BAB 17: PT.3 STORY

396 39 0
                                    

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Anak haram kayak lo gak usah banyak gaya."

Bugh!

Bugh!

"Dia kakak gue bang**t!"

Dia hanya menyeringai saat mendengar pernyataan tersebut. Edgar yang melihat seringai-an tersebut kembali tersulut emosi. Dia menendang kaki cowok itu dengan keras lalu menginjaknya.

"Akhh ..."

Tanpa ingin mendengarkan teriakan kesakiran cowok itu Edgar meninggalkannya begitu saja. Edgar menjalankan motornya menuju rumah orang tuanya. Namun suara dering ponsel memaksanya untuk menghentikan motornya. Nama Fatma tertera di layar ponsel.

"Pulang ke apart jangan ke rumah dulu."

"Egar?"

"Hmm," jawab Edgar lalu mematikan sambungan.

Edgar kembali menjalankan motornya. Bukan menuruti perkataan Kakaknya namun tetap menuju rumah orang tuanya. Mengetahui maksud dari perkataan Kakaknya justru membuatnya melajukan motor lebih cepat.

Memarkirkan motor di garasi, Edgar dengan kedua tangan yang berada di saku celana berjalan santai masuk ke dalam rumah orang tuanya.

Bugh!!

Satu pukulan mengenainya saat baru beberapa langkah memasuki rumah. Edgar memegang pipinya yang terasa nyeri. Dia terkekeh pelan saat melihat Papa-nya berada di depannya.

"Pergi!! Papa tidak menerima kamu lagi disini!"

□□□○□□□

Suara pintu apartemen di buka berbunyi. Edgar mengangkat kepalanya dan mendapati Mama-nya berjalan menghampirinya.

"Gar, ada yang sakit?" tanya Mama saat duduk di samping Edgar.

"Nak," kata Mama lagi.

Edgar hanya membalas dengan gelengan membuat Mama menghela napas.

"Kita udah bicarainkan? Kenapa jadi Egar pukulin Darel?"

Terdengar helaan napas dari Mama saat tak mendengar jawaban dari Edgar. Edgar memilih bungkam dan tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.

"Mama sama Papa sudah buat keputusan!! Kamu bakal pindah sekolah," kata Mama membuat Edgar langsung melihat ke arah beliau. "Papa kamu juga minta buat kamu masuk jadi anak baru," lanjut Mama.

"Ma, Egar pukulin Darel  ..."

"Itu udah jadi keputusan Mama sama Papa," potong Mama.

Edgar diam dan mungkin percuma jika dia menjelaskannya.

□□□○□□□

Aku melihat lurus ke depan dimana terdapat Edgar dan beberapa temannya bermain basket. Edgar bukan pemain basket yang handal, dia hanya asal-asal-an memainkan bola basket dan memasukannya ke dalam ring. Dia bahkan tak mengikuti ekskul apapun. Lalu apa yang bisa dilihat keren darinya?

Meskipun demikian Edgar terlatih bela diri dengan baik. Dari mana aku mengetahuinya? ada beberapa alasan aku mengatakan hal tersebut dengan yakin.

Pertama, saat aku menonton vidio Edgar yang menghajar adiknya sendiri. Di awal vidio Edgar sudah menghajar beberapa teman Darel. Yang salah satunya juga mahir dalam bidang bela diri.

Dan kedua, ada di mana salah satu insiden baku hantam antara Edgar dan seorang cowok, kakak kelas. Cowok itu kalah namun yang membuatnya malu adalah dia merupakan pelatih ekskul bela diri dan kalah dengan Edgar yang tak mengikuti ekskul tersebut.

"Kenapa Edgar pukulin adiknya?"

"Gue juga gak tau," jawab ku dengan mengakat bahu ku tanda tak tau.

"Lo gak nanya?" tanya Dara lagi.

"Gue udah nanya tapi dia cuman diam."

"Lo tau gak Dar? Vidio selain itu, itu bukan Edgar," kata ku dengan melihat ke arah Dara.

Dara mengerutkan dahinya. "Masa sih?" tanyanya membuat ku menganggukan kepala ku mantap.

"Terus siapa?" lanjut Dara.

"Gue juga Gak tau, Edgar juga gak tau."

"Dia gak coba nyari gitu?"

Aku menghela napas pelan. "Dari keliatannya sih enggak," jawab ku dengan melirik kearahnya.

Dara ikut melihat ke arah Edgar "Kira-kira menurut lo siapa?" tanya Dara lagi.


Aku memgangkat bahu ku tanda tak tau. "Gak tau, gue juga gak kepikiran siapa-siapa," jawab ku.

Saat Dara ingin membuka mulutnya lagi aku lebih dulu mengeluarkan suara ku. "Udah diam, noh orangnya mau kesini! Mau kalo kita ketahuan gosipin dia?"

Mendengar perkataan ku Dara langsung diam dan tak mengeluarkan suara sedikit pun membuat ku terkekeh karenanya. Namun sejujurnya aku juga penasaran siapa orang yang mengaku dirinya Edgar dalam vidio tersebut? Lalu apa masalah Edgar dan Darel sampai Edgar tak ingin menjawabnya?

FANI : He's Edgar ErzantaraOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz