OXYGENA - 33

26.6K 2.3K 245
                                    

Seluruh pasang mata tak lepas dari Alster maupun Lyvia yang berjalan melewati dari tiap kelas ke kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seluruh pasang mata tak lepas dari Alster maupun Lyvia yang berjalan melewati dari tiap kelas ke kelas. Tak mempedulikan sekitar yang bagaikan angin lalu. Membiarkan kedua genggaman tangan itu bertaut tanpa mau diganggu gugat.

"Thanks, Als." Lyvia berujar disertai senyuman mengembang penuh, tatkala kedua kakinya sudah melakukan pemberhentian pada depan kelasnya.

Perasaan senang membuncah dalam diri Lyvia. Tak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya. Hanya bersama dengan Alster, semuanya begitu nyata, juga indah. Seharusnya dari dulu saja Lyvia menyadari keberadaan Alster.

Alster mengangguk sebagai respons. Lalu tangannya mulai tergerak merogoh saku celana seragamnya. Senyumannya mengembang kala menemukan benda yang selama ini ingin sekali lelaki itu berikan langsung pada Lyvia. Mengembalikan kepada sang pemilik.

Kedua mata Lyvia berbinar penuh, saat melihat jepit lolipop berwarna ungu muda berada dalam genggaman Alster. "Makasih, lo udah nemuin jepit itu. Gue udah nyari kemana-mana, tapi nggak ketemu. Ternyata ada di lo, Als."

"Gue nemuin ini waktu pemiliknya sendirian di club, lagi mabuk berat. Kalo ada apa-apa, gimana?"

Tampak sebuah cengiran terlihat jelas. Lyvia tak tahu meracau apa saja jika dalam keadaan mabuk. Jelasnya, itu pasti sesuatu yang memalukan.

Satu langkah membuat Lyvia semakin merapat pada Alster, lalu sedikit berjinjit guna mendaratkan kecupan kilat pada pipi sebelah kanan lelaki itu. "Gue nggak kenapa-napa, kok. 'Kan, ada lo, yang selalu jagain gue."

Tubuh Alster membeku. Kecupan singkat dari Lyvia membuahkan sengatan listrik dalam dirinya. Bahkan untuk sekedar menelan salivanya pun susah. Mungkin saja dalam jarak sedekat ini, Lyvia bisa merasakan detak jantung Alster yang berdegup kencang, memanggil namanya.

Lemah sekali jantung Alster jika sudah bersama dengan Lyvia.

Kembali Lyvia pada posisinya semula. Melihat wajah Alster yang terdapat rona kemerahan pada kedua pipi lelaki itu, membuat Lyvia terkikik geli. "Pipi lo kebakar, tuh, Als." Tunjuk Lyvia pada pipi Alster, membuat yang tadinya Alster masih membeku, kini mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Lyvia semakin tergelak saat melihat Alster salah tingkah sendiri. Sampai pada sebuah lengan melingkar pada pinggangnya. Menarik paksa untuk mendekat, membuat tubuh keduanya saling menempel. Oh, kali ini giliran Lyvia yang terdiam seribu bahasa.

Terlebih lagi pergerakan Alster yang hanya menyisakan beberapa senti pada wajahnya, membuat kedua mata Lyvia secara refleks memejam. Tak ada benda kenyal nan lembut menyapa bibirnya. Hanya pada surai kecokelatan milik Lyvia saja yang merasakan adanya pergerakan.

"Perfect." Alster berujar setelah selesai menyematkan jepit lolipop pada sela-sela rambut panjang Lyvia. Menahan sebelah rambut bagian depannya agar tak mengganggu pandangan gadis itu. "Jangan sampe hilang lagi," katanya memperingatkan.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now