BAB 53: KECEWA?

163 19 1
                                    

"Masalah lo apasih hah? Iri ya gak di deketin Edgar?" kata Dara membuat ku melihat ke arahnya dengan tanda tanya.

"Dar!!" panggil ku memperingati.

"Iri ya lo sama Ifa? Edgar deketin Ifa bukan deketin lo, iri kan?"

"Dara!!" panggil ku lagi. Sedikit kesal namun berusaha terlihat tenang agar Dara tak kecewa.

"Ngapain gue iri?" tanya Keryl kali ini memposisikan dirinya menghadap Dara sepenuhnya. "Lo tau ..."

"Gak usah sok deh lo," kata ku memotong perkataan Keryl. "Lo mau ngatain gue kan, katain gue, gak usah kemana-mana."

"Tapi emangnya lo gak punya aktifitas yang bermanfaat ya selain buat masalah?" kata ku lagi.

"Gue cuman mau tau lo beneran dijadiin Edgar buat bahan manasin Indah atau enggak aja!!"

"Gak penting."

"Mending lo tanya deh."

Aku hanya diam saat Keryl meminta ku untuk bertanya pada Edgar.

"Gue bilang gak penting!!"

"Kenapa? Lo takut ya!!"

"Guys, kalian tau gak sih ini cewek tuh cuman dijadiin Edgar buat bahan manasin Indah dan udah di buang karena emang Indah gak panas, kasihan banget ya!!"

Aku melihat ke arah Edgar yang masih diam menyaksikan. Aku menunduk, bukan malu karena Keryl yang memberi tau semua orang tentang ku namun kecewa karena Edgar hanya diam tanpa mengatakan apapun.

Iya, dikecewakan karena tak sama dengan ekspetasi ku sendiri. Berharap Edgar menjelaskan perkataan Keryl meskipun hanya menjelaskannya pada ku. Namun Edgar hanya bungkam seolah-olah perkataan Keryl benar.

Namun apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang Edgar mau? Indah, Ani? Siapa diantara mereka yang Benar-benar Edgar sukai? Atau karena kejadian semalam? Apa karena Ani menolaknya, Edgar jadi kembali mendekati Indah?

Aku berbalik dan keluar dari kantin dengan rasa kecewa pada Edgar. Aku berlari dengan menyeka air mata ku yang tiba-tiba keluar begitu saja.

Aku mendudukan tubuh ku di salah satu kursi di taman belakang sekolah. Tidak melakukan apapun dan hanya berdiam diri yang ku lakukan sekarang. Ponsel ku berbunyi tanda pesan masuk namun beruntun. Dan mau tak mau aku membukanya.

Ani
dimana?
pulng sekolah lo gak kemana manakn?
gue mau ngomong sama lo bisakan?
please
l

o mau dmn? mau di rumh atau apartemen gue? kalo di rumh nanti gue samperin.

Ifa
cht sini aja

Ani
gk bisa
mau di rumh aja? nnti gue smperin

Ifa
apartemen lo

Setelah menjawab pesan dari Ani aku langsung menyimpan ponsel ku di saku rok.

□□○□□

Seperti tak mengenal satu sama lain. Aku bahkan Edgar berjalan melewati begitu saja tanpa ada sapaan atau bahkan tatapan yang dia layangkan. Mungkin tujuannya bukan Ani lagi sehingga tidak mendekati ku lagi. Mungkin sedikit sakit saat mengingat aku memang hanya dijadikan bahan untuk bisa dekat dengan Ani atau bahkan bahan untuk memanasi Indah.

Aku memasuki kelas dan langsung duduk di kursi ku.

"Fa, kenapa lo cuman diam aja tadi?" tanya Dara setelah melihat ku.

"Gue gak diam aja."

"Lo kemapa Fa? Gak biasanya lo gak bela diri lo!!"

Aku mendongak. "Gue gakpapa."

"Dar, udah ya!! Gue masuk kelas biar gak absen doang jangan bahas apapun."

Mendengar perkataan ku barusan Dara tiba-tiba bungkam dan kembali menyibukan dirinya.

"Gue gak bermaksud apapun, sorry ya Dar?"

Dara kembali melihat ke arah ku. "Gue ngerti kok, gakpapa."

FANI : He's Edgar ErzantaraWhere stories live. Discover now