21. Elio vs Maramma

49 18 0
                                    

Elio menghela napas berat. Setelah selesai mengikat tali sepatunya, ia beranjak bangun  dan mendekat pada Lyra, Mama-nya. Pagi ini, akan menjadi hari pertama di mana ia akan pindah ke sekolah yang baru. Orang-orang, lingkungan, teman-teman, semua akan menjadi lebih baru lagi.

Ah, pasti ia akan sangat rindu dengan teman-teman di SMA Rajalangit, sekolahnya dulu. Juga dengan Safwana, sang pacar. Hm, katakan saja ini yang kedua kalinya Elio menjalin hubungan dengan seseorang yang berbeda sekolah. Ia merasa de javu, semoga tidak terulang lagi.

"Kamu udah siap? Nggak apa-apa, kan, pindah sekolah? Kamu masih bisa kok main sama teman-teman kamu yang di SMA Rajalangit," tutur Lyra.

Elio tersenyum tipis menanggapinya. "Nggak apa-apa. Ayo, aku nggak mau telat."

Lyra terkekeh, "Yuk, anak baru nggak boleh telat. Masa hari pertama udah punya catatan aja."

Keduanya pun berjalan keluar. Lyra membawa mobil sendiri, sedangkan Elio, putranya itu lebih memilih naik motor ninjanya. Elio tidak mau keliatan seperti anak manja yang diantar Mama ke sekolah, meski itu kenyataannya.

Awal rencana, Elio akan diantar oleh Gamma. Karena sebelumnya, Ayah tirinya itu yang mengurus semuanya. Tetapi, karena ada pekerjaan di luar kota yang lumayan penting, Gamma terpaksa membatalkan hal tersebut. Baru subuh tadi, Ayah-nya itu pergi ke bandara, untuk berangkat ke Surabaya.

Di perjalanan, Elio mengangkat bahunya dan tersenyum sekilas mengingat keluarganya. Sungguh beruntung, disayang Mama dan Ayah.

Maaf, jika Elio tak memanggilnya dengan Mama-Papa. Ia ingin beda sendiri.

Sesampainya di tempat yang dituju, Lyra mengantar Elio ke ruang kepala sekolah. Banyak sekali wejangan-wejangan yang terlontar dari sang Mama. Elio hanya mengangguk-angguk, meski tak paham sepenuhnya.

Tidak perlu melihat nama SMA-nya di depan gerbang, pun, Elio sudah tahu nama sekolah ini.

Ya, SMA Centauri.

"Mari, ikut saya," kaki jenjang Elio melangkah mengikuti arah Pak Damar, sang kepala sekolah.

Sesampainya di kelas yang tertuju, Elio masuk. Membuat para siswa-siswi yang ada di kelas tersebut bergeming seketika. Pak Damar, memberitahukan pada seluruh orang di kelas XI IPS 1 tersebut.

Elio tersenyum ramah, dan mulai memperkenalkan dirinya. Membuat seorang gadis di barisan depan itu terkejut melihat sosoknya.

Shaula dan Larissa saling melempar pandang.

"Nama saya Elio Baskara, pindahan dari SMA Rajalangit. Semoga kita bisa berteman baik," setelahnya, Pak Damar segera menyuruh Elio duduk di bangku yang masih kosong.

Banyak beberapa cewek-cewek berbisik-bisik. Ada yang bilang kalo dia kapten basket yang lawan SMA Centauri minggu lalu, ada juga yang memuji tampang wajahnya yang tampan.

"Wah, kayaknya di kelas 11 ini yang paling menyorot bukan cuma Maramma! Tapi, bakalan ada Elio juga."

Ibaratnya, bagai disambar petir di siang bolong, Shaula menutup mulutnya dengan telapak tangan. Sedangkan Larissa, menatapnya dengan tatapan bingung seakan meminta untuk diberi penjelasan.

Seketika Shaula teringat ucapan Rani siang kemarin yang menceritakan katanya Elio akan pindah sekolah, ke ... ya, ke sini. SMA Centauri. Gadis itu menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinga. Sekalian melirik dengan ekor matanya ke barisan sebelah, ada Elio yang tampak sedang memperhatikan dirinya.

"Sha? Itu ... si Elio-El--"

Reflek Shaula meletakan jari telunjuk ke bibirnya sendiri, sembari mengangguk cepat.

LEGIO [✔]Where stories live. Discover now