BAB 26: CEMBURU?

343 33 1
                                    

bugh!!

Aku menutup mulut ku terkejut saat melihat Edgar tiba-tiba melayangkan pukulannya ke arah Farel. Edgar yang datang tiba-tiba, membuka pintu mobil kemudi dan langsung melayangkan pukulan pada Farel membuat ku diam mematung.

Tanpa mengeluarkan suara Edgar berjalan ke arah ku lalu menyeret ku ke arah mobilnya. Menutup pintu mobil dengan kasar lalu menjalankannya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Aku diam dengan hanya memainkan kuku tangan ku dengan takut. Pertama takut karena bersama Edgar yang sekarang sedang marah dan ke-dua takut karena mobil yang ku tumpangi melaju dengan sangat cepat.

"Gar, bisa pelanin mobilnya gak!!" kata ku pelan berusaha agar tak membuat Edgar semakin marah.

Aku melirik Edgar yang juga melirik ku. Dia lalu menepikan mobilnya di tepi jalan. Tidak ada pembicaraan, hanya ada suara mobil atau pun motor yang lewat.

"Gak usah ketawa-ketawa sama cowok selain gue!!" kata Edgar dengan melihat ke arah ku.

Aku terpaku saat mendengar nada bicara Edgar bahkan tatapan teduhnya.

"Dengar gak?" lanjutnya.

"Dengar," jawab ku pelan.

Edgar tiba-tiba menggenggam tangan ku namun langsung ku tepis.

"Mau ngapain?" tanya ku dengan meliriknya.

"Mau megang doang."

"Gak usah!! Pegang aja tuh tangan cewek yang itu."

"Yang itu yang mana?"

"Yang itu yang mana?" kata ku dengan mengikuti nada bicara Edgar.

Edgar tertawa. "Dia bukan siapa-siapa."

"Gak nanya."

cup!!

Aku langsung memegang kedua pipi ku saat Edgar tiba-tiba mencium salah satu pipi ku. Menatapnya dengan kesal itu yang sekarang ku lakukan.

"Udahkan?"

"Apanya yang udah?" tanya ku balik.

Edgar menghela napas. "Dia yang nyium gue bukan gue," katanya.

"Beda," kata ku ngegas.

"Cium nih."

Edgar mencondongkan tubuhnya ke arah kiri dan menarik kepala ku agar mendekat padanya.

"Nggak mau," kata ku dengan menempelkan tangan ku pada pipinya agar tak mengenainya.

"Maunya gimana?" tanyanya dengan melihat ku.

Jarak yang begitu dekat membuat ku menahan napas.

"Ck," decak Edgar dengan menjauhkan tubuhnya. "Napas!!" lanjutnya.

Aku mendelik dan langsung membuang muka.

"Gue gak mau lo mati. Gak usah marah!!"

FANI : He's Edgar ErzantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang