8. ᵇᵘˢʰᵐᵃˢᵗᵉʳ

24.9K 2K 12
                                    

𝚅𝚘𝚝𝚎 + 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚢𝚊!シ︎

8. ᵇᵘˢʰᵐᵃˢᵗᵉʳ

Di Minggu pagi. Are dan teman-temannya berkumpul di rumah Qira. Lebih tepatnya di area bawah rumah Qira.   Are duduk di sofa sambil menonton film di laptop dengan Lexa, ada Qira juga di sebelah Are. Bukannya menonton film, Qira malah terlihat melamun.

Di single sofa, ada Lexi yang sedang bermain game di ponselnya seorang diri. Sedangkan Pasya sedang membaca di kursi rotan, yang berhadapan langsung dengan taman belakang.

Tidak jauh dari Pasya, ada Daehan, Gabi, dan Baim yang sedang duduk lesehan sambil menggambar. Sebelumnya mereka ikut bermain game dengan Lexi, tetapi karena terus-terusan kalah, mereka memilih menyerah, dan menyibukkan diri dengan kegiatan lain.

Gabi yang menghadap Pasya, sedang menggambar sepeda motor yang dia lihat dari ponselnya. Baim yang menghadap kedalam, sedang menggambar sebuah donat yang ada di dekatnya.

Merasa penasaran dengan gambar Daehan, Gabi bertanya, “lo gambar apa, Han?”

Daehan mengangkat kepalanya, lalu menerawang jauh ke depan. “Keindahan alam.”

Rasa ingin tahu Gabi dan Baim, membuat mereka menghampiri Daehan. “Kok masih kosong?” heran Baim yang tidak menemukan coretan apapun di kertas milik Daehan.

“Iya. Saking indahnya, sampe gak bisa di gambarkan,” ujar Daehan tanpa beban.

Setelah memukul kepala Daehan, Gabi kembali ke tempatnya, begitupun Baim. Rasanya sia-sia mereka bertanya serius pada Daehan.

“Goblok kok di pelihara!” umpat Gabi.

”Daehan terlalu pintar, Bi!” ejek Baim.

Beralih pada Are, Qira dan Lexa. Are meregangkan otot lehernya yang terasa kaku, karena bersandar terlalu lama di pundak kekasihnya.

Are melirik pada Qira, yang juga menyandarkan kepala di pundaknya. Namun, Are mengerutkan keningnya, ketika melihat tatapan Qira yang terlihat kosong. Sebenarnya apa yang terjadi kepada sahabatnya ini, kenapa akhir-akhir ini Qira terlihat sering melamun?

Suara notifikasi ponsel, membuat Are menatap meja. Terlihat ponsel Qira yang berbunyi, tetapi sang empunya sepertinya tidak menyadari hal itu.

Are menegakkan tubuhnya, membuat Qira terjatuh kebelakang tubuh Are. Dengan kejahilannya, Are kembali bersandar membuat tubuh Qira terjepit.

“Are, minggir! Sakit!” Qira mencoba mendong Are, tetapi kekuatannya tidak seberapa.

Are tertawa melihat Qira yang berusaha keras. Lexa yang melihat itu, mencoba menarik Are agar kembali menegakkan tubuhnya. “Are jangan gitu, kasian!”

Lexi sedikit melirik kearah mereka, dia ikut terkekeh melihat tingkah Qira. Begitupun Daehan, Gabi, dan Baim yang perhatiannya ikut teralihkan.

“Yang kenceng Are, biar sesek nafas sekalian!” suruh Daehan.

Gabi berseru, “terus Are, bikin mati sekalian!”

Tawa Gabi berubah menjadi ringisan, begitu geplakan dia rasakan di belakang kepalanya. Baim lah pelakunya, laki-laki itu terlihat marah. “Mau di mutilasi, Oma?!”

Gabi beralih memukul bibirnya pelan, dia lupa sedang berada di mana. Jika Shaina mendengar ucapannya, Gabi bisa pulang hanya tinggal nama.

“ARE!” teriak Qira, sambil menggelitik pinggang Are.

Summer Triangle  (Revisi)Where stories live. Discover now