BAB 43: ASING

161 19 2
                                    

Mata ku yang mengarah pada pintu kelas langsung ku alihkan saat cowok itu masuk ke dalam kelas. Namun hanya berselang beberapa detik pupil mata ku kembali melihat ke arahnya.

Edgar menghampiri salah satu meja yang berada di depan urutan ke dua. Entah apa yang dia bicarakan karena kelas juga ribut. Setelah Edgar bicara cewek itu langsung berdiri dan berjalan ke arah ku, lebih tepatnya duduk di samping ku.

Aku menghela napas pelan. Tidak, sama sekali tidak. Aku sama sekali tidak menyukai Edgar. Ya, itu adalah fakta. Edgar sama sekali tidak penting di hidup ku.

Sehabis jam pelajaran berakhir aku langsung berdiri dari duduk ku dan keluar dari kelas. Berjalan santai menuju tangga untuk ke rooftop. Sesampainya di rooftop aku mendudukan tubuh ku di salah satu kursi kayu panjang.

Aku memejamkan mata ku merasakan terpaan angin yang menerpa wajah ku. Membuka mata, memalingkan wajah ku saat merasakan seseorang duduk di sebelah ku.

Edgar melirik ku, dia lalu melihat lurus ke depan dengan pandangan kosong? Entahlah aku melihatnya seperti itu. Dia lalu menundukan kepalanya.

"Kenapa kesini?" tanya Edgar memecah keheningan yang terjadi.

Aku diam cukup lama lalu menjawab, "Gakpapa."

Mendengar jawaban ku, Edgar mengangguk-anggukan kepalanya.

Aku menghela napas pelan saat suasana kembali hening. Kembali berkutat dengan isi pikiran ku. Dan Edgar? cowok itu kembali melihat lurus ke depan dengan tatapan kosong.

Aku berdiri dari duduk ku saat merasakan suasana yang semakin berlalu semakin canggung.

"Gue duluan," kata ku pada Edgar yang mendongak saat mendengar perkataan ku.

Edgar diam, mata ku dan matanya saling tatap untuk beberapa saat. Namun tak berlangsung lama aku langsung mengalihkan tatapan ku, menatap lurus ke depan.

Tanpa mendengar jawaban dari Edgar aku berlalu begitu saja. Saat aku menuruni anak tangga satu persatu aku berpapasan dengan seorang cewek yang menuju rooftop.

"Lo abis dari rooftop?" tanya cewek itu saat aku dan-nya bersitatap.

"Iya," jawab ku.

"Edgar disanakan?" tanyanya membuat ku kembali mengangguk.

"Thanks ya!!" katanya lagi lalu menaiki anak tangga satu persatu untuk menuju rooftop.

Aku memalingkan tubuh ku. Melihat ke arah atas saat cewek itu benar-benar sudah menghilang. Apa yang ingin cewek itu lakukan? Apa Edgar yang memintanya untuk menemuinya di rooftop?

Aku menggeleng, Apa-apaan, kenapa aku memikirkan hal tersebut yang sama sekali tak penting sedikit pun untuk ku. Aku menghela napas pelan lalu melanjutkan langkah ku menuruni tangga.

Berjalan dengan pikiran yang melalang buana membuat ku tersandung kaki ku sendiri.

"Jalannya hati-hati!!"

FANI : He's Edgar ErzantaraOù les histoires vivent. Découvrez maintenant