi berita paling horor Minggu ini bagi Lyvia. Seharusnya tak sampai membuat mood-nya berantakan seperti ini. Tapi berhubung Lyvia tak punya otak kelewat jenius, jadi ia harus tinggal di mansion milik Alster dalam beberapa hari. Menyita waktu lelaki itu penuh untuk membimbingnya.

Perkataan orang di luar sana, sebenarnya Lyvia tak terlalu menanggapi dengan serius, hanya saja ia tak ingin mendapatkan tanggapan bahwa Alster yang memiliki IQ tinggi itu memiliki kekasih yang tidak diberkati dengan kemampuan sama. Malangnya lagi, Lyvia hanya memiliki rasa malas jika sudah dihadapkan dengan buku pelajaran.

Ini sudah kesekian kalinya Lyvia menguap, saat kedua matanya sayu-sayu tak kuat melihat isi buku yang baru beberapa halaman. Bahkan pena yang berada di antara hidung dan bibir atas Lyvia sudah jatuh ke kasur.

"This isn't working," gumamnya sembari menutup buku, lalu duduk bersila di atas kasur, dengan menatap punggung lebar Alster yang masih setia tanpa bosan dengan bacaan bukunya di meja belajar.

Tanpa duduk dan meluangkan waktu untuk membuka buku, sebenarnya Alster sudah bisa. Namun demi menemani Lyvia, Alster membuka bukunya. Sebelum itu Lyvia berkata bahwa jangan melihat ke arahnya saat belajar, Lyvia tak akan bisa.

"Gue ngantuk," keluh Lyvia menyerah.

Mendengar hal itu, membuat Alster memutar sedikit kursi belajarnya guna bisa menatap ke arah Lyvia. "Get on my lap, Grumpy."

Panggilan itu seolah sudah tersemat dengan manis di telinga Lyvia yang awalnya terdengar menyebalkan. Tanpa menuai protes apa pun, segera memerintahkan kakinya mendekat, lalu duduk di pangkuan Alster menghadap lelaki itu. Menyandarkan kepalanya pada ceruk leher Alster.

"Als ...." Lyvia semakin menempel pada Alster. Melingkarkan kedua tangannya pada perut lelaki itu. "Coba tanyain gue soal materi yang ada di buku, deh."

Anggukan dari Alster menandakan bahwa lelaki itu menyanggupi. Tak perlu waktu lama baginya untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk Lyvia. Total ada 10, dan Lyvia berhasil menjawab hanya 5 pertanyaan saja yang benar.

Lyvia memberi jarak agar bisa menatap wajah Alster. "Gue bego banget, ya, Als."

Tak ada jawaban sama sekali dari Alster yang seolah-olah menulikan pendengarannya. Namun sebelah tangannya tergerak guna menuntun kepala Lyvia untuk bersandar pada dada bidangnya. Mengelus surai kecokelatan itu penuh kelembutan, lantas mendaratkan kecupan cukup lama pada puncak kepala gadis itu.

"Udah kebangetan, ya, begonya gue." Lyvia mencebikkan bibirnya. "Nilai ancur, masak kacau, nggak punya keahlian sama sekali," lanjutnya.

Lagi, Alster kembali mengecup di tempat yang sama seperti sebelumnya. Mengundang Lyvia untuk menatap lelaki itu dengan kerutan di kening.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now