5. ᵠⁱʳᵉˣ

30.4K 2.4K 64
                                    


"ᵗᵉʳᵗᵃʷᵃ ᵗⁱᵈᵃᵏ ˢᵉˡᵃˡᵘ ᵐᵉᵐⁱˡⁱᵏⁱ ᵃʳᵗⁱ ᵇᵃʰᵃᵍⁱᵃ."

-ᶜʰᵃᵠⁱʳᵃ ˢʰᵃⁱᵐᵃ ˡᵒᵛⁱᵉ

ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

5. ᵠⁱʳᵉˣ

"Eh, eh, ada Vidio tok-tok yang lagi viral, bikin yuk!" Daehan menunjukan satu Vidio yang sedang viral di aplikasi berbagi Vidio.

Setelah melihat vidio nya sekilas, Gabi berkata, "follower lu aja kurang dari seratus, mana viral."

"Mau viral, pake duit lah!" celetuk Daehan.

Baim yang kurang memperhatikan kedua temannya, karena sedang fokus dengan buku tulis di tangannya ikut bertanya, "emang Vidio apa, Han?"

Daehan sedikit mendorong Baim menjauh darinya. "Udah anak pinter mah diem aja! Pr gue udah belum?"

Baim menggeleng. “Belum."

"Ya udah, cepet selesain."

Sebenarnya pr matematika itu baru diberikan tadi pagi. Namun, karena kebaikan Baim, dia malah sudah mengerjakannya, alhasil Daehan yang satu kelas dengan Baim di XII IPA 3 ikut mencontek.

Satu-satunya orang yang tidak terganggu oleh keributan yang di buat ketiga orang itu, hanya Pasya. Laki-laki itu duduk di batu, tidak jauh dari ketiganya, dengan menyilang kan kaki dan tangannya, laki-laki itu terlihat tertidur.

Jika ada yang bertanya dimana Are? Maka jawabannya Are sedang ada di kelasnya bersama Qira dan Lexa, kedua perempuan itu sedang sakit, jadi Are menjaga mereka di kelas. Tidak hanya Are, Lexi juga ada di sana.

Mengapa mereka tidak bergabung? Alasannya sederhana, karena mereka sedang tidak ingin berurusan dengan Qira yang sedang dalam mode singa betina. Entah kenapa, hari ini Qira terlihat sangat sensitif.

"Ayolah Bi, muka lo kan lumayan. Pasti viral kok!" Daehan masih berusaha membujuk Gabi.

"Kalo ngerjain Qira sih, gue mau."

"Gue males ah, tuh nyi Roro lagi sensitif!"

"Justru itu!" Dari mereka semua, Gabi memang yang paling sering menjahili Qira.

"Ya udah ayo, gue ada ide!" Daehan tiba-tiba mendapat satu ide yang cemerlang, sepertinya idenya ini akan sangat sukses untuk menambah jumlah follower nya.

"Sya ikut gak?"

"Mau kemana?" Bukan Pasya yang bertanya, melainkan Baim.

"Kita mau ketemu Qira, mending lo ke kelas aja," jawab Gabi.

Baim bangkit, setelah membereskan buku-bukunya, dan juga Daehan. "Mau ikut!"

Ya sudah lah, Gabi pun tidak bisa melarang. Nanti Baim ngambek dan tidak mau menolongnya membuatkan pr lagi, bagaimana?

Pasya sendiri mulai bangkit dari duduknya, lalu mengikuti teman-temannya yang sudah lebih dulu beranjak.

𝓢𝓾𝓶𝓶𝓮𝓻 𝓣𝓻𝓲𝓪𝓷𝓰𝓵𝓮

Di dalam kelas, Qira nampak melamun. Dia mengabaikan percakapan antara Are, Lexa dan juga Lexi. Qira kembali berpikir tentang apa alasannya bisa sampai di tempat ini, semuanya masih terasa membingungkan.

“Qi?” Lexa melambaikan tangannya di depan wajah Qira yang terlihat kosong.

Are dan Lexi menatap perempuan itu curiga, tidak biasanya Qira melamun seperti itu.

Summer Triangle  (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang