OXYGENA - 27

22.5K 2.3K 245
                                    

Langkah Lyvia kembali masuk ke dalam apartemen milik Cleve yang semakin ramai saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langkah Lyvia kembali masuk ke dalam apartemen milik Cleve yang semakin ramai saja. Dengan mengenakan jaket yang membalut tubuhnya saat ia memakai pakaian kekurangan bahan, membuat Lyvia merasakan cukup kehangatan berkat perlakuan Alster.

Pandangannya mengedar saat melihat setiap orang bergelut dalam dunianya sendiri. Sedangkan fokusnya terpaku pada sosok tinggi yang tampak sekali dipaksa untuk bergabung dalam permainan, walaupun sangat terlihat bahwa Alster enggan.

Tanpa Lyvia sadari, melihat hal itu membuat sebuah senyuman terbit pada bibirnya.

Bukan karena tak ada yang mengajak Lyvia bergabung, hanya saja gadis itu malas sendiri. Dalam ramainya suasana, tetap saja terasa kosong dan sepi. Apa yang seharusnya ia harapkan mengenai sebuah asyiknya party, hilang begitu saja.

"Thanks, ya." Lyvia berujar pada salah satu lelaki dengan nampan di tangannya, setelah mengambil kembali segelas Wine dalam genggamannya.

Yang sebelumnya dengan Vodka, kini ia berkencan bersama segelas Wine. Sayang sekali Cleve tak menyediakan Tequila kesukaannya.

Lyvia bersandar pada kusen pintu yang menjadi penyekat antar ruangan. Meneguk tanpa henti minuman beralkohol dalam genggaman tangannya. Melihat betapa seru permainan dari kejauhan, tanpa berminat ambil bagian. Seketika membuat Lyvia lupa, bahwa ia tak sebegitu kuat dengan minuman beralkohol.

Tangan jailnya memang tak bisa diam, bahkan ini sudah gelas ketiganya berukuran sedang dengan Wine. Benar saja, Lyvia langsung tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Pandangannya memburam, sama seperti saat ia ditinggalkan oleh Wren sendirian dalam club, tapi kali ini lebih parah dari sebelumnya yang masih bisa melihat tiap-tiap orang. Lyvia selalu tak bisa memegang pesan Morana agar tak terlalu banyak minum.

Sebuah sentuhan di pundak Lyvia, membuat gadis itu menoleh sembari mengembangkan senyuman aneh. "Lo ..., siapa? Gue nggak kenal. Wajah lo nggak bisa keliatan jelas," katanya meracau sembari menunjuk-nunjuk lelaki di hadapannya ini.

Melihat hal itu, lelaki di depan Lyvia ini turut tersenyum puas. Terbesit kenakalan dalam otaknya. "David, temen gue salah satu anggota Phoenix. Dan ini pertemuan pertama kita, Baby." Dengan perlahan mulai membelai pipi Lyvia dengan punggung tangannya.

Secara refleks Lyvia memejamkan kedua matanya, membayangkan jika saja Alster yang menyentuhnya. Tapi, wangi parfum itu, bukan dari Alster. Dapat Lyvia bedakan dengan harum yang menempel pada jaket yang dipakainya.

Kembali Lyvia membuka kedua matanya yang sedikit menyipit. "Siapapun lo, gue nggak tertarik!" Lyvia berujar seraya terkekeh. Saat ini kesadarannya sudah mengambang di udara.

OXYGENA [COMPLETED]Where stories live. Discover now