BAB 47: KEPRIBADIAN GANDA?

170 25 7
                                    

"Gar!!" panggil ku dengan berusaha melepas pelukannya.

"Gini dulu," katanya pelan.

Beberapa menit berlalu namun tak ada tanda Edgar melepas ku.

"Gar!!" panggil ku lagi.

Aku sedikit menjauhkan wajah ku untuk melihatnya. Mendapati Edgar yang memejamkan matanya membuat ku mengembangkan senyum ku padanya. Namun tak berlangsung lama saat Edgar tiba-tiba membuka matanya membuat ku langsung mengalihkan pandangan dan mengembalikan ekspresi wajah ku seperti sebelumnya.

Edgar melepas pelukannya. Matanya kini meneliti seluruh wajah ku.

"A-apa?"

"Lo udah mendingan?" tanyanya balik.

Aku mengangguk untuk menjawab pertanyaannya. Mendapatkan jawaban dari ku Edgar menarik bibirnya memperlihatkan senyumannya. Tanpa ku sadari aku ikut membalasnya.

"Mau ke kelas?"

"Enggak, sini aja!!"

Edgar mengangguk, dia lalu menggeser kursi yang dia duduki untuk lebih dekat dengan kursi ku.

"Mau rebahan disini?" tanyanya dengan memukul pelan pundaknya.

Aku menggeleng. "Nggak."

Terlihat Edgar menghela napas kasar. Dia menarik kepala ku pelan membawanya ke arah pundaknya.

"Tidur!!" katanya.

"Nggak enak!!" kata ku dengan mengangkat kepala ku.

"Mau gimana?"

"Sini aja, kaya gini," jawab ku dengan meletakan kepala ku di atas meja lalu memejamkan mata.

□□○□□

"jauhin Edgar!!"

Aku menghentikan langkah ku saat mendengar perkataan tersebut. Berbalik, aku mendapati cowok yang pernah menolong ku itu berdiri tepat di depan ku.

"Jangan buat diri lo bergantung sama dia," katanya lagi.

Aku menaikan satu alis ku heran. Bergantung? bergantung apanya?

"Bergantung apanya?" tanya ku tidak mengerti.

"Jangan buat diri lo suka sama dia, jauhin Edgar!!"

"Gue gak suka sama dia kok."

Terlihat cowok itu tersenyum tipis. "Bagus, tapi akan lebih baik kalo lo juga ngejauhinya," katanya lalu berlalu begitu saja.

Aku berbalik melihat cowok itu berjalan santai dengan kedua tangannya berada di saku celana. Wajahnya seperti familiar di mata ku, tapi siapa? Bukan, bukan karena dia menolong ku waktu itu tapi memang seperti sering ku lihat, tapi dimana?

"Kalo di sekolah gue baru liat dua kali doang. Tapi masa iya di luar sekolah? Kira-kira dimana ya!!?" gumam ku dengan kembali melanjutkan langkah ku.

Saat aku ingin memasuki kelas Edgar tiba-tiba muncul dan melewati ku begitu saja. Entah apa yang ku rasakan saat ini, saat melihat Edgar yang tak menghiraukan ku sama sekali.

"Fa!!" panggil Dara yang menghampiri ku. "Kenapa malah diam kek patung lo!!" lanjutnya.

Aku kembali pada kesadaran ku. Tersenyum canggung pada Dara lalu kembali melangkah memasuki kelas. Seolah tidak mengenal ku Edgar menatap ku tanpa minat saat manik mata ku melihat kearahnya. jika saja mengetahui responnya pada ku akan seperti itu mana mungkin aku melempar senyuman padanya.

Aku menghilangkan senyuman ku padanya dan berjalan melaluinya begitu saja dengan pandangan ku yang melihat ke arah keramik kelas. Mendudukan tubuh ku di kursi aku langsung menelungkupkan kepala ku di atas meja.

"Fa, kenapa? Pusing lagi?" tanya Dara.

Tanpa mengangkat kepala ku, aku menggeleng sebagai jawaban.

"Fa kalo masih pusing ke uks aja," lanjut Dara.

Aku mengangkat kepala ku. "Nggak, tapi ayo," kata ku tersenyum padanya dengan berdiri dari duduk ku.

Aku berjalan keluar kelas dengan berjalan beriringan dengan Dara. Namun di tengah jalan seorang cewek yang pernah bertemu dengan ku di anak tangga rooftop menghalangi jalan ku.

"Lo benaran suka sama Edgar?" tanyanya yang membuat ku melihatnya heran. Memangnya apa hubungannya dengan dia jika aku menyukai Edgar atau tidak?

"Emang lo siapa?" tanya ku balik.

Dia terkekeh. "Lo tau gak?"

"Sini gue kasih tau," lanjutnya dengan maju selangkah untuk lebih dekat pada ku.

"Jangan pernah suka sama Edgar atau bahkan berharap lebih sama dia, kalo dia sudah tau lo suka sama dia, dia bakal campakin lo gitu aja," lanjutnya lagi.

Cewek itu kembali mundur, berdiri di tempat awal dia menghentikan ku tadi.

"Ingat kata-kata gue!!" katanya lagi lalu berlalu.

FANI : He's Edgar ErzantaraWhere stories live. Discover now