11. ᵖʳⁱⁿᵍᵃᵗᵃⁿ ᵈᵃⁿ ˡᵃʳᵃⁿᵍᵃⁿ

23K 1.7K 50
                                    


ʲᵃⁿᵍᵃⁿ ᵐᵉʳᵘᵇᵃʰ ˢᵉᵇᵘᵃʰ ʰᵘᵇᵘⁿᵍᵃⁿ ʸᵃⁿᵍ ˢᵘᵈᵃʰ ᵗᵉʳʲᵃˡⁱⁿ, ʰᵃⁿʸᵃ ᵏᵃʳᵉⁿᵃ ᵐᵉʳᵃˢᵃ ᵗᵉʳˢⁱⁿᵍᵏⁱʳ.”

-ˢʰᵃⁱⁿᵃ

𝚅𝚘𝚝𝚎 + 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚢𝚊!シ︎

ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

11. ᵖʳⁱⁿᵍᵃᵗᵃⁿ ᵈᵃⁿ ˡᵃʳᵃⁿᵍᵃⁿ

Setelah membawa Qira pergi dari rumah Are, Shaina segera mengintrogasi cucunya itu. Mereka kini ada di kamar Qira. Shaina sedang duduk di pinggir ranjang, menghadap kepada Qira yang duduk di meja belajarnya sambil membelakangi Shaina.

Qira sibuk mencoret-coret buku tulisnya. Dia tidak bisa berbicara lagi, setelah sepanjang perjalanan dari rumah Are, Shaina memarahinya habis-habisan.

“Sejak kapan?” tanya Shaina. “Sejak kapan, kamu menyukai Are?”

Qira menggelengkan kepalanya. Dia enggan menjawab Shaina, karena sedang marah.

“Chaqira Shaima Lovie, jawab Oma!” hardik Shaina. Dia masih tidak habis pikir, kenapa cucunya itu bisa sangat lancang menyukai sahabat sekaligus pacar sahabatnya sendiri.

“Enggak tau!” Qira berbalik menatap Shaina, dengan mata yang sudah berkaca-kaca. “Qira gak tau, Oma!”

Shaina menghela nafas panjang. Inilah yang Shaina takutkan, dulu saat Lexa belum hadir di hubungan Are dan Qira, Shaina sangat mendukung cucunya untuk bersama Are. Shaina lihat, Are adalah laki-laki yang akan selalu menjaga Qira.

Saat kedatangan Lexa. Ada sedikit rasa khawatir pada diri Shaina, dia takut kehadiran Lexa akan memicu hadirnya cinta segitiga yang akan menghancurkan kebersamaan mereka.

Namun, rasa khawatir Shaina hilang saat melihat Qira yang gencar menjodohkan Are dengan Lexa. Shaina merasa lega melihatnya. Itu artinya, kekhawatirannya selama ini hanya angin lalu.

Sekarang. Perasaan khawatir itu berhasil menikam Shaina dari belakang, dia tidak tahu harus berbuat apa untuk membantu cucunya. Memintanya terus maju, dengan resiko kehancuran persahabatan mereka, atau mundur dan menyelamatkannya.

Shaina bangkit dari duduknya lalu menghampiri Qira. Dia memeluk dan mengusap punggung cucunya itu. Shaina tahu, Qira juga pasti tidak ingin ada di posisi seperti ini.

“Lupakan perasaan kamu, Qi.”

𝓢𝓾𝓶𝓶𝓮𝓻 𝓣𝓻𝓲𝓪𝓷𝓰𝓵𝓮

Jam masuk setelah istirahat kedua ini, semua murid di SMA Nuri terbebas dari rutinitasnya sebagai pelajar. Karena kepala sekolah yang sedang berulang tahun, maka dia memberikan hadiah berupa jam kosong di siang ini.

Daehan, Pasya, dan Baim yang berada di kelas XII IPS 4, memilih berkumpul di kelas Are. Ada Lexi dan Gauri juga yang ikut bergabung.

Qira dan Lexa yang duduk di hadapan Are dengan Gabi, kini menghadap kebelakang. Di sisi kanan Qira, ada Pasya dan Baim, sedangkan Gauri di samping Gabi, lalu ada Daehan dan Lexi di samping Gauri. Mereka melingkar, mengerubungi meja milik Are.

Summer Triangle  (Revisi)Where stories live. Discover now